Joko Anwar, sutradara film horor Indonesia menyebutkan masa keemasan film horor Indonesia terjadi dalam beberapa rentang waktu.Â
Pada 1940, sebelum Indonesia merdeka. Saat itu banyak film termasuk film horor yang dibuat dan memberi pemasukan cukup besar. Java Industrial Film, perusahaan milik The Teng Chun memproduksi 15 film, salah satunya Tengkorak Hidoep (1941) yang meledak di pasaran.
Dalam rentang waktu 1970-1980, banyak film horor yang mendapat perhatian khusus dari masyarakat, salah satunya film yang disutradarai Awaludin  dan Ali Shahab, Beranak dalam Kubur (1971).
1980 adalah masa keemasan untuk film Indonesia dan film horor. Sejumlah film ikonik seperti Dikejar Dosa, Cincin Berdarah, Pengabdi Setan, Ratu Ilmu Hitam, Sundel Bolong, dan Malam Jumat Kliwon.
Film horor sempat redup pada 1990an  karena banyaknya film yang rilis asal-asalan tanpa memperhatikan kualitas.
Pada 2001, film Jaelangkung sempat menghidupkan kembali perfilman Indonesia yang sempat redup dan kembali mencapai masa keemasan pada 2017. Diikuti dengan Danur, Pengabdi Setan, dan Sebelum Iblis Menjemput yang dibuat dengan cerita yang baik sehingga dapat kembali di tengah masyarakat lokal hingga internasional.Â
ReferensiÂ
Astuti, R. A. V. (2022). Filmologi Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press.
Kintoko, I. (2019, Oktober 26). Film Perempuan Tanah Jahanam Tembus 1 Juta Penonton, Joko Anwar: Genr3 Apapun Ada Kesempatan Sukses. https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/26/film-perempuan-tanah-jahanam-tembus-1-juta-penonton-joko-anwar-genre-apapun-ada-kesempatan-sukses
Nurjanah, R. (2017, Oktober 26). Film Horor Indonesia: Dulu, Kini, dan Kelak.