PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL: SENI MENGOLAH HATI YANG BAHAGIA
Oleh: Iis Isnaeni
(Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional)
Â
"Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali" (Aristoteles, Filsuf)
Suguhan kalimat pembuka yang paling menggugah hati dan menarik mata untuk dibaca dalam pembelajaran modul 2.2. tentang pembelajaran sosial emosional. Dipikir kembali betul sekali, bahwa semua aspek kehidupan yang menyempurnakan hidupnya raga manusia adalah hati. Apalagi proses pendidikan dan pembelajaran haruslah banyak melibatkan hati di dalamnya, bukan berarti jadi seorang yang baperan, banyak tersinggung dan tidak kerasan menghadapi kenyataan.Â
Namun dengan hati kita jadi orang yang berperan penting dalam pembentukan kesadaran diri secara emosional. Terlebih lagi bagi sebagai guru yang akhirnya mampu menularkan kesadaran tersebut pada murid dalam hadirnya relasi sosial yang positif di sekolah. Bahkan dalam ungkapan sehari-hari banyak yang setuju dengan pertanyaan, guru bahagia murid pun bahagia. Bahagia yang lahir dari hati yang tulus.
Kompetensi Sosial Emosional dalam Pembelajaran
Yo, R. dan Pingkan Kaunang, J. (2022) menyatakan bahwa Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
- Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
- Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
- Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
- Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
- Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Sebelum mempelajari modul kompetensi sosial emosional saya berpikir bahwa pembelajaran sosial dan emosional itu tidak terintegrasi dengan praktik pembelajaran di kelas sehingga pelaksanaannya rumit dan memakan waktu. Namun setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial dan emosional sebetulnya sederhana dan dapat terintegrasi dalam pembelajaran.
Tiga hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
- Proses pembelajaran haruslah berdasar pada kebutuhan murid: kesiapan belajar (readiness), minat belajar, dan profil belajar murid.
- Pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan murid juga ditunjang dengan kesiapan sosial dan emosional murid atau kompetensi sosial emosional (KSE) yaitu, kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
- Pembelajaran yang berpihak pada murid sejatinya hadir untuk memberikan pelayan terbaik pada murid agar sukses dalam belajar dan mendapatkan kesejahteraan psikologisnya (well-being)