Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Tradisional Sunda sebagai Upaya Mengurangi Ketergantungan Gadget pada Anak-Anak

7 Agustus 2024   18:50 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dinas Pendidikan kabupaten purwakarta saat ini memiliki konsep bunga lima karakter Purwakarta  dengan tujuan agar lebih menguatkan pendidikan yang berkearifan lokal tetapi juga memiliki tujuan yang relevan dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu bunga lima karakter Purwakarta adalah  Konsep 7 Poe Atikan Dinas Pendidikan Purwakarta.  

Ketika berbicara 7 Poe Atikan Dinas Pendidikan Purwakarta, maka setiap hatrinya pendidikan di Purwakarta akan memiliki tema. Dari tema tersebutlah akan nampak karakter- karakter yang dimunculkan nantinya. Sebagai salah satu contoh adalah hari Rabu " Maneuh di Sunda".

" Maneuh Disunda" yang memiliki makna bahwa pada hari rabu semua siswa wajib memiliki wawasan kesundaan dimulai dari wawasan budaya, adat kesundaan, sosial dan hal -- hal lain yang erat kaitanya dengan kesundaan.

SDN 1 Cianting dalam impelemntasi 7 Poe Atikan Dinas Pendidikan Purwakarta khsusnya pada hari rabu biasnya menghadirkan kebiasan -- kebiasan yang nyunda seperti : Belajar pupuh, belajar kasara sunda, belajar mendongeng, menghadirkan makanan khas sunda dan hal yang menarik adalah menghadirkan Kaulinan barudak sunda. 

Kenapa harus Permaianan atau Kaulinan barudak sunda  yang menjadi topik menarik ? 

Karena ditengah banyaknya arus deras tekhnologi  yang terus menerus masuk ke  Dunia anak- anak maka mengakibatkan dampak negatif yang cukup signifikan seperti kerusakan pada sel -- sel otak anak akibat adanya game yang berbau kekerasan, kursakan mata jika tersu menerus berjam -- jam anak didepan handphone, serta anak menjadi obesitas karena malas gerak. Maka  hal yang paling bisa meminimalisir dari adanya arus teknologi tersebut adalah mengangkat kembali permainan tradisional siswa atau Kaulinan Barudak Sunda. 

Dengan demikian, akan sedikit bisa mengalihkan perhatian mereka dari gadget atau game dan sejenisnya. Sehingga diharapkan dengan menghadirkan atau mengangkat kembali permainan tradisional sunda anak -- anak akan kembali aktif bermain dan bersosial dengan temanya dan menjadikan fisik mereka bergerak. Maka akan kembali melahirkan anak -- anak yang sehat jasmani dan Rorani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun