Indonesia dalam visi Indonesia 2045 menjadi Indonesia Emas berpotensi hancur dan tidak akan tercapai jika Pemerintah saat ini abai dalam bentuk-bentuk perencanaan, pelaksanaan, proteksi hambatan dan evaluasi menyeluruh.
Impian dan rencana besar Pemerintah RepublikUntuk difahami bersama, menyambut 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, harus diberikan apresiasi dan penyambutan terbaik kepada rencana pemerintah agar Indonesia mampu mencapai visinya, yaitu Indonesia Emas 2045. Sebagai rakyat Indonesia yang setuju dan berharap terbaik kepada visi tersebut, tentu menjadi kewajiban agar dapat memberikan sumbangsih baik pemikiran dan langkah-langkah kegiatan, sehingga membantu visi Indonesia tersebut.
Dikatakan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bahwa generasi yang akan mewujudkan Indonesia Emas adalah generasi muda. Generasi yang saat ini masih menjadi usia muda, generasi yang saat ini masih belajar dan menjadi generasi terbanyak dalam populasi rakyat Indonesia, yang sekitar seperempat abad kedepan akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa terbaik, sehat kualitas dan kuantitas serta menjadi unggulan, dan membuat bangsa Indonesia menjadi Negara Maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa adidaya lainnya.
Pertanyaannya, apakah rencana tersebut akan tercapai?.
Kulitas dan Kuantitas Kesehatan Remaja
Tanpa dapat dibatah oleh teori dan penelitian manapun, bahwa kualitas dan kuantitas kesehatan menjadi opsi utama dalam menjalani kehidupan. Bagi kaum muda yang akan menjadi harapan pemegang tahta dan penerus mimpi pemerintah saat ini agar Indonesia Emas dapat tercapai, kesehatan adalah poin penting dan utama menjadi prasyarat, dilanjutkan dengan pendidikan, permakanan, kesadaran diri, pengalaman dan prasyarat lainnya.
Kemudian, apakah remaja saat ini telah terbebas dari segala kondisi yang mempengaruhi kesehatannya?. Pertanyaan ini adalah unsur utama hadirnya tulisan ini, yang akan dibahas pada tulisan dibawah selanjutnya. Jawabannya adalah TIDAK, Jika...
Rokok: Zat Adiktif yang Utama Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Kesehatan
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, dikatakan bahwa World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Rokok Tetap Jadi Sebab Utama Kematian dan Penyakit. “Tiga juta orang mengalami kematian dini setiap tahunnya terkait konsumsi tembakau yang menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke, penyebab kematian utama di dunia”.
Selanjutnya beragam penelitian di dalam negeri pun mencatat hal serupa, bahwa kematian akibat konsumsi rokok sangat tinggi. Ribuan catatan dan penelitian yang berkonklusi bahwa tembakau dan segala produk turunannya sangat berbahaya dan menjadi penyebab utama kematian, dapat dibaca dan disajikan setiap saat. Kondisi ini karena tembakau mengurangi jumlah oksigen dalam darah karena berikatan hemoglobin dan nikotin. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia diantaranya banyak zat beracun dan bersifat karsinogenik yang bisa tinggal di suatu permukaan. Bila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan meningkatkan resiko kanker, serangan asma, masalah paru-paru, infeksi tenggorokan dan mata.
Jadi sebenarnya sudah tidak diragukan lagi, bahwa kualitas dan kuantitas kesehatan dapat lebih terjaga dengan baik jika produk-produk tembakau dan segala turunannya tidak dikonsumsi, tidak terhirup baik secara sengaja atau terpapar.