Mohon tunggu...
Rodhiyah Nur Isnaini
Rodhiyah Nur Isnaini Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Aku Mengenal Agamaku dari Sebuah Lagu

8 Desember 2020   02:13 Diperbarui: 8 Desember 2020   14:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/K-0VlLyObY0

Interval usia 0-6 tahun yang biasa disebut golden age merupakan masa yang  berperan penting untuk anak usia dini. Dalam masa ini pendidikan anak harus lebih diperhatikan dan diberikan pengajaran tentang hal-hal baik agar tidak menjadi bumerang untuk dewasanya nanti.

Anak usia dini mempunyai cara belajar yang berbeda dengan orang dewasa, mereka melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), sehingga pembelajarannya masih bergantung pada objek-objek konkret dan dari pengalaman yang dialaminya.

Pakar pendidikan Howard membagi kecerdasan anak menjadi 8 yaitu word smart (kecerdasan linguistik), number smart (kecerdasan logika atau matematis), self smart (kecerdasan intrapersonal), people smart (kecerdasan interpersonal), music smart (kecerdasan musikal), picture smart (kecerdasan spasial), body smart (kecerdasan kinetik), dan nature smart (kecerdasan naturalis). Oleh sebab itu tidak ada yang namanya anak bodoh, semua anak cerdas dalam bidangnya masing-masing.

Artikel ini akan membahas tentang gaya bahasa dan tutur kata yang masuk dalam salah satu kecerdasan, yaitu word smart (kecerdasan linguistik) dengan diberikan stimulus berupa lagu islami.

Pemberian stimulus lagu islami merupakan salah satu metode untuk melatih anak bertutur kata yang baik kepada teman sebaya ataupun kepada orang yang lebih tua. Selain itu anak juga dapat berpikir positif dan mengenal agama islam sedari dini.

Musik merupakan metode pembelajaran yang sering dipakai oleh pendidik maupun orang tua, karena pada hakikatnya anak usia dini menyukai belajar dengan cara yang menyenangkan.

Sejalan dengan itu Campbell mengutarakan bahwa "Metode bernyanyi membuat anak merasakan kebahagiaan ketika mereka bergoyang, bertepuk, menari, dan bernyanyi bersama seseorang yang mereka percayai dan cintai. "

Malley juga menyatakan bahwa musik dirasa efektif untuk kegiatan pembelajaran bahasa. Berdasarkan ide Malley, penggunaan lagu dalam proses belajar mengajar menjadi efektif karena lagu ini mudah diingat. Apalagi jika lirik lagunya  diputar berulang kali, sehingga membuat anak mudah untuk mengingat kalimat.

Mereka akan selalu ingat lagu dalam memori jangka panjang. Secara tidak langsung musik atau lagu telah mengajarkan banyak hal, terlebih untuk mengenalkan kosakata.

Di dunia musik Indonesia terdapat beberapa genre yakni pop, dangdut, rock, dan rebana. Tentu dalam hal ini pendidik atau orang tua wajib memilah mana musik yang pantas untuk anak usia dini. Apalagi sekarang banyak aplikasi-aplikasi berbasis musik, seperti tik-tok yang banyak dari lagunya berisi tentang pencintaan orang dewasa. Oleh karena itu, calon pendidik atau orang tua harus memberikan ekstra pengawasan terhadap tontonan anak, karena lagu tersebut sangatlah tidak cocok untuk anak-anak.

Jika kita asumsikan pembelajaran menggunakan metode lagu yang bernuansa islami, tentu anak akan mudah untuk memahami pembelajaran tersebut. Adapun beberapa contoh lagu islami di Indonesia, seperti "Alif Ba Ta" oleh Upin Ipin. Lagu ini memberikan stimulus agar anak semangat belajar huruf hijaiyah, sebagai bekal untuk memudahkannya belajar Al-Qur'an sedari dini. Apabila konsep pembelajaran ini rutin diberikan pada anak, maka akan terciptalah pemikiran positif yang akan menimbulkan kebiasaan, gaya bahasa, dan tutur kata yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun