PEMILU akhir - akhir ini dan  menarik untuk dibahas, tertutama untuk kalangan umat islam. Karena tak sedikit yang memilih untuk golput. Maka dari itu sebelum memutuskan untuk golput atau meimilih salah satu calon pemimipin, maka alangkah lebih baiknya kita baca secara seksama, kenapa kita harus  memilih pemimpin ? bagimana pandangan islam terhadap pemilu ?Â
Sedikit tergelitik ketika berbicara tentangLalu pemimipin seperti apakah yang dianjurkan dalam Islam ?
Dalam islam telah diatur dalam pengangkatan seoarng pemimpin hal ini suad dicontohkan  pada zaman Rosulululloh,  hal i ni terjadi di tengah-tengah para sahabat radhiyallahu 'anhum, ketika ahlul hilli wal 'aqd di antara mereka memilih Abu Bakr radhiyallahu 'anhu (sebagai pengganti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) dan mereka pun membai'at beliau. Bai'at ahlul hilli wal 'aqd kepada Abu Bakr inilah yang dianggap sebagai bai'at dari seluruh umat. (sumber https://rumaysho.com ).Â
Begitu pula 'Umar bin Al Khaththab radhiyallahu 'anhu menyerahkan pemilihan imam sesudah beliau kepada enam orang sahabat, yang masih hidup di antara sepuluh orang sahabat yang dikabarkan masuk surga. Jika meilihat pada zaman Rosululloh, Maka sama diadakan sebuah musyawarah dalam memilih imam atau pemimpin, namun cara pemilihan saja yang berbeda dengan zaman sekarang.Â
Terkait tentang pemilu dan memilih pemimin Alloh SWT telah memberikan keriteria  pemimipin seperti apa yang harus di pilih.  sebagaimana dalamhal ini terdapat dalam firman Allah Ta'ala (yang artinya), "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil." (QS. An Nisa': 58).
Bagi masyarakat Indonesia, banyak ayat - ayat Al quran yang  berbicara tenbtang kepemimpinan seperti seperti ayat tentang Adam sebagai khalifah (Qs. Al-Baqarah/2:30-34), ayat tentang Thalut sebagai raja dan panglima perang (Qs. Al-Baqarah/2:247),ayat tentang kedurhakaan Fira'aun sebagai raja yang kejam (QS. Ynus / 10: 75 ) dan masih banyak lagi.Â
Dari ayat - ayat tersebut berkesimpulan bahwa calon pemimipin  adalah orang yang memiliki  berpengalaman, dapat diteladani, tidak cacat tubuh, berilmu, memiliki solidaritas, dan termasuk memiliki pengaruh besar di tengah-tengah masyarakat.Â
Jadi dalam hal ini semua warga negara memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin, Maka sudah seharusnya warga negara yang memenuhi syarat harus melkasnakan kewajibanya sebagai warga negera melaukan pemilihan dan  tidak disarankan untuk Golput.Â
Kenapa islam memberikan gambaran kriteria dalam menentukan calon pemimpin ? karena  pemimpin yang kita pilih ini akan kita pertanggung jawabkan dihakirat kelak. maka jika pilihan kita suatu saat melakukan kedzoliman artinya kita yang menentukan pemilih itu juga termasuk berdosa. jadi hati - hati dalam memilih karena akan berdampak pada kemajuan negara lima tahun mendatang. Baik buruknya negera akan ditentukan hari ini yaitu hari pemilu.Â
Lalu jika kita tidak menemukan sosok yang sesyuia kriteria, maka hendaklah melaukan shalat istikharah untuk meminta petunjuk dan kemudian bertanya pada ulama - ulama terdekat atau meminta pandangan ulama yang betul - betul bisa dijadikan rujukan. karena tidak sedikit juga ulama yang bisa dijadikan sumber rujukan  atau bahkan menyesatkan umat karena kepentingan - kepentingan tertentu.Â
Kesimpulanya bahwa memilih seoarng pemimpin dalam islam adalah wajib hukumnya  dan merujuk pada kriteria keimanan yang kuat dan ilmu yang luas. Kriteria ini akan sangat mempengaruhi untuk terjadinya kepemimpinan yang baik, daripada didasarkan pada harta, keturunan, fisik dan kriteria lainya.Â