Kemandirian adalah kemampuan anak untuk melakukan tugas dan membuat keputusan secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain. Dalam konteks pendidikan, baik melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) maupun pesantren, melatih kemandirian anak merupakan tujuan penting yang berdampak positif pada perkembangan pribadi dan akademis mereka.
Melatih Kemandirian dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
1. Pendekatan MBS
- Otonomi Sekolah: MBS memberikan otonomi kepada sekolah untuk mengatur dan mengelola sumber daya serta kurikulum sesuai kebutuhan lokal. Ini memungkinkan pendekatan yang lebih personal dalam melatih kemandirian anak.
- Partisipasi Siswa:Siswa diajak untuk aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik dalam kegiatan kelas maupun ekstrakurikuler, untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan kemandirian.
2. Strategi Implementasi
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Mendorong siswa untuk bekerja dalam proyek-proyek yang memerlukan pemecahan masalah, penelitian, dan presentasi, membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mandiri.
- Kegiatan Ekstrakurikuler:Melibatkan siswa dalam kegiatan seperti organisasi siswa, klub, dan kegiatan olahraga yang mengajarkan kepemimpinan dan tanggung jawab.
- Pengembangan Keterampilan Hidup: Mengintegrasikan pelajaran tentang keterampilan hidup (life skills) seperti mengatur waktu, membuat keputusan, dan manajemen diri ke dalam kurikulum.
3. Peran Guru dan Orang Tua
- Guru: Berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk menemukan solusi sendiri, bukan hanya memberikan jawaban.