OLEH : IIP SYARIP HIDAYAT, M.Pd
Menurut Ki Hadjar Dewantara. Filosofi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dititik beratkan pada pemahaman bahwa pendidikan harus melihat kodrat keadaan yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Selain itu filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara mengharuskan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada guru, dan menekankan perubahan pada budi pekerti. "Maksud pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1 paragraf 4)
 Abad ke 21 telah berkembang menjadi sebuah sistem lingkungan yang kompleks karena terhubung dengan Revolusi Industri 4.0. Sehingga kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan perubahan merupakan kunci keberhasilan, dan perubahan yang paling fundamental adalah perubahan paradigma dunia Pendidikan. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada siswa untuk "Mengalami Pengetahuan" sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong peradaban manusia memasuki era modernisasi dan globalisasi. Perkembangan ini memiliki dua sisi yang tidak hanya bedampak positif bagi kehidupan manusia, namun ternyata memiliki dampak negative terhadap peradaban manusia saat ini. maka saya harus bisa mengemas pembelajaran yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman tetapi juga tetap menjunjung  tinggi nilai -- nilai budaya lokal seperti kata pepatah  " Think Globally Act Locally"Â
Setelah mempelajari modul 1.1 tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, maka muncullah sebuah gagasan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan perkembangan sekarang tetapi tetap mengangkat budaya lokal yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut.
- Tujuan secara umum, Â di buat desain pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang terintegrasi kedalam program Tataen di bale Atikan dengan menggunakan model pembelajaran pancaniti dan Pendekatan STEM ( sain, teknologi, enginering dan matematika ) untuk menjawab tantangan zaman dan juga mengangkat kearifan budaya lokal. Sehingga siswa mampu menyesuaikan perkembangan zaman tetapi mereka juga tidak meninggalkan karakter lokal sebagai jati diri mereka.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka salah satu bentuk kepedulian Penulis terhadap lingkungan ini maka penulis mencoba bagaimana agar bisa mengintegrasikan pembelajaran berbasis lingkungan ini ke dalam beberapa materi pelajaran agar para siswa tak hanya sekedar bercocok tanam saja tetapi  para peserta didik diajak berfikir kritis bagaimana memecahkan suatu permasalahan, bernalar dan mengasah kreatifitas dalam pembelajaran agar siswa bisa terlibat secara langsung  serta mereka belajar untuk menjadi para peneliti sedari dini, melalui rumusan judul makalah ini yaitu " Bagaimana Pemanfaatan media infus water dalam pembelajaran  model pancaniti yang terintegrasi pada pembelajaran Sains, Tekhnologi, Enginering and matematika di Sekolah Dasar Kelas 6  ? ". Â
Tujuan yang diharapkan dari pembuatan desain pembelajaran ini adalah bahwa  melalui pembelajaran ini lebih menekankan kepada para siswa khususnya kelas enam diharapkan bisa :Â
- Dengan melakukan percobaan, peserta didik dapat mempraktikan cara membuat alat infus water Pupuk organik cair ( PLH )
- Dengan menghitung jumlah tetes air siswa dapat membaca, menyajikan data dan  menghitung rata- rata.
- Dengan penugasan, peserta didik dapat mempresentasikan hasil praktik membuat alat infus water untuk nutrisi pupuk organik cair ( POC )
- Melalui pengalaman pembelajaran yang siswa  lakukan diharapakan bisa bermanfaat untuk diri merak sendiri terlebih bisa berbagi ilmu kepada orang lain siapa pun.
           Sasaran kelas dalam pelaksanaan desain pembelajaran ini yaitu di laksanakan di kelas 6. Karena penulis kebetulan mengajar di kelas 6 dan materi yang diterapkan merupakan materi yang cocok diterapkan di kelas tersebut sesuai dengan materi yang terintegrasi pada pendekatan STEM. Â
Pendekatan STEM Stem Adalah  Pendekatan Dalam Pendidikan Di Mana Science,  Technology, Engineering, Mathematics Terintegrasi Dengan  Proses Pendidikan Yang Berfokus Pada Pemecahan Masalah  Dalam Kehidupan Nyata Serta Dalam Kehidupan Profesional. Metode pembelajaran berbasis STEM menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk menyelesaikan suatu kasus. Pendekatan ini dinyatakan sebagai pendekatan pembelajaran abad-21 dalam upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia dengan kognitif, psikomotor dan afektif yang berkualitas.
- Sedangkan Model  Pembelajaran Pancaniti Merupakan Tahapan Filosofi Atikan Kesundaan, Yaitu Niti Harti, Niti Surti, Niti Bukti, Niti Bakti, Dan Niti Sajati. Lima Tahapan Atikan Kesundaan Ini Memiliki Kesamaan Dengan Level Kognitif Dalam Taksonomi Bloom Dan Tujuan Pendidikan Versi Unesco.
- Tahapan pelaksanaanya yaitu :
Niti Harti