Mohon tunggu...
Ainin Maulida Rachmaniyah
Ainin Maulida Rachmaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KHAS JEMBER

,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi dan Pendidikan Islam

20 Desember 2021   21:18 Diperbarui: 20 Desember 2021   22:48 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.Pentingnya Pendidikan Islam di era globalisasi

   Di dalam buku The Globalization of Nothing mencoba membedakan istilah globalisasi,glokaisasi,dan grobalisasi.Dikutip oleh George Ritzer,Frank Leachner mendefiisikan globaisasi sebagai 'penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang mendunia,ekspansi hubungan yng melintasi benua,organisasi dari kehidupan sosial pada skala global,dan pertumbuhan dari sebuah kesadaran global bersama;.Globalisasi lebih jelasnya dicontohkan oleh Rakhmat,misalnya globalisasi F3:(food,fashion,dan fun),globalisasi gampang diketahui karna memunculkan simbol atau tanda tertentu ,abad globalisasi ditandai beberapa hal sebagai kelanjutan abad modern(dan modernisasi),antara lain: kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,semakin besar materialisme,kompotesi global dan bebas.

pendidikan agama islam sehinggah menurut Fadjar,merespons peran dan tugas guru agama yang demikian kompleks di era globalisasi disarankan:

  • Memperluas dan memperkaya pengetahuan guru agama,diperluakan orientasi secara periodik antara guru agama.
  • Program penataran dan penyetaraan hendaknya diorientasikan pada pengenbangan  wawasan yakni bersikap penalaran konsepsionalnya bukan teknis seperti persoalan intruksional.
  • Minimal satu tahun sekali ada paket buku untuk guru agama 

Adapun menurut Muhaimin,guru agama seharusnya:

  • Menguasai keterampilan agama dan pengembangan wawasannya serta internalisasi terhadap ajaran agama dan nilai nilainya.
  • Menguasai ilmu-ilmu agama dan wawasa pengembangan sejalan dengan perkembangannya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi serta perubahan sosio-kultular dan yang lain.
  • Memiliki semangat jihad salam menjalankan profesinya sebagai guru agama.

Siap mengembangkan profesinya yang berkesinambungan,agarnya ilmunya atau keahlian nya tidak cepat out of date

Pedoman ruang lingkup pendidikan Islam yang ingin di capai,maka kurikulum pendidikan Islam berorientasi menjadi tiga hal,yaitu:

  • Tujuan hablum minallah(hubungan terhadap allah)
  • Tujuan hablum minannas(hubungan dengan manusia)
  • Tujuan hablum minal'alam(hubungan dengan alam)

Pembelajaran agama islam di era globalisasi bisa menjadi efektif jika guru mempunyai dan bisa mengembangkan pikiran pesera dididk.Mendidik mental peserta didik harus di wujudkan oleh guru  PAI antara lain:

  • Meningkatkan iman dan takwa terhadap Allah SWT.
  • Memberi contih yang baik kepada muridnya.
  • Menerapkan pengajaran yang menimbukan simpatik dan mengesankan terhadap peserta didik dan senantiasa memahami murid-muridnya hingga kea akar-akarnya.
  • Mengembangkan potensi kecerdasan peserta didik .
  • Mengembangkan  wawasan keilmuan seluas mungkin.
  • Berkonsentrasi dalam membantu mengembangangkan kecerdasan anak --anak peserta didik.
  • Membantu memecahkan problem peserta didik dan mencari solusi.
  • Mengorbankan kepentingannya demi mewujudkan keberhasilan murid-muridnya.
  • Senantiasa menjaga kntak batin dengan anak didik nya
  • Ikhlas,tulus dalam mengajar peserta didik dengan niat ibadah kepada allah

Maka aksi guru PAI akan berjalan dan bergerak terus menerus dan menghasilkan karya-karya baru berbentuk konsep,teori,pendekatan,metode strategi maupun kreatifitas yang berbentuk fisik seperti kaligrafi,budaya kreatif-inovatif yang dimili guru PAI peru di interalalisasi pada peserta didik agar mempercepat kemandirian nya dalam menghadapi globalisasi,sehingga membekali mereka dalam memenangkan persaingan dalam pentas globalisasi,asumsi yang besar memengaruhi peserta didik.Seperti yang di kutup oleh Fadjar ,ahli sejarah terkemuka,Henry Adam menyatakan "A teacher effect eternity,he can never tell where his influence stop(Seorang guru itu berdampak abadi,ia tidak pernah tahu diamana pengaruhnya)"

  Maka pendidikan guru seharusnya mempunyai wawasan yang luas mencerminkan keluasan ilmu pengetahuan yang dimiliki guru yang mampu membekali pengetahuan kepada peserta didiknya  secara mendalam sehingga memuaskan merka,keterlatihan memecahkan masalah mencerminkan pengalamn yang panjang menghadap masalah-masalah yang serius serta kemampuan memberikan solusi,kematangan emosional mencerminkan kestabilan  emosi dan kekuatan mental dalam menghadapi tantangan-tantangan  seberat apa pun di dalam kehidupan.

B.Pentingnya Peran Guru PAI

    Dalam melaksanakan pendidikan karakter pada peserta didik tanggung jawab guru semakin berat karena guru ditargetkan mampu merombak karakter peserta didik dari karakter yang buruk menjadi karakter yang luhur tugas ini bukan hanya menjadi kewajiban guru,karena seluruh pelaku pendidikan harus berpartisipasi aktif dalam membentuk karakter pada peserta didik. Pekerjaan ini sungguh berat,karena menyangkut kesadaran peserta didik segala kegiatan yang memiliki target mengubah kesadaran peserta didik adalah pekerjaan yang paling berat dibanding mengajar,melatih,menuntun,membimbing dan mengarahkan mereka. Kenyataan membuktikan bahwa guru tidak otomatis memiliki karakter yang baik kalau di depan disebutkan adanya fenomena fenomena tindakan negatif yang dilakukan peserta didik belakangan ini,bukan berarti peserta didik sendirian dalam melakukan tindakan yang memprihatikan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun