Mohon tunggu...
Iin Sholekhah
Iin Sholekhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskusi Asik Kader Posyandu Bersama KKN-TI IPB Desa Sluke Tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

23 Juli 2023   22:22 Diperbarui: 25 Juli 2023   09:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 13 Juli 2023 pukul 10.00 WIB telah diadakan Sosialisasi Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak di Balai Desa Sluke oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Univeristy di Desa Sluke. Sosialisasi diadakan untuk memberikan edukasi terkait stimulus tumbuh kembang anak dari prenatal, bayi, balita, dan prasekolah. Tidak hanya itu, edukasi terkait stunting juga diberikan. Awal mula kegiatan diadakan disebabkan adanya 12 kasus gizi buruk hingga stunting. 

Program didampingi oleh Ir. Wahyu Purwakusuma M.Sc sebagai Dosen Pendamping Lapangan. Sosialisasi dihadiri oleh Kepala Desa Sluke, Perangkat desa dan kader posyandu Lestari 1 - 9. Harapannya kader posyandu sebagai orang yang dekat dengan ibu-ibu hamil dan bayi/balita mampu menjadi jembatan terbaik dalam menyampaikan pengetahuan tentang bagaimana tumbuh kembang anak dapat dioptimalkan.

"Setiap tahapan tumbuh kembang anak diperlukan stimulus yang berbeda. Pemberian stimulus yang tidak tepat dapat menyebabkan kurang optimalnya tumbuh kembang anak" kata Melinda Dwiyanti Ulfa, mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB saat menyampaikan materi terkait pengertian tumbuh kembang, bagaimana pemberian stimulus yang tepat bagi prenatal, bayi, balita dan anak prasekolah. 

Setelah materi disampaikan, ibu-ibu kader posyandu bersama Tim KKN-T Inovasi IPB melakukan diskusi. Diskusi tersebut membahas tentang apa saja kasus tumbuh kembang anak yang terjadi di Sluke dan bagaimana langkah terbaik yang bisa dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman selama menempuh pendidikan sarjana.

Ibu-ibu Kader sangat antusias mengikuti diskusi. Saat sesi tersebut muncul 7 pertanyaan dengan berbagai kasus. Mulai dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Ibu Yanik terkait anak yang kecanduan game, Ibu Evi ; pertumbuhan gigi yang lambat, Ibu Ajeng ; speech delay, Ibu Endang terkait ciri awal autis pada anak, Ibu Sofi ; penanganan tempramental anak.

ibu Ning ; pencegahan lambatnya fungsi tulang anak dan yang terakhir pertanyaan dari Ibu Aliyah, " Di Desa Sluke ini ada kasus stunting-nya mba, meskipun tidak dalam jumlah yang banyak, bagaimana cara mengetahui gejala awal stunting itu dan bagaimana cara mencegahnya ?. " Gejala awal yang dapat dilihat yaitu berat badan anak berturut-turut tidak naik ataupun tetap, padahal kalau ditanyakan ke ibunya mau makan, nah hal tersebut perlu ditinjau lebih lanjut, apakah ada penyakit yang menyertai, misalkan flek. Gejala tersebut dapat memicu stunting. " ujar Madyaning Sekar saat mengawali menjawab pertanyaan.

Melinda Dwiyanti Ulfa, mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB menjelaskan lebih lanjut mengenai cara mencegah stunting. " Untuk pencegahannya sendiri dimulai dari fase prenatal, ibu hamil diharapkan memeriksakan diri secara rutin, mengkonsumsi obat tambah darah dan asupan gizi yang cukup. Saat bayi, diberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, memberikan MPASI yang bergizi dan kaya protein hewani, misalkan di Desa Sluke yang dekat dengan pantai, bisa mengkonsumsi Ikan Kembung yang setara dengan protein Ikan Salmon. Ibu-ibu juga harus memantau pertumbuhan anaknya secara berkala dengan rutin hadir di posyandu".

Penyerahan Booklet 
Penyerahan Booklet 

Setelah sesi diskusi, ibu kader posyandu bersama Tim KKN-T Inovasi IPB melakukan dokumentasi dan menyerahkan Booklet Tumbuh Kembang anak kepada Ketua Posyandu. Booklet tersebut diharapkan menjadi panduan ibu-ibu untuk memahami lebih dalam mengenai optimalisasi tumbuh kembang anak. Selain itu juga, disetiap Lestari diberikan Poster Cegah Stunting sebagai cinderamata sekaligus membantu sosialisasi stunting melalui media tulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun