Oleh : Iip Syarip Hidayat, M.Pd
Program Tatanen di Bale Atikan adalah sebuh program yang dirancang oleh Dinas Pendidikan kabupaten Purwakarta sejak tahun 2022 yang lalu, sudah berjalan lebih dari dua tahun sampai saat ini. Tujuannya untuk mendorong pendidikan karakter dan menjadi bagian dari bunga lima karakter Dinas Kabupaten Purwakarta.
Ketika berbicara tentang tatann, maka hal yang terbersit dalam pemikirian adalah bercocok tanam atau menanam. Namun jika diartikan secara luas, bahwa tatanen ini adalah sebuah konsep yang dibangun dalam kehidupan sehari -- hari agar lebih peduli terhadap lingkungan dan upaya menjaga lingkungan yang didalamnya merupakan sebuah pembelajaran untuk peserta didik agar lebih peduli terhadap lingkungan sehingga akan berdampak pada perubahan perilaku dan karakter siswa itu sendiri.
Dengan di didukung oleh pembelajaran Pancaniti atau pembelajaran yang melalui lima tahapan maka siswa diajarkan secara kontekstual bagaimana mereka merawat bumi. Mulai dari mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kompos dan lainya, menanam sampai pada memanen dan menghasilkan produk, membuat pupuk organik dari bahan -- bahan alami dan lainya. Â Maka proses kegiatan pembelajaran inilah yang kemudian menjadi sebuah sarana belajar untuk siswa secara langsung yang dikaitkan dengan proses belajar baik pelajaran TdBA nya itu sendiri maupun terintegrasi pada semua mata pelajaran lain. Karena Konsep TdBA ini sangat bersifat fleksibel sehingga bisa mengakomodir pada semua pembelajaran di sekolah termasuk pembelajaran literasi dan numerasi.
Setelah beberapa tahun berjalan ternayat TdBA ini menyimpan sesuatu yang luar bisa tak hanya tentang pembelajaran karakter siswa tetapi jika di renungkan secara mendalam ternyata TdBA ini mengajarkan kepada semua warga sekolah untuk hidup Qonaah.
Lantas apa itu qonaah ?
Qona'ah () adalah sikap menerima dengan ridha apa yang telah ditetapkan Allah SWT untuk dirinya, tanpa merasa kurang atau serakah terhadap harta dan kenikmatan dunia. Dalam Islam, qona'ah merupakan bagian dari akhlak mulia yang menunjukkan rasa syukur dan keyakinan bahwa rezeki yang diberikan Allah adalah yang terbaik bagi hamba-Nya.
Lima Tingkatan Qona'ah:
- Menerima dengan Ikhlas apa yang telah diberikan Allah, tanpa mengeluh.
- Berusaha dengan Maksimal dalam mencari rezeki yang halal.
- Tidak Bergantung pada Makhluk, tetapi hanya kepada Allah SWT.
- Menjauhkan Diri dari Sifat Tamak atau rakus terhadap dunia.
- Menyandarkan Kepuasan Hati pada Allah, bukan pada jumlah harta.
Apa manfaat Manfaat Qona'ah dalam kehidupan sehari -- hari ?
- Hati Menjadi Tenang, karena tidak selalu merasa kurang.
- Meningkatkan Rasa Syukur, sehingga lebih bahagia dalam hidup.
- Menghindari Sikap Serakah, yang bisa menjerumuskan ke dalam dosa.
- Memudahkan Hidup, karena tidak membebani diri dengan keinginan berlebihan.
Dalam hadis, Rasulullah bersabda:
"Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan (yang sejati) adalah kaya hati." (HR. Bukhari dan Muslim)
Tatanen mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang penuh rasa syukur tetapi terus berusaha dan bekerja keras dan ridho dengan hasil yang diperoleh . Maka jika kita kaitkan konsep TdBA ini maka sangat relevan sekali dengan sikap Qonaah ini, karena bagian dari ahlak mulia yang harus ditanamkan terhadap peserta didik kita. Ditengah gempuran modernisasi teknologi  saat ini yang serba cepat  dan mudah, maka Tatanen menjadikan sebuah  jawaban dari kebutuhan  tatangan pembelajaran saat ini TdBA juga bisa menjauhkan dari sifat  serakah atau tamak terhadap Dunia.  Nilai - nilai karakter saat ini harus terus di pupuk dan ditingkatkan, karena hal ini yang sekarng mulai terjadi penurunan. Tatanen dan pola hidup qonaah sangat beriringan dan sejalan,  sehingga munculah istilah dalam TdBA "Tanamlah apa yang kita makan dan makanlah apa yang kita tanam".  Dengan demikan jelas bahwa Tatanen ini sangat mendukung  siswa untuk  hidup qonaah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI