Mohon tunggu...
Iis Nur Azizah
Iis Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia

Apa kabar hari ini?

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Strukturalisme Todorov dalam Cerpen Evanescent Karya Kookconut

11 Februari 2021   10:16 Diperbarui: 16 Mei 2022   09:11 5810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis mengkaji salah satu cerpen Kookconut berjudul Evanescent yang terdapat dalam antologi cerpen Behind The Sins yang memiliki tujuh cerita dengan tujuh penulis yang berbeda. Antologi cerpen Behind The Sins pada awalnya dipublikasikan diaplikasi wattpad dengan akun behindtheseries masing-masing akun penulis yaitu thdrmr_, augustddrugs, aratakim, hyptin, kookconut, notmeforget, dan akats21 sebagai project pertama mereka dalam menulis bersama yang mana tidak hanya dipublikasikan di wattpad namun diterbitkan juga sebagai buku yang self-publish dengan media promosi mereka yaitu instagram dengan akun @behindtheseries.

Ketujuh cerpen menceritakan alasan dibalik dosa yang diperbuat dari ketujuh tokoh utama dalam cerita. Evanescent itu sendiri merupakan cerita keenam dari tujuh cerpen dalam antologi cerpen Behind The Sins.

Evanescent menceritakan seorang pemuda bernama Jeon Jungkook yang memiliki pandangan hidup bahwa uang adalah sumber kebahagiaannya dengan menyelami dunia virtual game online adalah cara terbaiknya untuk menghasilkan segala yang diinginkannya. Uang melimpah yang dihasilkan dari bermain game online semakin membuat pemuda berusia 23 tahun ini larut dalam dunia vitual tersebut, tak peduli tentang pendidikan—bagi seorang Jeon Jungkook pergi kuliah itu hanya untuk mengisi kegiatan diluar rumah bukan prioritas dalam kehidupannya, mengabaikan perhatian ibunya yang begitu mengasihinya, bahkan mengorbankan kekasihnya—Rinyoung yang begitu setia dan sabar dalam menghadapi Jungkook selama keduanya menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Pada suatu hari Jungkook menerima email undangan turnamen game online bertajuk ‘Overwatch Autumn Falls World Online Game Championship’ di Wynn Building, Las Vegas – Nevada  berhadiah 5 juta dollar. Mengetahui ternyata Rinyoung yang mendaftarkan Jungkook pada turnamen game online tersebut Jungkook pun mengajak kekasihnya ke Las Vegas.

Tanpa diduga Jungkook mampu menjadi juara satu dalam turnamen game online tersebut, 5 juta dollar berhasil Jungkook bawa pulang. Namun, semua masalah berawal dari kemenangan tersebut, Jungkook justru terjebak dalam permainan judi yang membuatnya bangkrut—semua hadiah uang yang dimilikinya habis bahkan dengan teganya Jungkook menjadikan Rinyoung sebagai taruhannya. Jungkook kalah, ia bangkrut, tak ada lagi yang dimilikinya karena ketamakannya iapun kehilangan uang dan kekasihnya—Rinyoung. Namun penderitaannya terus berlanjut, ketika Jungkook kembali ke negara asalnya yaitu Korea Selatan, Jungkook mendapatkan kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Hancur sudah kehidupan Jungkook karena kekeras kepala dan ketamakannya. Pada akhirnya kondisi kejiwaan Jungkook mulai terganggu karena guncangan depresi yang terus menyerangnya tanpa ampun.

Dalam kegiatan analisis cerpen Evanescent teori yang digunakan adalah strukturalisme yang dikembangkan oleh Tzvetan Todorov yang memiliki tiga aspek yaitu aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang struktur cerpen Evanescent. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kualitatif.

Tzevetan Todorov, yang dipengaruhi oleh Propp, Levi Strauss, dan formalism Rusia, di samping memperjelas perbedaan antara fabula dan sjuzet, juga mengembangkan konsep histoire dan discours, yang sejajar dengan fabula dan sjuzet (Ratna, 2013:136). Dalam menganalisis tokoh-tokoh yang terdapat di dalam cerita, Todorov menyarankan untuk menganalisis melalui tiga dimensi, yaitu: 1) kehendak, 2) komunikasi, dan 3) partisipasi. Menurutnya, semua sistem relasi berasal dari ketiga relasi ini dan objek forma puitika bukan interpretasi atau makna, melainkan struktur atau aspek kesastraan yang terkandung dalam wacana. Menurut Todorov (dalam Ratna, 2013:136- 137), telaah teks sastra meliputi tiga aspek, yaitu: 1) aspek sintaksis, 2) aspek semantik, dan 3) aspek verbal. Aspek sintaksis meneliti urutan peristiwa dalam teks cerita secara kronologis dan logis. Aspek semantik, berkaitan dengan makna dan lambang, meneliti tema, tokoh, dan latar. Aspek verbal (bahasa), meneliti sarana-sarana seperti sudut pandang, gaya bahasa, dan sebagainya.

Aspek sintaksis disebut juga dengan aspek in presentia atau aspek sintagmatik. Aspek ini mengemukakan hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam teks (dalam Zaimar, 2014: 34). Hubungan antara unsur-unsur yang hadir secara bersama atau berdampingan dalam teks menjadi perhatian utama pendekatan ini.

Todorov (1985) mengemukakan aspek semantik disebut juga dengan aspek paradigmatik atau aspek in absentia. Yang menjadi kajian dalam aspek ini adalah hubungan antara unsur-unsur yang hadir dan unsur-unsur yang tidak hadir. Yang dimaksud dengan unsur-unsur yang tidak hadir adalah unsur-unsur yang hadir dan hidup di dalam pikiran kolektif pembaca teks. Hal yang menjadi penekanan dalam aspek ini adalah makna yang ada di balik tanda. Aspek ini digunakan untuk meneliti tokoh, tema, latar tempat, latar waktu.

Sementara itu, menurut Teeuw (1985: 11-12) yang dimaksud dengan aspek verbal adalah hubungan komunikasi yang terjadi, yaitu hubungan komunikasi antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Secara singkat, dalam kajian ini aspek sintaksis digunakan untuk mengkaji alur cerita dan pengalurannya, aspek semantis digunakan untuk mengkaji tokoh dan penokohan, sedangkan aspek pragmatika digunakan untuk mengkaji komunikasi antartokoh yang terjadi di dalam cerita. Todorov (1985) mengelompokkan tiga aspek verbal yang dapat membawa pembaca dari wacana ke dalam fiksi, yakni kategori modus, kala, dan sudut pandang.

Kategori modus mengemukakan tingkat kehadiran peristiwa yang diceritakan dalam teks, yang sering pula disebut dengan ujaran atau wicara. Gerard Genette membaginya dalam tiga tingkat yaitu gaya langsung, tak langsung, dan yang diceritakan. Pada gaya langsung, ujaran sama sekali tak mengalami perubahan dan disebut juga ujaran yang dilaporkan (discours rapporte). Pada gaya tak langsung (discours transpose) atau ujaran yang disesuaikan/dialihkan, ujaran disampaikan dengan cara menggabungkan kaidah-kaidah bahasa dengan cerita si penutur. Adapun gaya yang diceritakan/dinarasikan (discours raconte) mengemukakan isi dari tindakan mengujarkan tanpa mempertahankan unsurnya (Todorov, 1985 : 26-27).

Dalam kategori waktu atau kala terdapat dua jalur waktu : waktu dunia yang digambarkan (tataran peristiwa atau cerita) dan waktu wacana yang menggambarkan (tataran penceritaan). Hubungan antara waktu cerita dan penceritaan ini mengemukakan tiga pokok persoalan yaitu urutan waktu, lama waktu berlangsung, dan apa yang disebut frekuensi (Todorov, 1985: 27).

Berbicara masalah kategori pandangan, Todorov (1985) menyebutkan bahwa peristiwa-peristiwa yang membentuk dunia fiktif tidak dikemukakan sebagaimana aslinya, tertapi menurut sudut pandangan tertentu. Analisis kategori pandangan dilihat dari bagaimana dilihat dari bagaimana seorang narator menceritakan teksnya. Dalam kategori pandangan narator akan menceritakan teks cerita dan menentukan fokalisasi atau fokus narasi atau fokus cerita. Ada beberapa jenis fokalisasi. Yang pertama adalah fokalisasi tetap (fixed focalization), yakni penyajian narasi secara konstan atau tetap yang menjadi fokalisator. Yang kedua adalah fokalisasi bervariasi (variable focalization), jenis ini melihat peristiwa dari pandangan beberapa fokalisator. Yang terakhir adalah fokalisasi majemuk (multiple focalization). Jenis ini menggunakan teknik penyajian sebuah cerita secara berulang-ulang melalui beberapa fokalisator, seperti yang ada pada novel-novel epistolary.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan deskriptif. Moleong (2005:6) mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah suatu riset yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Whitney (1960: 160), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Sedangkan menurut Nazir (2005: 54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Sumber data penelitian dalam penelitian ini yaitu cerpen Evanescent karya Kookconut. Penulis sebagai instrumen kunci dengan bantuan pengumpulan data penelitian berupa teori strukturalisme yang dikembangkan Todorov yang mencakup tiga aspek yaitu aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal dalam cerpen Evanescent karya Kookconut, kemudian mendeskripsikannya dalam hasil dan pembahasan.

Hasil Penelitian

1. Aspek Sintaksis

Hasil dari penelitian aspek sintaksis dengan mengurutkan peristiwa dalam teks cerita secara kronologis dan logis pada cerpen Evanescent karya Kookconut terdapat 19 peristiwa yang saling menghubungkan antara unsur-unsur yang ada dalam cerita. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk bagan beserta keterangannya, dengan masing-masing peristiwa diberi simbol (P) ditambah angka sebagai tanda urutan peristiwa yang terjadi dalam cerpen Evanescent. Berikut adalah hasil penelitian aspek sintaksis dalam cerpen Evanescent:

alurcerpen
alurcerpen

Keterangan:

P1: ...Ketika Jungkook menginjak usia 10 tahun, Ayahnya terbukti menjadi tersangka kasus korupsi besar dana perusahaan dan harus menjalani hukuman penjara selama 20 tahun... (hal. 242)

P2: ...Seluruh harta dan rekening bank keluarganya terpaksa disita oleh lembaga hukum... (hal. 242)

P3: ...Karena himpitan ekonomi yang menjerat, Ibunya memutuskan untuk bekerja sebagai seorang wanita malam di bar pinggiran kota... (hal. 242)

P4: ...Ia sempat mengalami depresi parah akibat hujatan dan cibiran yang selalu terlontar dari orang-orang di sekitarnya... (hal. 242)

P5: ...Maka dari itu, seiring meningkatnya kedewasaan, Jungkook menginginkan suatu perubahan yang lebih baik... 

...Bermain game online menjadi candu tanpa batas sekaligus pelampiasan kekesalannya... (hal. 243)

P6:  ...Terhitung sudah delapan tahun lamanya Jungkook menggeluti kegiatan vitual-nya, hingga ia merasa seolah jiwanya ikut menyatu dengan dunia maya itu...

...Jungkook tanpa sadar telah melakukan satu kesalahan fatal. Seperti narkoba yang menyebabkan adiksi kuat, pemuda itu memiliki ketergantungan bermain game online... (hal. 243)

P7: ...Baru saja Jungkook akan menyesap kuah ramennya, sebuah pemberitahuan email masuk muncul dilayar browser nya... (hal.254) ...Jungkook menganga lebar. Sepanjang pengalamannya mengikuti turnamen game online, ia belum pernah menerima undangan ajakan terhormat seperti itu. Biasanya ia hanya mendapatkan informasi tentang turnamen melalui forum yang ia gabungi sebelum ia mendaftarkan dirinya... (hal. 255)

P8:  ...”Aku sepertinya tahu siapa orang dibalik semua ini,” guman Jungkook seraya menempelkan ponselnya ditelinga... 

...“Hei Rinyoungie! Apa kau tahu siapa Andrew Benjamin?” “Ummm, tentu. Aku yang merekomendasikanmu untuk-”... (hal. 256)

P9: ...“Itu hadiah untukmu dalam rangka hari jadi kita kemarin. Kau berkata begitu seolah aku tak pernah membelikanmu sesuatu saja”... (hal. 257)

P10: ...“So, where is your destination?” Rinyoung mengerjap ketika lengannya disenggol oleh Jungkook, mengisyaratkan gadis itu untuk segera menjawab pertanyaan seorang pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kemudi mobil taksi. “Rin aku tak tahu bagaimana menjawabnya.”... (hal. 278)

P11: ...Langit sudah menjadi gelap ketika Jungkook dan Rinyoung tiba dibandara JFK, New York. Bukan karena waktu disana sedang malam, tetapi lebih tepatnya beberapa jam sebelum matahari terbit... (hal. 270)

P12: ...Rinyoung menganga, menyaksikan ID milik Jungkook terpampang di layar monitor dengan predikat ‘1st WINNER’... (hal. 284)

P13:  ...“Melipat gandakan hadiah yang sudah kau dapat. Dan juga, buktikan kalau kau memang handal di segala permainan, termasuk perjudian,” Jaehyun terkekeh geli...

...Jungkook hanya menanggapinya dengan dingin. “Ayo”... (hal. 286)

P14: ...Jaehyun mendengus. “Sudah kuduga, kau orangnya mudah terpancing”... (hal. 286)

P15:  ...Kemudian permainan terus berlanjut, namun yang terjadi justru berada diluar ekspetasi pemuda itu. Sangat jauh hingga untuk pertama kalinya, Jungkook dibuat depresi oleh permainannya sendiri... 

...“Tidak bisa! Tidak akan ku biarkan kau mengambil uangku!” “Nah, kau sendiri sudah sepakat kalau kau kalah, maka kau akan hancur” Jaehyun menimpali... (hal. 290)

P16: ...Pemuda itu lalu menarik lengan Rinyoung dan menunjukkannya pada Jaewon. “Bagaimana jika gadis ini ku jadikan taruhannya?”... (hal. 291)

P17:  ...“Ah, 17. Kuucapkan selamat padam, Jungkook. Gadismu akan ku bawa pulang.”...

...Tapi hanya ada satu hal yang pasti, saat itu Jungkook kehilangan segalanya dalam satu kejapan mata. Ia telah masuk ke dalam jurang kehancurannya yang menyakitkan... (hal. 293)

P18: ...“Kau mungkin tidak tahu tetapi ibumu dinyatakan terjangkit virus HIV dan mengidap AIDS”...

...“Kemarin siang, Ibumu mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit...Ibumu berkata, sangat ingin sekali memelukmu sekali lagi untuk yang terakhir kalinya. Tapi sangat sulit untuk menghubungimu saat itu”... (hal. 296)

P19: ...Kondisi kejiwaannya mulai terganggu karena guncangan depresi yang terus menyerangnya tanpa ampun... 

...Tidak ada lagi komputer yang pernah mengisi kesibukannya setiap saat. Tidak ada Shin Rinyoung yang ia cintai. Jungkook terbelenggu dalam sebuah ironi yang ia ciptakan sendiri... (hal. 299)

Penjelasan:

P1 menceritakan penderitaan tokoh utama yaitu Jungkook berawal dari ayahnya yang terjerat kasus korupsi yang mana peristiwa tersebut berhubungan langsung dengan P2 dan P3 yaitu mengenai jatuh miskinnya Jungkook karena seluruh harta yang keluarganya miliki disita lembaga hukum dan ibu Jungkook yang terpaksa menjadi seorang wanita malam disebuah bar. Kesulitan hidup Jungkook pun berdampak pada psikologisnya, pada P4 diceritakan bahwa Jungkook mengalami depresi berat karena hujat dan cibiran yang ia terima dari orang sekitarnya.

Selanjutnya dari depresinya tokoh utama yang terdapat di P4, pada P5 diketahui bahwa pelampiasan Jungkook atas kekesalnnya ia limpahkan pada bermain game online­. Dari terlalu seringnya Jungkook bermain game online dampaknya terdapat pada P6 yang mana bagaikan narkoba, bermain game online bagaikan candu bagi Jungkook.

Jungkook yang kecanduan game online di P7 tanpa diduga ia mendapatkan email berupa undangan turnamen game online di Las Vegas – Nevada dan juga dari P7 terdapat hubungannya dengan P8 yang mana diceritakan jawaban atas perntanyaan bagaimana bisa Jungkook di undang pada turnamen game online bertaraf internasional yang tak pernah sekalipun ia bayangkan, pada P8 ternyata kekasih Jungkook yaitu Rinyoung lah yang mendaftarkan Jungkook pada turnamen tersebut. Sebagaimana pada P9 Rinyoung melakukan hal tersebut sebagai hadiah hari jadi mereka sebagai sepasang kekasih.

Pada P11 Jungkook dan Rinyoung sampai di New York. Seharusnya Rinyoung tidak ikut ke New York karena memang gadis itu tidak mengikuti turnamen game online, namun Jungkook memaksa kekasihnya tersebut untuk ikut bersama, lalu di P10 diketahui alasan lain Jungkook memaksa Rinyoung untuk ikut adalah kemampuan bahasa Inggris Rinyoung yang aktif sangat Jungkook butuhkan yang mana harus pemuda itu akui kemampuannya dalam berbahasa Inggris berada dibawah rata-rata.

P12 menceritakan Jungkook memenangkan turnamen game online, awal menuju konflik yang akan saling menghubungkan peristiwa satu dengan yang lainnya yang mana pada P13 Jungkook yang tengah merayakan kemenangannya di salah satu tempat hiburan malam di Las Vegas terpancing emosinya oleh salah satu tokoh yaitu Jaehyun yang menganggap Jungkook menggunakan cheat (program tersembunyi sebuah game yang memudahkan pemainnya untuk meraih kemenangan dengan mudah; curang dan licik) sehingga Jaehyung dengan lantang menantang Jungkook bermain roullete (permaianan judi yang menggunakan bola kecil yang dilemparkan papan bulat yang berputar yang bertuliskan angka dan gambar). Dari P13 yang mana Jungkook meng-ayo-kan tantangan dari Jaehyun banyak peristiwa lainnya yang berhubungan dengan P13 tersebut. Mulai dari P14 terungkap fakta bahwa Jungkook adalah seorang yang mudah terpancing emosinya, P15 Jungkook kehilangan semua 5 juta dollar-nya hasil kemenangan dalam bermain game dalam sekejap mata, P16 mengungkapkan betapa tamaknya Jungkook yang kemudian pada P17 karena kegilaannya pada uang dengan tega Jungkook menjadikan Rinyoung sebagai taruhan dipermainan roullete selanjutnya, namun pada P17 Jungkook justru kembali dibuat gila karena selian kehilangan 5 juta dollar-nya iapun harus kehilangan kekasihnya. Jungkook kalah dari permainan, posisi Rinyoung sebagai bahan taruhan dibawa secara paksa dan harus rela membiarkan dirinya dijual dengan harga yang tinggi oleh si pemenang permainan roullete. Namun penderitaan Jungkook tak sampai disitu, penyesalan semakin menjadi pada P18 ketika Jungkook kembali ke negara asalnya yaitu Korea Selatan, ia mendapatkan kabar selama pemuda itu berada di New York ibunya meninggal dunia karena penyakit HIV/AIDS yang disembunyikan ibunya sejak lama. Dari semua peristiwa menyesakkan yang dialami Jungkook sampai di P19 Jungkook pada akhirnya mengalami depresi, tidak ada lagi komputer yang pernah mengisi kesibukannya setiap saat, tidak ada Shin Rinyoung yang ia cintai. Jungkook terbelenggu dalam sebuah ironi yang ia ciptakan sendiri.

2. Aspek Semantik

Pada bagian ini pembahasan akan difokuskan pada tokoh, khususnya pada tokoh utama yang dihadirkan oleh pengarang dalam cerita, yaitu penampilan, sifat dan sikap, pandangan hidup. Analisis terhadap tokoh utama dilakukan karena hal ini berkaitan dengan persoalan pemaknaan yang terdapat di dalam diri tokoh yang diwujudkan melalui teks. Berikut adalah hasil penelitian aspek semantik pada tokoh utama dengan fokus yaitu penampilan, sifat, sikap, dan pandangan hidup.

Fokus Penelitian Pada Tokoh : Penampilan

Kutipan Cerpen Evanescent : 

...Rinyoung memandang Jungkook dari samping tanpa berkedip. Mengamati sosok pemuda tinggi berparas manis dengan garis rahang yang tegas. Kedua matanya yang bulat berbinar lucu. Terkadang Rinyoung berpikir, bagaimana bisa ia mendapatkan kekasih setampan dan sebaik Jungkook? Apa yang telah gadis itu lakukan di kehidupan sebelumnya hingga memiliki nasib beruntung seperti ini. Jungkook sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi seorang mahasiswa pupoler di kampusnya... (hal. 278)

Penjelasan :

Dari cara penulis mendeskripsikan penampilan tokoh utama melalui sudut pandang Rinyoung maka diketahui penampilan Jungkook begitu tampan, terbukti dari pemikiran Rinyoung yang menyatakan betapa beruntunnya ia mejadi kekasih Jungkook dan juga betapa berpotensinya Jungkook menjadi mahasiswa paling populer di kampus.


Fokus Penelitian Pada Tokoh : Sifat

Kutipan Cerpen Evanescent dan Penjelasan :

a. Sifat Percaya diri

...“Memangnya apa yang tidak bisa aku lakukan?.”... (hal. 266)

Dari kutipan diatas menjelaskan tokoh utama begitu mengakui atau yakin bahwa kehendaknya benar atau nyata

b. Sifat Anti-Sosial

...Namun Jungkook terlalu malas untuk bertatap muka dengan khalayak umum. Lebih baik ia berkutat dengan game online... (hal. 267)

Dari kutipan diatas diketahui bahwa tokoh utama tidak terlalu suka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

c. Sifat Keras Kepala

...”Kau benar-benar keras kepala, ya? Bagaimana dengan kuliah? Dan juga, orangtuaku belum tentu mengizinkanku pergi” Jungkook memandang Rinyoung dengan tatapannya yang berbinar. “Ya ampun, kita sudah memasuki liburan musim gugur”.... (hal. 259)

Dari kutipan diatas diketahui bahwa tokoh utama memiliki sifat keras kepala dari kehendaknya yang harus selalu terpenuhi.

d. Sifat Pemarah

...Jungkook bergerak maju seakan ia sudah siap untuk menghajar seseorang, namun Rinyoung dengan sigap menarik lengan pemuda itu... (hal. 286)

Dari kutipan diatas diketahui bahwa tokoh utama memiliki sifat pemarah dari emosinya yang mudah terpancing.

e. Sifat Serakah

...Jaehyun mengerutkan keningnya “Dan kalau kau bisa menahan keserakahanmu, seharusnya kau tidak tergoda dengan tawaranku”... (hal. 290)

Dari kutipan diatas diketahui bahwa tokoh utama memiliki sifat serakah dari dialog tokoh Jaehyun yang secara tidak langsung mencibir Jungkook yang selau ingin memiliki lebih dari yang dimilikinya.

f. Sifat Manja

...Rinyoung tersentak ketika merasakan pinggangnya dibebani sesuatu. Ia lebih terkejut saat melihat lengan Jungkook sedang bergelayut manja melingkar tubuhnya. Kepala pemuda itu tersandar mendesaki bahu Rinyoung guna mencari posisi ternyaman. “Ya ampun apa-apaan kau ini?!” Jungkook mengangkat wajahnya, menatap Rinyoung dengan sorotnya seperti anak kelinci. “Aku belum tidur dari semalam. Izinkan aku tidur disisimu”... (hal. 269)

Jungkook yang manja terlihat dari kutipan diatas yang mana Jungkook begitu mesra dalam berperilaku pada kekasihnya—Rinyoung.


Fokus Penelitian Pada Tokoh : Pandangan Hidup

Kutipan Cerpen Evanescent :

...Pepatah berkata, kalau kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang. Namun bagi seorang pemuda bernama Jeon Jungkook, perkataan itu adalah hal yang konyol ‘Berikan aku uang, maka aku akan tersenyum’... (hal. 241)

Penjelasan :

Pandangan hidup Jungkook dari kutipan di samping mengungkapkan bahwa tokoh utama menjadikan uang diatas segala-galanya. Hidup seorang Jeon Jungkook dengan tegas diceritakan hanya untuk uang.

3. Aspek Verbal

Penelitian aspek verbal dalam cerpen Evanescent  itu sendiri meliputi 3 kategori yaitu modus, kala, dan pandangan. Berikut adalah hasil penelitiannya.

a. Modus

Kategori modus memaparkan urutan peristiwa yang terjadi dalam teks cerita. Kategori ini memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi mulai dari awal cerita sampai akhir cerita melalui penceritaan atau ujaran. Ujaran atau penceritaan dalam novel ini dilakukan dengan cara narrated speech.

Narrated speech adalah jenis ujaran yang menceritakan peritiwa-peristiwa yang terjadi melalui ujaran narator sendiri. Berikut adalah kutipan  yang membuktikan bahwa cerpen menggunakan narrated speech dalam penceritaanya:

...Bermain game online menjadi candu tanpa batas sekaligus pelampiasan kekesalannya terhadap sang ibu yang Jungkook jalani sejak ia memasuki jenjang sekolah menengah. Jungkook butuh sesuatu yang bisa meredakan rasa jengahnya. Dan tidak lupa, Jungkook pun perlu mencari uang dari hasil menjual aset gamenya. Bahkan sampai pemuda itu telah lulus sekolah menengah atas dan kini berusia 23 tahun, ia masih gencar menaikkan level beberapa permainannya... (Hal. 243)

Kutipan diatas menceritakan mengenai penyebab kecanduan tokoh utama pada game online ini diceritakan oleh penulis secara langsung dengan cara mendeskripsikan awal kisahan dari kecanduan game online yang dialami si tokoh utama, Jungkook.

b. Kala

Dalam kategori waktu atau kala terdapat dua jalur waktu : waktu dunia yang digambarkan (tataran peristiwa atau cerita) dan waktu wacana yang menggambarkan (tataran penceritaan). Penelitian kali ini memfokuskan pada waktu dunia yang digambarkan (tataran peristiwa atau cerita). Berikut adalah hasil penelitian kategori kala dalam cerpen Evanescent.

Waktu : Jungkook pada usia 10 tahun

Peristiwa : 

 ...“Ketika Jungkook menginjak usia 10 tahun, Ayahnya terbukti menjadi tersangka kasus korupsi besar dana perusahaan dan harus menjalani hukuman penjara selama 20 tahun...

...seluruh harta dan rekening bank keluarganya terpaksa disita oleh bank...

...karena himpitan ekonomi yang menjerat, ibunya memutuskan untuk bekerja sebagai seorang wanita malam di bar pinggiran kota...

...ia sempat mengalami depresi parah akibat hujatan dan cibiran yang selalu terlontar dari orang-orang di sekitarnya... (hal.242)

Waktu Jungkook berusia 10 tahun ayahnya dipenjara karena kasus korupsi, jatuh miskin, ibunya menjadi wanita malam, dan ia mengalami depresi parah akibat cibiran dan hujatan yang ia terima dari lingkungan sekitar akan kehidupannya yang hancur berantakan.


Waktu : Dini hari (subuh) di New York

Peristiwa :

...Langit sudah menjadi gelap ketika Jungkook dan Rinyoung tiba dibandara JFK, New York. Bukan karena waktu disana sedang malam, tetapi lebih tepatnya beberapa jam sebelum matahari terbit... (hal. 270)

Keberadaan Jungkook dan Rinyoung pada dini hari di bandara JFK, New York adalah untuk mengikuti turnamen ‘Overwatch’ Autumn Falls World Online Game Championship.

c. Pandangan

Hasil penelitian pandangan cerpen Evanescent yang dilihat dari bagaimana seorang narator menceritakan teksnya. Dari 3 jenis fokalisasi, diantaranya fokalisasi tetap (fixed focalization), fokalisasi bervariasi (variable focalization). dan fokalisasi majemuk (multiple focalization) adalah fokalisasi tetap (fixed focalization), yakni penyajian narasi secara konstan atau tetap yang menjadi fokalisator dengan penulis sebagai penyaji narasi dari awal sampai akhir cerita. Berikut adalah kutipan yang membuktikan bahwa cerpen menggunakan fokalisasi tetap (fixed focalization) dalam kategori pandang-nya.

...'Uang tidak bisa membeli kebahagiaan seseorang.’ Kalimat itu terus berputar jenaka didalam pikiran seseorang pemuda bernama Jeon Jungkook. Ia menganggapnya sebagai deskripsi paling konyol yang pernah terdengar selama hidupnya. Karena menurutnya, segala sesuatu yang ada didunia ini pasti berhubungan erat dengan yang namanya uang, tanpa terkecuali. Bahkan kebahagiaan sekalipun. ‘Berikan aku uang, maka aku akan tersenyum.’ begitulah pepatah yang selalu menjadi prinsipnya... (hal. 242)

Kutipan diatas memperlihatkan bahwa hanya penulis lah yang mendeskripsikan jalannya cerita, seperti halnya kutipan diatas merupakan prinsip hidup yang dianut oleh tokoh utama di narasikan secara langsung oleh penulis sebagai orang ketiga yang serba tahu, sehingga menjadikan adanya fokalisasi tetap (fixed focalization).

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan untuk menemukan struktur pada cerpen Evanescent dengan teori strukturalisme yang dikemukakan oleh Todorov, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, hasil dari penelitian aspek sintaksis dengan mengurutkan peristiwa dalam teks cerita secara kronologis dan logis pada cerpen Evanescent karya Kookconut terdapat 19 peristiwa yang saling menghubungkan antara unsur-unsur yang ada dalam cerita. Kedua, aspek semantik  dalam penelitian memfokuskan pada tokoh, khususnya pada tokoh utama yang dihadirkan oleh pengarang dalam cerita, yaitu penampilan, sifat dan sikap, pandangan hidup. Ketiga, dalam penelitian aspek verbal dalam cerpen Evanescent karya Kookconut meliputi 3 kategori yaitu modus, kala, dan pandangan.

DAFTAR PUSTAKA

Akats21, dkk. (2017). Behind The Sins. Yogyakarta: Behind The Sins Tim.

Kurnianto, Ery Agus. (2015). Analisis Tiga Tataran Aspek Semiotik Tzvetan Todorov pada Cerpen “Pemintal Kegelapan” Karya Intan Paramaditha. Kandai. 11(2). 206-216.

Hasanah, Qari’atul. (2015). Aspek Verbal dalam Novel Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck Karya Hamka. Jurnal Skripsi.

Todorov, T. (1985). Tata Sastra (Terjemahan dari Qu’est-ce que le Structuralisme 2. Poetique). Jakarta: Djambatan.

Ratna, Nyoman Kutha. (2013). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zaimar, O. K. S. (2014). Semiotika dalam Analisis Karya Sastra. Depok: Komodo Books.

Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Whitney, F.L. (1960). The elements of Research, Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co.

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun