Diantara puing-puing hari
Hanya dia yang menangisi senja kali ini
Senja teduh, yang tergelincir jatuh
Pada kelam malam yang bersimbah peluh
***
Digenggamnya doa demi doa terbang menghilang
Terhembus pergi menjadi bayang-bayang
Dan dia menari direruntuhan takdir
Menghitung hina dan lara hati
Melebarkan sayap
Sebebas hatinya berkehendak
***
Ah, Gadis
Tak setiap musim datang untuk menyakiti
Andai kau tahu
Hanya dalam kejernihan kolam hatimu
Disana kau memeluk purnama yang tumbuh sempurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H