Filosofi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dititikberatkan pada pemahaman bahwa pendidikan harus melihat kodrat keadaan yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Selain itu filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara mengharuskan pembelajarn berpusat pada anak bukan pada guru, dan menekankan perubahan pada budi pekerti.Â
Filosofi pemikiran KHD lebih menitik beratkan pada anak atau dikenal sebagai menghamba pada anak. Dalam hal ini anak diberikan kemerdekaan dalam proses belajarnya, seorang pendidik bertugas untuk menuntun atau sistem among.Â
Anak pada dasarnya memiliki kodrat untuk tumbuh sesuai dengan tumbuh kembang masing- masing, ibarat seorang  petani yang menyemai benih -- benih yang akan tumbuh sesuai dengan karakternya.Â
Salah satu filosofi yang tak kalah penting dari filosofi pemikiran KHD adalah Ing ngarso Sungtulada, Ing Madya mangun Karso, dan Tutwuri handayani dimana seorang pendidik harus menjadi tauladan, pemberi inspirasi, dan motivasi bagi anak didinya.
Hal menarik disini adalah bahwa seorang pendidik harus berusaha memahami karakteristik pendidik dan juga memberi kebebasan sesuai dengan kodrat dan tumbuh kembangnya. Karena setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda dan juga gaya belajar yang berbeda pula.
Seperti di sebuah hutan belantara yang terdiri dari berbagai jenis hewan yang mempunyai kemampuan berbeda dalam mencari makan, se ekor burung diberikan kemampuan terbang, se ekor harimau diberikan kemampuan berlari cepat dan juga akan berbeda dengan yang lainya. Begitulah sejatinya kita sebagai pendidik harus bisa memahami kemampuan anak- anak didiknya.Â
Dalam kegiatan Ekplorasi konsep ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah memahami pemikiran Ki hajar Dewantara ( KHD ) mengenai tujuan, asas pendidikan dan analisis konsep -- konsep pemikiran KHD yang berpihak pada murid melalui menyimak pada video dan membaca tiga tulisan KHD.
Hal inilah yang menjadi penguatan pemikiran ki Hajar Dewantara dan relevan dengan kearifan budaya daerah yang saat ini masih sangat di junjung tinggi.
Dalam Filosofi konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik hendaknya mampu menciptakan pengetahuan dan pendidikan yang beragam, dan hendaknya seorang guru harus selalu bernalar kritis, cakap, kreatif sehingga akan melahirkan peserta didik yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.Â
Dalam hal ini, seorang guru harus mampu merancang proses pembelajaran sebaik mungkin sehingga mampu menciptakan perkembangan cara belajar peserta didik.Â
Selanjutnya seorang guru juga merupakan panutan atau contoh bagi pembawa perubahan pola pikir peserta didik sehingga mereka mencapai keselamatan dan juga kebahagiaan sepanjang hayat menurut Ki hajar Dewantara peserta didik mempunyai kemampuan yang beragam sehingga tugas guru harus mampu menuntun agar peserta didik mampu berpikir kritis ke arah lebih maju dan harus mampu mengembangkan kemampuan tersebut secara holistik dan sempurna
Seorang guru adalah panutan atau contoh yang akan membawa perubahan pola pikir peserta didik sehingga mereka akan mencapai keselamatan dan kebahagiaan sepanjang hayat.Â
Seorang anak menurut Ki Hadjar Dewantara memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat beragam sehingga tugas seorang guru harus mampu menuntun agar anak mampu berpikir kritis demi menuju kearah yang lebih maju sehingga kemampuan tersebut dikembangkan secara holistik dan sempurna. Kemudian kehidupan manusia juga tidak terlepas dari budaya positif atau kebiasaan positif.Â
Dalam hal ini, jika seorang manusia melakukan suatu hal positif secara berulang-ulang dan terarah maka hal positif itu akan melekat dan terus berkembang, sehingga akan terlahir pendidikan merdeka. Â
Hal ini  juga menegaskan bahwa harus pandai membaca kemampuan dan bakat seoarang peserta didik sehingga mereka akn tumbuh sesuai bakat dan minatnya secara alami dan tidak dipaksakan. Â
Hal lain juga KHD menegaskan bahwa "Maksud pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1 paragraf 4)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menuntun adalah membimbing (dengan mengandeng tangan). Dasar pendidikan KHD adalah menuntun yang berarti among yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho yang berarti ketika di depan guru memberi teladan, Ing Madyo Mangun Karso ketika ditengah memberi semangat, dan Tut Wuri Handayani ketika berada di belakang memberikan dorongan/dukungan.
Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. ini yang terkadang lupa bahwa gurulah maha benar dan maha segalanya padahal hal ini tidak dibenarkan. Maka tuntunlah anak menuju jala  keselamatan dan kebahagiaan.
Demikian merupakan beberapa pemikiran bapak pendidikan Indonesia yang sampai pada saat ini ternyata masih sangat relevan dan masih bisa menjadi sebuah filosofi yang mempunyai karakter kuat yang mencerimkan karakter budaya masyarakat Indonesia yang sudah mulai luntur oleh gempuran budaya luar.Â
Maka berbanggalah bahwa Indonesia mempunyai tokoh pemikiran Pendidikan yang pemikiran -- pemikirannya tak lekang ditelan waktu dan zaman.Â
Sebagai seorang pendidik sudah selayaknya belajar dan mencontoh, serta melaksanakan  apa yang telah di sampaikan KI hajar Dewantara tokoh pendidikan Indonesia yang masih kekinian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H