jemari senja mengetuk pintu kegelapan malam berwajah legam
reranting engan berbisik begitupula dedaunan tak lagi bercakap
suara suara lenyap mendaki ke puncak senyap
hanya napas malam, kian mencekam bersama bayang kelam
menara kegelisahan berdiri di sudut rasa
tubuh dingin berselimut debu terbaring letih terbingkai tirai kesepian
tangan malam meraba raba luka mengaga di dada Â
aroma duka menghiasi jiwa dan raga
tetes tetes rindu mengalir membentuk harmoni alam
hitam pekat seperti jelaga
langit sepi, rembulan bersembunyi di balik awan
mengintip angin menerbangkan daun satu persatu
melayang, jatuh ke tanah gersang
tinggal pohon kerontang perindu
akar menunggu temu dengan air biru
membasahi lantas diserap melalui pori-pori
menjalar ke batang dan reranting kering
dan dedaun semi kembali hiasi sepi
Ponorogo, 26 November 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI