Mohon tunggu...
Iin Rismawati
Iin Rismawati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa Mulai mencintai kopi dan puisi Berkawan dengan arwah kelaparan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Berduka

12 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 12 Februari 2019   06:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di suatu sore, langit tengah berduka

rona biru tertutup jelaga. awan rasa pun tak sempat berkata

kepada hujan yang menjadikannya sirna.

rintik rindu jatuh memecah tanah. basah.

menghapus jejak lelangkahmu yang pergi

menyisakan genangan yang menjelma kenangan


hujan kesunyian menyapa jiwa

melebur dalam asa yang tak berkuasa

angin berbisik pelan seperti suaramu yang fana

kabut menyelimuti tubuh tak berdaya

tanpa rasa. tanpa cinta


reranting mulai mengering

dedaunan meneteskan embun luka

tetesnya melukis wajahmu yang  membisu

ibu...

Ponorogo, 22 Desember 2018

di sudut kamar sunyi berselimut kerinduan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun