Mohon tunggu...
Iis OktavianiMatondang
Iis OktavianiMatondang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika

Kerja keras , tekun , rajin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matematika dalam Peluang Hidupku

16 Juni 2021   23:12 Diperbarui: 16 Juni 2021   23:14 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                        Matematika dalam peluang                                                hidupku 

Matematika 

Kau yang telah mengenaliku tentang peluang hidup 

Kau sangat berguna dalam bidang kehidupan yang tak bisa terlepaskan 

Kau memberikan kemungkinan yang akan terjadi dalam hidupku 

Dimana objek terdapat ruang sampel dan titik sampel 

Matematika memiliki peluang kejadian saling bebas namun tidak saling mempengaruhi seperti hidup

Dimana P(A) = 0 yaitu dua garis yang saling berpotongan pasti sejajar

Setiap makhluk hidup akan mati dimana P(A) = 1 

Banyak harapan hidup yang harus dicapai 

Seperti frekuensi harapan dimana banyak kejadian hidup yang diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan usaha

Permasalahan yang kita hadapi menggunakan cukup banyak kemungkinan 

Matematika memberikan peluang yang indah dalam hidupku 

Dengan banyak kejadian yang dimaksud dibagi banyak kejadian yang mungkin terjadi

Dimana P(B|A) peluang terjadinya kejadian B apabila kejadian A telah terjadi

Dua peristiwa A dan B tidak saling tergantung satu sama lain

Jika ada unsur yang terjadi dalam peristiwa A yang cocok dengan unsur yang terjadi di peristiwa B 

Ada dua buah dadu dilempar 72 Kali berapa kali harapan muncul kedua-duanya prima adalah 72 kali 

Peluang penentu segalanya 

Tak ada peluang jika peluang tidak dihitung

Tak ada matematika jika peluang tidak diketahui 

Carilah waktu untuk dihitung peluangnya 

Sesuai dengan kebutuhan

Sesungguhnya peluang selalu bernilai seperti hidupku

Yang penuh dengan kejadian yang tak terduga

Hingga akhirnya harus dihitung dengan rumus mu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun