Buka Mindsetmu. Menjadi Tetap Natural.
Hidup adalah rahasia Ilahi. Begitu para pujangga langgamkan. Bukan sembarang snada tapi fakta yang berbicara. Selama ada kesempatan, hidup membentang. Apapun yang terjadi, senang, bahagia, sedih, cobaan. Segala hal, sesuai keinginankah, mengancam jiwakah. Tetap harus dihadapi. Terkecuali jika akhir dari hidup yakni kematian. Kematian menjadi pintu akhir dunia, tapi bagi yang meyakini kematian menjadi pintu awal perjalanan panjang tak terperi. Tak berepisode.
Seperti yang terjadi saat ini. Pandemic covid 19. Salah satu sikap, kunci agar tetap stabil, kondisi tubuh atau badan adalah tetap bersikap tenang. Jangan cemas. Kenapa? Karena yang diserang virus adalah imun tubuh manusia.Â
Jadi jika terjadi kepanikan ataupun kecemasan. Maka akan memicu reaksi pada imun kita. Yakni menurun. Dan itu menjadi celah besar bagi virus, merangsek dengan mudah ke tubuh. Menembus daya tahan tubuh. Mengobrak abrik system dan kerja tubuh. Hingga virus menguasai atau mengendalikan ketahanan tubuh menjadi tak berdaya, lemah. Tentu saja bukan itu yang kita inginkan.
Salah satu sikap untuk beroleh ketenangan adalah menumbuhkan, menanamkan, memupuk keyakinan. Aksesnya pun sangat mudah. Bisa melalui offline, online, membaca, mendengarkan ceramah.Â
Tentu melalui guru yang menguasai ilmu di dalamnya. Bahwa semua yang terjadi termasuk saat ini adalah atas seizin Nya. Tidak mungkin terjadi suatu musibah kalau Dia tidak menghendaki. Dan pasti terjadi suatu kejadian atau peristiwa kalau Dia sudah menghendaki. Semaksimal apapun kita menghindar. Dan sikap demikian sangat penting sebagai asupan atau gizi rohani kita.
Berkat peristiwa yang terjadi sekarang ini. Ini bisa menjadi kesempatan besar bagi kita, sebagai hamba Nya untuk bertafakur, menata pikiran tentang bagaimana menyikapi keadaan ini agar kita mampu menghadapi. Agar tubuh kita dapat tetap stabil ditengah pandemic. Karena itu merupakan salah satu upaya kita berikhtiar. Pun menjaga pola makan, mengkonsumsi vitamin dan suplemen yang aman bagi tubuh kita agar tidak ada efek samping yang mengganggu kerja system tubuh.
Jika proses itu berusaha kita ikuti, terapkan. Lama-lama akan menjadi pola dengan sendirinya. Mindset kita akan terbuka, teraktualisasi dengan keadaan, bagaimanapun. Terutama keadaan yang tidak biasa seperti saat ini. Penerimaan pun akan terlebur dalam alam bawah sadar untuk tetap bersikap seperti biasa, natural.
Terbukti sampai dengan saat ini, berjalan dua tahun kita masih diberikan kesehatan, keberlangsungan hidup. Walaupun kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sudah berapa semester kita lalui secara daring. Nahas? tidak juga tapi karena adanya pandemic berapa banyak momen yang terlewat begitu saja, walaubegitu tetap ada sisi positifnya.Â
Selain dapat berkumpul bersama keluarga dekat, quality time. Kita juga telah membantu mensukseskan program pemerintah untuk stay at home. Tidak banyak keluar rumah atau beraktivitas di luar rumah.
Adapun dampak dari berpikir terbuka, open minded, dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Kita tidak merasa bahwa ini beban, tidak. Justru berjalan seperti sedia kala, santai saja, menutup peluang kekhawatiran untuk bersemayam dalam dada kita. Memang sebagai manusia adakalanya merasa was-was, itu wajar. Namun perlu untuk dikontrol agar tidak berlarut dalam perasaan tak menentu. Ditakutkan akan meleburkan keyakinan kita yang begitu rapuh kepada Allah swt.,