Mohon tunggu...
Iis Suwartini
Iis Suwartini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Puncak Bibis Menjadi Tren Wisata Kuliner

10 April 2021   07:05 Diperbarui: 20 April 2021   05:28 3730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta dan  sejuta pesonanya menghadirkan kenangan yang tak terlupakan. Berbagai obyek wisata dengan panorama alam yang menawan menjadikan Yogyakarta sebagai tujuan wisatawan untuk berlibur. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah daerah untuk memulihkan kondisi pariwisata. Tidak dapat dipungkiri sektor pariwisata menjadi tumpuan hidup masyarakat Yogyakarta. Dampak pandemi covid-19 perlu diminimalisasi khusunya pada sektor pariwisata. 

Pemerintah terus mendukung pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Beberapa objek wisata yang kini menjadi tren dikalangan wisatawan yaitu kuliner di wilayah perbukitan. Jika selama ini wisatawan mengenal bukit bintang sebagai surganya kuliner, nampaknya kini perlu mencoba kuliner di Puncak Bibis.

Wisatawan dapat menikmati sajian makanan tradisional sembari menikmati pegunungan serta hamparan sawah menghijau. Wisata kuliner Angkringan Puncak Bibis dan Kopi Randu dapat menjadi alternatif untuk dikunjungi bersama keluarga maupun kolega. Tempat yang strategis dengan berbagai fasilitas yang memadai seperti lahan parkir yang luas, terdapat mushola dan spot foto yang menarik menambah kenyamanan berwisata kuliner.

Kedua wisata tersebut berada di Puncak Bibis Desa Guwosari, Kasihan, Bantul. Biasanya di pagi hari menjadi tempat favorit para pesepeda untuk beristirahat sejenak sembari menikmati keindahan panorama Gunung Merapi, Sindoro juga Merbabu dari kejahuan. Kelokan jalan raya Guwosari nampak sangat jelas. Biasanya para pesepeda yang ingin memacu adrenalin untuk menaklukan tanjakan memilih Puncak Bibis untuk bersepeda.

Jika malam hari tempat tersebut menjadi tempat favorit para pemuda. Mereka menghabiskan waktu untuk bercengkrama ataupun berdiskusi terkait aktivitas kuliah. Pemandangan di malam hari nampak romantis dihiasi cahaya bintang juga gemerlap cahaya lampu yang nampak dari ketinggian.

Berbagai makanan tradisional dapat dinikmati dengan harga terjangkau mulai dari 2000 rupiah. Makanan di Angkringan Bibis maupun Kopi Randu disajikan prasmanan. Pengunjung dapat mengambil sendiri sesuai selera seperti menu pecel, sayur lodeh, oseng daun pepaya, mangut lele, sayur lompong, aneka lauk serja jajanan pasar. Khusus menu sarapan pagi, Kopi Randu menyediakan soto sapi sementara dimalam hari pengunjung dapat menikmati nasi goreng dan bakmi Jawa.  Untuk minuman pengunjung dapat menikmati  wedang jahe, teh serai dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menikmati pemandangan alam sangat bermanfaat untuk menurunkan stres. Berdasarkan penelitian Dr Mary Carol Hunter dari University of Michigan menikmati pemandangan alam dapat  menurunkan tingkat hormon stres yang biasa disebut hormon kortisol. Kadar hormon kortisol yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan yaitu menekan sistem kekebalan, kenaikan gula darah, kenaikan berat badan dan sulit tidur. Sangat mudah bukan untuk mengatur hormon kortisol salah satu cara yang dapat ditempuh dengan menikmati wisata alam. Mari bangkitkan parwisata  dengan mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu dapat bermanfaat untuk kesehatan diri dan membantu meningkatkan pemuliahan pariwisata.

Iis Suwartini, M.Pd. PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun