Mohon tunggu...
Iis Daniar
Iis Daniar Mohon Tunggu... Dosen - Iis Nia Daniar

Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Heterofon dalam Tuturan

12 Oktober 2021   17:24 Diperbarui: 12 Oktober 2021   20:33 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(f) Anak-anak menjawab sembari tertawa-tawa, "Bisaaa."

Kata bisa pada kedua kalimat berbeda makna. Pada kalimat (e) bisa yang berarti dapat, sedangkan pada kalimat (f) bermakna tidak dapat.

Mengapa dituliskan dengan huruf yang berjumlah tiga pada akhir huruf kata yang dibandingkan? Karena untuk merealisasikan ucapan yang bernada panjang pada tuturan lisan. Ucapan yang bernada panjang pada ujung kata tersebut adalah perwujudan ekspresi dari si penutur.

Setelah memperhatikan beberapa contoh kalimat di atas dapat disimpulkan bahwa makna kata bergantung pada situasi dan ekspresi si penutur. Kata yang sama akan memiliki makna yang bebeda jika situasi dan ekspresinya berbeda. 

Dalam hal ini saya menggunakan istilah heterofon karena yang membedakan makna adalah bunyi walaupun bunyi tersebut tetap berkaitan dengan situasi dan ekspresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun