Hari ini tanggal 15 Oktober. Bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia, hari ulang tahun Friedrich Wilhelm Nietzsche dan hari ulang tahunku juga.
Aku buka Shopee karena ada pesanan dari pembeli semalam. Aku merasa aneh dan bilang kawanku, "Shopeeku kok aneh ya? Kadang minimal pembelian 120 ribu, kadang minimal pembelian 10 ribu."
Kawanku bilang, "punyaku malah pembelian minimalnya 200 ribu. Shopeenya suka galau Mbak." Padahal ekspedisi yang digunakan sama. Sama-sama pakai JNE Cashless, SiCepat Reguler dan Pos Indonesia.
Setahuku, saat kita setting SiCepat Reguler, minimal pembeliannya 120 ribu. Saat kita setting JNE Cashless, minimal pembeliannya 150-200 ribu. Ini ketentuan dari Shopee yang tidak bisa diganggu gugat.
Temanku yang lain bilang, ini Hari ShopeePay Day.
"ShopeePay Day itu apa? Aku kena biaya layanan? Seingatku, aku enggak pernah daftar ShopeePay deh," tanyaku penasaran.
ShopeePay fungsinya mirip seperti e-wallet atau dompet digital seperti OVO, DANA, GOPAY dan LINK AJA.
Bedanya, e-wallet bisa digunakan di semua merchant yang bekerjasama dengan dompet digital tersebut. Sementara ShopeePay hanya bisa digunakan untuk transaksi di Shopee saja.
ShopeePay bisa top-up melalui ATM, internet banking dan Alfamart. Untuk via ATM BRI atau internet banking BRI, masuk ke menu BRIVA.
Sementara, tujuan dari ShopeePay Day sendiri untuk mendorong antusiasme masyarakat berbelanja dengan lebih efektif dan efisien.
ShopeePay Day diselenggarakan pada 15 Oktober 2020 sembari menyambut kemeriahan Shopee 11.11.
Hari ini saya mencicipi ShopeePay Day dengan beli jarum pentul.
Kamu manfaat ShopeePay Day, untuk beli apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H