Mohon tunggu...
Iis Istiqomah
Iis Istiqomah Mohon Tunggu... Akuntan - University of Indonesia

My name is istiqomah. I graduated from Faculty of Economics, University of Indonesia, majoring in Accounting.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sekelumit Cerita tentang Keajaiban Doa Ibu..."Finally I Found Him, Thank God" (Chapter I)

25 Januari 2015   03:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tidak ada yang mengerti rahasia Tuhan tentang jodoh. Kadang orang bilang "jodoh itu ada di sekitar kita". Dari situ aku menafsirkan berarti jodoh itu bisa teman SD, SMP, SMA, Kuliah, atau teman kantor. Pokoknya orang yang pernah hadir di dalam kehidupan kita. Ternyata, tidak selamanya hal itu benar. Ada yang baru ketemu langsung "klik" tapi ada yang sudah berbulan-bulan pedekate, pacaran tapi akhirnya putus. Memang tidak akan ada satupun manusia di bumi ini yang bisa menebak siapa jodohnya.

Lewat tulisan ini, aku ingin sekali bercerita kepada kalian betapa menariknya aku dipertemukan dengan dia. Tuhan memang Maha Besar dengan segala kebesaran-Nya.

Awalnya, kami tergabung dalam sebuah komunitas yang dijuluki "KOMPI UI" yaitu sebuah organisasi yang menampung aspirasi mahasiswa-mahasiswi Pati yang kuliah di UI. Kami tergabung di grup whats up, tapi tidak pernah sekalipun bertemu muka, apalagi saling menyapa. Semua seolah terjadi begitu saja, atas kehendak-Nya. Rencana Tuhan memang selalu rapi dan meninggalkan kesan yang mendalam untuk kami berdua.

Beberapa hari sebelum puasa ramadhan tahun 2014, aku dengan ideku yang ingin sekali berkontribusi untuk kotaku, mengirimkan pesan di grup kompi UI. Dengan cepat, ideku direspons oleh teman-teman yang ada di grup, kecuali dia. Di grup, aku menawarkan, jika ingin membahas lebih jauh tentang ide ini, bisa dibicarakan pas lebaran nanti di rumahku.

Tibalah saat lebaran 2014, aku mengirimkan kembali pesan di grup untuk mem-follow up ide yang sudah aku ceritakan sebelumnya. Tanpa disangka dan diduga, dia orang pertama yang merespons pesanku dan dia juga yang paling bersemangat untuk datang ke rumahku. Padahal sebelumnya, dia yang paling diam di grup...hehe...

Entah angin apa yang membawa dia datang ke rumahku, padahal kenal saja enggak. Singkat cerita, akhirnya kami bertemu di rumahku, awalnya aku biasa-biasa saja, tapi sepertinya orang tuaku menangkap sinyal yang berbeda. Boleh dibilang, dia adalah jawaban doa Ibuku. Menurutku di sini letak keajaibannya:

Jauh 8 atau 9 bulan sebelumnya, sudah ada seorang pria (sebut saja mas A) yang datang ke aku dan menyatakan diri menginginkanku untuk menjadi pasangan hidupnya. Tetapi, aku masih mencoba menyesuaikan diri dengan dia. Hingga saat bulan puasa tiba, mas A menyatakan ingin melamarku, dan itu sehari setelah aku berdoa kepada Tuhan untuk dipertemukan dengan jodohku. Dengan penuh kemantapan hati, aku berkeyakinan bahwa mas A adalah laki-laki yang dikirimkan Tuhan untukku. Tapi, ternyata itu tidak demikian akhirnya.

Dua hari sebelum lebaran, aku, ibuku, dan dua adekku solat berjamaah. Setelah dzikir, aku lihat ibuku berdoa dengan sangat khusyuk. Ibuku berdoa "Ya Allah datangkanlah seorang pria yang akan melamar anakku di bulan syawal tahun ini". Kami serempak menjawab "Amiiinn".

Ya Allah, aku melihat dan menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri keajaiban itu. Ternyata, pada saat lebaran tahun 2014, sesuai permintaan Ibuku dalam doanya, datanglah dia ke rumahku. Padahal, kami tidak pernah saling mengenal, tidak pernah bertegur sapa sebelumnya. Semua terjadi tanpa rekayasa. Dan anehnya, ketika kami berkomunikasi, ada rasa kenyamanan dan ketertarikan. Memang aku akui, setelah beberapa bulan saling berkomunikasi, dia sangat memperjuangkan aku untuk bisa menjadi pasangan hidupnya. Dia adalah tipe lelaki tangguh dan pekerja keras. Dia menyenangkan dan selalu berupaya membahagiakan. Dengan segala kemantapan hatinya, dia terus berupaya untuk bisa mendapatkan hatiku.

Dan Alhamdulillah, sejak pertemuan itu hingga saat kami menjalani hari-hari bersama, telah membawa kami pada hubungan sampai saat ini (sedang mempersiapkan pesta pernikahan kami).

Mohon doa ya teman-teman, semoga hubungan kami dimudahkan dan dilancarkan sampai saat waktu memisahkan roh dari jasad kami. Amiiinnn...

Demikian sedikit ceritaku teman-teman. Semoga tulisanku ini bisa sedikit menginspirasi teman-teman yang sedang mencari pasangan hidup. Amiiinn...

Salam,

iis

This article dedicated to my future husband "Mas Tio Noerpati".

Based on "True Story"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun