Art Exhibition adalah pameran kegiatan karya seni yang diselenggarakan sebagai hasil representasi pengetahuan yang diperoleh selama belajar di sekolah. Kreasi dan apresiasi seni di kalangan siswa hendaknya ditingkatkan guna menciptakan pelajar yang mandiri, kreatif dan inovatif dalam suatu kegiatan seni yang nyata dalam lingkungan sekolah.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2022 dan ini diikuti oleh semua anak didik mulai dari Pre K atau KB sampai dengan k2 atau TK B.
Art Exhibition sendiri merupakan salah satu contoh dari pembelajaran berbasis project dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Menjadi aksi nyata yang dilakukan di akhir semester 2 ini, Â menerapkan proses pembelajaran yang berdampak pada murid, dengan menumbuhkan voice, choice serta ownership
Bagian yang sangat penting dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran berbasis project adalah mendesign projectnya.
Beberapa tahapannya meliputi :
1.Tahap Perencanaan
a. Guru  berkoordinasi dengan Kepala sekolah serta teman sejawat
b. Membuat panitia inti dan merancang tugasnya masing -masing
c. Menyusun time line kegiatan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Guru memberikan pengetahuan awal tentang karya seni melalui video pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
b. Tanya jawab dan diskusi tentang karya seni berdasarkan video sebelumnya untuk melatih kepercayaan diri serta menumbuhkan voice (suara) anak
c. Pengenalan tentang kemungkinan penggunaan bahan alam di sekitar sebagai suatu karya sebagai wujud pemanfaatan aset lingkungan sebagai media/sumber belajar
d. Pemilihan jenis karya berdasarkan keinginan  anak, menumbuhkan  choice anak
e. Â Pengadaan materi pendukung karya berdasar list karya anak oleh koperasi sekolah As Gross sebagai pemanfaatan aset lingkungan untuk mendukung pembelajaran
f. Pembuatan proses karya, ownership ditumbuhkan dengan memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada anak dalam proses nya
g. Guru menyiapkan display di  sekolah (pemanfaatan aset lingkungan & manusia)
h. Sekolah mengundang orangtua untuk menghadiri pameran di halaman sekolah (implementasi tri sentra Pendidikan)
i. Anak melakukan presentasi di hadapan orangtua, menumbuhkan profil pelajar Pancasila yang mandiri
Kegiatan Art exhibition ini erat kaitannya dengan modul 3.2, Â dimana adanya Pemanfaatan asset sekolah seperti asset alam/lingkungan, yaitu lingkungan sebagai sumber belajar , terlebih bisa dimanfaatkan sebagai sebuah karya ternyata memberikan dampak positif, terutama dalam ownershipnya siswa
Adalah Noura, salah satu murid saya yang membuat karya berupa sablon daun. Â Dia merasa bangga dengan karyanya tersebut karena dia membuatnya sendiri. Â Guru di awal hanya memberikan 1 contoh daun. Untuk daun selanjutnya, Noura sendiri yang mengerjakannya
Pemahaman Noura teryata di luar ekspetasi kami. Pada malam harinya, Noura berbagi tutorialnya tersebut kepada teman-temannya di rumah dengan cara yang sama ketika didaptakan di sekolah, dimana daun bertulang keras, di letakkan di bawah kertas kemudian dengan crayon posisi datar, kertas diarsir sampai  tulang daunnya muncul di kertas.
Â
Dapat ditarik kesimpulan bahwa memang Art Exhibition ini mampu menumbuhkan voice, choice dan juga ownership. Anak
menjadi lebih percaya diri dalam mengemukakan ide serta pendapatya, anak mempunyai beragam pilihan untuk pencapaian hasil belajar. Serta anak berlatih untuk bertanggungjawab serta meningkatkan rasa memiliki . kebanggan terhadap karya yang dibuatnya.
Tentu saha hal ini akan berdampak baik di kehidupan selanjutnya. Anak yang sebelumnya introvet, Â kemudian mengalami perkembangan cukup pesat setelah guru senantiasa menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak, guru menghargai apapun pendapat anak. Hasil yang didapat adalah anak semakin percaya diri, mandiri dan tidak lupa mereka mempunyai jiwa "risk tacker"
.
anak hebat ortu terlibat
SalamGuruPenggerak
MerdekaBelajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H