- 1 sdm tepung maizena
- 50 mili liter air
- vanili
Cara membuatnya:
Terlebih dahulu siapkan adonan biang, dengan cara tuang air ke dalam mangkok, lalu masukkan satu sendok makan gula pasir, satu sendok makan terigu, dan satu sendok teh ragi instan, aduk semua bahan sampai larut dan berbuih. Diamkan 10 menit. Jika adonan biang tidak mengeluarkan buih berarti tandanya ragi mati, sebaiknya ganti dengan ragi yang baru.
Di wadah yang berbeda, kocok telur, gula, vanili, dan garam, sampai mengembang. Tetapi, tidak sampai putih berjejak. Lalu tuang biang ke dalam adonan, setelah itu masukkan terigu sedikit demi sedikit, kemudian tambahkan santan yang sudah direbus sebelumnya dan sudah kondisi dingin suhu ruang, terakhir tuang margarin cair dan susu kental manis.Â
Diamkan adonan selama satu jam, Â lalu adonan yang sudah mengembang, aduk-aduk sampai buihnya hilang. Adonan siap dipanggang di atas cetakan yang sudah dipanaskan sebelumya. Tambahkan toping sesuai selera saat kondisi pukis setengah matang. Lalu tutup kembali hingga pukis benar-benar matang. Sesaat setelah pukis diangkat, olesi setiap sisi pukis dengan mentega.
Pukis yang legit, dan super lembut siap disantap bersama keluarga. Meskipun pukis sudah dingin lembutnya tetap awet dan tidak bikin tenggorokan seret sama sekali. Konon, jenis pukis ini resepnya berasal dari pedagang-pedagang pukis di daerah Tegal. Â Jangan lupa trial ya, Kompasianer. Mari kompak menjadi pasukan pemadam kelaparan saat malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H