Mohon tunggu...
Iis Lailiyah
Iis Lailiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

الحمد لله على كل حال

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Unsur Intrinsik dalam Film Pendek "Pitutur"

22 November 2024   10:38 Diperbarui: 22 November 2024   10:52 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?v=T_SUORdA5vc

Halo sobat! Pada artikel kali ini saya akan menganalisis tentang film pendek berjudul "Pitutur". Film ini diproduksi channel youtube Paniradya Kaistimewaan. Film "Pitutur" terdapat 2 season. Pada season pertama ditayangkan pada 28 oktober 2020, sedangkan season kedua pada 21 maret 2021. Film pendek "Pitutur" berasal dari daerah Yogyakarta, Jawa Tengah.

Film ini bercerita tentang pertemanan dua anak yang memiliki kepribadian berbeda. Kisah inspiratif yang didalamnya terdapat nasihat-nasihat atau dalam bahasa jawa disebut pitutur. Sebuah nasihat jika didengarkan dan dilakukan akan berujung dengan kebaikan, sedangkan jika diacuhkan dapat berdampak buruk untuk kedepannya. 

Dalam sebuah drama atau film pasti memiliki unsur intrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun cerita yang berada dalam cerita itu sendiri. Unsur intrinsik dalam film pendek "Pitutur" meliputi tema, alur, penokohan, latar, gaya bahasa, amanat.

  1. Tema, tema merupakan inti dari sebuah cerita dan yang mengarahkan cerita. Tema dari film tersebut adalah sebuah nasihat yang dilakukan akan berujung kebaikan.

  2. Alur, alur merupakan pola atau rangkaian peristiwa yang terjadi didalam cerita. Film tersebut memiliki alur campuran. Hal ini disebabkan, pada bagian pitutur part 2 mengkilas balik tentang kejadian di part sebelumnya. Sekaligus, memberikan pelajaran teruntuk salah satu tokoh, yaitu Rangga.

  3. Penokohan, penokohan merupakan unsur karakter yang menjadi penggerak dalam sebuah cerita. Film tersebut memiliki beberapa tokoh yaitu; 

  • Rangga, memiliki karakter yang egois, bandel. Namun disisi lain Rangga memiliki karakter menyayangi sesama. 

  • Riyan, memiliki karakter yang pendiam dan patuh terhadap orang tua.

  • Ibu Rangga, memiliki karakter yang sabar. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana cara ibu Rangga memperlakukan Rangga, seperti mrmbangunkan Rangga untuk sekolah.

  • Ayah Riyan,memiliki karakter yang bijaksana. Hal ini dapat dilihat ketika ayah Riyan memberikan beberapa nasihat atau pitutur kepada Riyan.

  • Tokoh sampingan meliputi; Tupang, Listu, pacar Ibu Rangga, jamaah masjid Pathok Negara Mlangi, dan siswa SMAN 1 Sedayu.

  1. Latar, dibagi menjadi 3 yakni:

  • Latar Tempat, merupakan tempat terjadinya sebuah cerita. Dalam film tersebut terjadi di beberapa tempat seperti rumah Riyan, rumah Rangga, sekolah, jalan raya, rumah sakit, masjid dan gereja.
  • Latar Suasana, merupakan kondisi yang berada dalam cerita meliputi kondisi tokoh maupun lingkungan. Film tersebut menggambarkan kondisi menyedihkan, terharu, greget, dan juga misterius.
  • Latar Waktu, merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa sepanjang cerita. Film Pendek 'Pitutur' menggunakan waktu Pagi hari, Siang hari, dan sore hari. 

5. Gaya bahasa, merupakan cara penyampaian pikiran yang sering digunakan dalam cerita. Kerap kali di film pendek 'Pitutur' menggunakan peribahasa (perumpamaan) dalam bahasa Jawa. Bahasa yang digunakan khas bahasa Yogyakarta yaitu bahasa ngoko alus yang lembut dan santun.

6. Amanat, pesan yang terkandung dalam cerita. Pada film pendek 'Pitutur' amanat yang terkandung ialah, mendengarkan nasehat orang tua agar hidupmu selamat. 

Film ini menunjukkan bahwa meskipun kehidupan kita sangat singkat, kesadaran diri untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan akan selalu membawa manfaat bagi kita. Film tersebut juga mengajarkan bahwa kita harus mendengarkan nasehat terutama nasehat orang tua. Karena sejatinya nasehat adalah untuk kebaikan dan bentuk kasih sayang.

Terdapat kutipan yang saya ambil dari film tersebut.

"Urip iku mung mampir ngombe.

Kebakono pangibadah linampahan tumindak marang kadang sanak.

Mundhak uripmu urup, ugo tansah sumbut.

Ojo kakean sambat, nanging tansah mertobat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun