Apakah derajat seseorang itu ditetapkan melalui besar kecil gajinya?Padahal semua orang di dunia ini yang jadi manusia sukses dengan segala profesi ya dari guru (dalam artian seseorang yang lebih tau dari kita lalu mengajari kita dan memberi ilmunya) kan? jadi guru itu pekerjaan yang paling mulia dunia dan akhirat. ilmu yg diajarkan akan menjadi pahala yang terus mengalir.satu lagi, jadi guru itu panggilan hati. bukan masalah gaji juga, orang yg baik mikirnya dia akan mengabdi untuk anak-anak bangsa.Â
lagian pahalanya insyallah besar. Kalian tahu kenapa guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa? Ya karena  guru mengajarkan semua yang ga bisa diajarkan sama orangtua kalian. saat kamu berhasil, guru tidak dipuji, tapi orangtuamu. saat kamu bodoh, guru yang dicari, bukan orangtuamu. iya bener jangan jadi guru kalo mengharapkan gaji besar atau tidak.
Guru bukan hanya sebatas memberikan pelajaran ilmu, melainkan membimbing serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada murid-muridnya.. "Siswa tidak membutuhkan guru yang sempurna. Siswa membutuhkan seorang guru yang bahagia. Siapa yang akan membuat mereka bersemangat untuk datang ke sekolah dan menumbuhkan kecintaan untuk belajar"
Semoga para guru sekolah di Indonesia segera mendapatkan hak yang layak.
Gaji tidak identik dengan penghasilan.
bagiku profesi guru itu hebat banget, valid. suka kagum sama teman-teman yg berani buat ngambil pgsd/pendidikan matematika/pendidikan yang lainnya, karena tidak semua orang mampu dan sabar buat mengajarkan anak-anak, dimana setiap anak memiliki karakter yang berbeda- beda dan guru pun harus bisa memahami karakter anak tersebut dengan penuh kesabaran.
Jadi bagi kalian yang sekarang ingin jadi seorang guru dan berpikir ingin menjadi kaya itu salah , jadilah seorang pengusaha jika ingin kaya .Â
Untuk guru-guru yang telah mengajarkan dan meluangkan waktunya untuk mengajari kami , kami seorang siswa tidak  akan bisa membalas jasa-jasa kalian ataupun hanya mengucapkan terimakasih.Â
Bagi anak muda yang ingin berprofesi sebagai guru jangan pantang menyerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H