Mohon tunggu...
Iis Suwartini
Iis Suwartini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suci yang Menyucikan

10 Mei 2021   21:55 Diperbarui: 10 Mei 2021   21:57 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau pernah mendengar tentang sebuah kisah, percakapan air. Apa kah Kau tau seberapa banyak jenisnya? Baiklah akan aku kisahkan tentang percakapan air, Agar Kau dapat mengetahui perbedaan mereka. Tidak semua air di muka bumi ini dapat Kau gunakan untuk bersuci. Ada beberapa diantaranya air yang suci namun tidak dapat digunakan untuk bersuci.

Di sebuah desa hiduplah seorang anak bernama Alwi. Suatu ketika anak tersebut ingin berwudu.  Sayang sekali karena musim kemarau air sumur pun mengering. Alwi pun melihat dihadapannya ada teko berisi teh.

"Alwi sedang apa Kau?"

"Aku ingin berwudu."

"Tidak bisa aku air teh suci namun tidak mensucikan."

"Bagimana bisa begitu?"

"Karena aku air mutaghayar, air yang telah mengalami perubahan  baik warna maupun rasa."

Alwi pun bergegas menuju sungai. Jarak sungai tidak terlalu jauh dari rumahnya. Sesampainya di sungai ia mulai ragu apakah air sungai dapat digunakan untuk berwudu.

"Alwi sedang apa Kau?"

"Bisakah aku berwudu?

"Tentu saja aku adalah air yang suci dan mensucikan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun