Mohon tunggu...
Iis Isnaeni
Iis Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - SMPN 3 Tasikmalaya

A Wife, A Mom, A Teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional Calon Guru Penggerak

16 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 16 Desember 2022   22:39 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL: SENI MENGOLAH HATI YANG BAHAGIA

Oleh: Iis Isnaeni

(Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional)

 

"Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali" (Aristoteles, Filsuf)

Suguhan kalimat pembuka yang paling menggugah hati dan menarik mata untuk dibaca dalam pembelajaran modul 2.2. tentang pembelajaran sosial emosional. Dipikir kembali betul sekali, bahwa semua aspek kehidupan yang menyempurnakan hidupnya raga manusia adalah hati. Apalagi proses pendidikan dan pembelajaran haruslah banyak melibatkan hati di dalamnya, bukan berarti jadi seorang yang baperan, banyak tersinggung dan tidak kerasan menghadapi kenyataan. 

Namun dengan hati kita jadi orang yang berperan penting dalam pembentukan kesadaran diri secara emosional. Terlebih lagi bagi sebagai guru yang akhirnya mampu menularkan kesadaran tersebut pada murid dalam hadirnya relasi sosial yang positif di sekolah. Bahkan dalam ungkapan sehari-hari banyak yang setuju dengan pertanyaan, guru bahagia murid pun bahagia. Bahagia yang lahir dari hati yang tulus.

Kompetensi Sosial Emosional dalam Pembelajaran

Yo, R. dan Pingkan Kaunang, J. (2022) menyatakan bahwa Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:

  1. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
  2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
  3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Sebelum mempelajari modul kompetensi sosial emosional saya berpikir bahwa pembelajaran sosial dan emosional itu tidak terintegrasi dengan praktik pembelajaran di kelas sehingga pelaksanaannya rumit dan memakan waktu. Namun setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial dan emosional sebetulnya sederhana dan dapat terintegrasi dalam pembelajaran.

Tiga hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

  • Proses pembelajaran haruslah berdasar pada kebutuhan murid: kesiapan belajar (readiness), minat belajar, dan profil belajar murid.
  • Pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan murid juga ditunjang dengan kesiapan sosial dan emosional murid atau kompetensi sosial emosional (KSE) yaitu, kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  • Pembelajaran yang berpihak pada murid sejatinya hadir untuk memberikan pelayan terbaik pada murid agar sukses dalam belajar dan mendapatkan kesejahteraan psikologisnya (well-being)

Perubahan yang Akan Dilakukan di Kelas dan di Sekolah

Bagi Murid

  • Memberikan pemodelan dengan keteladanan: menghargai waktu, bersikap empati, lebih bersahabat dengan murid
  • Bersama dengan murid membangun kolaborasi dalam menciptakan iklim belajar yang nyaman dan menyenangkan di kelas: saling bercerita sebelum belajar, berekspresi dengan lagu atau puisi, refleksi dengan ekspresi emoji.

Bagi Rekan Sejawat

  • Belajar bersama dalam memahami kebutuhan murid, berbagi praktik baik dalam pembelajaran yang berpihak pada murid.
  • Kolaborasi dengan rekan sejawat dalam mewujudkan sekolah menjadi tempat yang ramah dan nyaman bagi murid. Menciptakan suasana yang nyaman juga untuk kesejahteraan psikologis seluruh warga sekolah (well-being)

Penutup

Jadi jika dalam perjalanan pembelajaran dan pendidikan itu muncul permasalahan, no matter karena kita punya jurus jitu menyelesaikannya dengan pengelolaan emosional dan sosial yang baik. Mari sama-sama belajar menjadi insan pembelajar dan pemelajar yang baik sosial dan emosionalnya. Menjadi insan pendidik yang mampu memebrikan pelayanan Pendidikan sesuai kebutuhan murid dalam lingkup kodrat alam dan zamannya serta terus membumikan budaya positif di sekolah.

Postscript

Alur Belajar Merdeka

Dalam Modul 2.2. ini yang telah dipelajari adalah merdeka belajar

  • Mulai dari diri dengan membuat refleksi pembelajaran sosial emosional.
  • Eksplorasi konsep, menyelami materi dan konsep yang ada dalam modul 2.2. tentang pembelajaran sosial emosional.

           Link anyflip: https://anyflip.com/mpdwc/nahz/

  • Ruang kolaborasi diskusi kelompok, pembelajaran sosial emosional.

Tautan: https://drive.google.com/file/d/1vSY0Zwcor-f7yJ56gWRGi5R4T_kA-K9h/view?usp=share_link

  • Demonstrasi kontekstual, pembelajaran sosial emosional

Link : https://drive.google.com/file/d/1PkcWtzI-6owun1C77P7vmL1KJ-FmZA0q/view?usp=share_link  

  • Koneksi Antar materi, pembelajaran sosial emosional

Link anyflip: https://youtu.be/4JDEOBOFoiw

  • Aksi Nyata dengan ciri khas pemanis sebuah puisi berjudul "Bertahan Waras".

Link Youtube: https://youtu.be/4xU_oDr-kdY

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun