Mohon tunggu...
Iis Istiqomah
Iis Istiqomah Mohon Tunggu... Akuntan - University of Indonesia

My name is istiqomah. I graduated from Faculty of Economics, University of Indonesia, majoring in Accounting.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Reksa Dana atau Unitlink?

31 Oktober 2014   19:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang menganggap sebelah mata dengan unit link. Banyak juga yang tidak percaya dengan return yang diberikan oleh produk ini. Padahal jika mau dikaji lebih lanjut, ada beberapa kelebihan yang dimiliki produk ini jika dibandingkan dengan reksa dana. Memang, ketika akan memutuskan untuk berinvestasi hendaklah kembali ke tujuan awal investor, apakah akan berinvestasi jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Untuk mendapatkan return yang optimal, instrumen investasi harus disesuaikan dengan tujuan berinvestasi. Unit link dan reksa dana adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang. Tidak tepat jika investor yang mempunyai tujuan berinvestasi jangka pendek menginvestasikan dananya di reksa dana atau unit link.

Apakah kelebihan dan kekurangan unit link jika dibandingkan dengan reksa dana? Sebelum membahas lebih lanjut, penulis akan menguraikan terlebih dahulu tentang unitlink.

Unitlink adalah salah satu produk yang dikembangkan dari asuransi tradisional. Ketika berinvestasi di unitlink, dana investor akan dibagi menjadi dua yaitu untuk proteksi dan investasi. Besarnya alokasi ini disepakati oleh calon investor dan agent dalam sebuah kontrak. Karena ada alokasi atas dana ini, maka return yang diperoleh oleh investor tidak sebesar ketika dana diinvestasikan di reksa dana. Sebagai contoh, Bapak A mempunyai uang sebesar Rp10 juta. Sesuai dengan kesepakatan dengan agent, alokasi atas dana adalah 50%:50% artinya 50% dialokasikan untuk proteksi dan 50% dialokasikan untuk investasi.

Dengan melihat komposisi alokasi dana ini, uang sebesar Rp10 juta tentunya akan memberikan return yang optimal ketika diinvestasikan ke reksa dana karena 100% dananya adalah untuk investasi, berbeda dengan di unit link yang harus ada pembagian dana. Namun, unit link menguntungkan bagi investor yang ingin berinvestasi dan sekaligus mendapatkan proteksi diri. Hal ini tidak didapatkan ketika kita berinvestasi di reksa dana. Selain itu, karena kita membeli asuransi di dalam investasi kita, maka kita juga mendapatkan perlindungan diri sama persis seperti kita membeli asuransi tradisional.

Tidak beda dengan reksa dana, unit link juga bisa kita cairkan sewaktu-waktu ketika kita membutuhkan dana. Akan tetapi, untuk mengoptimalkan return, dianjurkan untuk mencairkan unit link dalam kurun waktu lebih dari 3 tahun. Selain mengoptimalkan return, dana kita juga tidak kena pajak.

Apakah Anda tertarik untuk investasi di unit link?

Jika ada pertanyaan terkait dengan tulisan di atas, silakan menghubungi penulis di email iis.aktfeui06@gmail.com or leave your comment below.

Selamat mencoba.

Salam investasi,

iis

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun