Mohon tunggu...
Iis Suwartini
Iis Suwartini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepujuk Surat, Titip Rindu untuk Sahabat Pena

9 Mei 2021   23:52 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:54 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkirim surat pernah menjadi tradisi bagi generasi tahun 1990 an. Berbagai kertas surat dan amplop juga sempat menjadi koleksi. Generasi tahun 1990 an merupakan generasi yang gemar malakukan komunikasi melalui surat. 

Bahkan pada waktu itu, istilah sahabat pena sangat familiar. Sahabat pena merupakan orang yang saling tukar-menukar surat dengan orang lain untuk berteman dengan seseorang yang belum pernah ia temui sebelumnya. 

Biasanya mendapatkan informasi alamat para sahabat melalui majalah. Sahabat pena meskipun tidak ada hubungan darah namun keberadaannya sudah seperti layaknya saudara.

Pada saat ini tentu sudah jarang mendengar istilah sahabat pena. Tapi jangan khawatir bukan berarti tidak ada lagi aktivitas berkirim surat hanya saja keberadaanya beralih ke digital dan jangkauannya lebih luas berskala internasional. Berikut ini situs untuk mencari sahabat pena. Interpals Penpals, Hipenpal, Postcrossing, PenPal World dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pada saat lebaran pernah disibukan untuk mengirim surat ke sanak saudara dan sahabat pena. Keberadaan sahabat pena merupakan kebanggaan tersendiri dapat memiliki teman lintas propinsi ataupun antar negara. Berikut ini contoh mengirim surat kepada sahabat pena yang pernah saya lakukan 20 tahun yang lalu.

Assalamualaikum,

Hay sahabatku Nia apa kabar? semoga kabarmu beserta keluarga dalam keadaan sehat. Saya dan sekeluarga di Yogyakarta Alhamdulilah dalam keadaan sehat. Di bulan yang fitri ini saya beserta keluarga mengucapakan selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin.

Surat mu bulan lalu menceritakan kepindahan karena mengikuti tugas kedinasan Ayahmu. Apakah saat ini Kau sudah betah tinggal di sana? Hal serupa pun aku rasakan. Saat ini aku pun tinggal bersama nenek di Yogyakarta. Pernah Kau bercerita memiliki paman yang tinggal di Yogyakarta. Jika Kau akan ke Yogyakarta jangan lupa kabari aku ya!

Mungkin itu saja surat dariku, Saya tunggu balasan suratnya dan kehadiranmu di Yogyakarta. Salam untuk keluargamu. Semoga suatu saat nanti kita dapat bertemu. Salam rindu dari Yogyakarta.

Sekian wassalamualaiakum.

            Biasanya surat yang dikirim kepada sahabat pena singkat padat dan jelas. Anda ingin mencobanya! Anda bisa memulainya dengan mengirimkan surat pada sahabat pena Anda yang dulu atau mencari yang baru melalui situs digital. Mari sambung kembali silaturahmi yang pernah terputus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun