Barito Kuala (30/08/2022) Pada tahun 2021, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Indonesia adalah 24,4 % berkurang dari 6,4% menjadi 30,8% pada tahun 2018, namun angka ini masih berada dibawah rekomendasi WHO (World Health Organization) angka stunting tidak boleh melebihi 20% (Kemenkes IR, 2018).
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang terjadi karena kekurangan gizi, penyakit menular atau stimulasi yang tidak memadai (WHO, 2015). Stunting digambarkan sebagai suatu kondisi dimana balita berada di bawah rata-rata usia teman sebayanya dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, berpotensi memperlambat perkembangan otak. penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, bahkan obesitas.
Dalam upaya untuk mencegah terjadinya stunting dapat memanfaatkan sumber daya pangan lokal salah satunya buah pisang ambon yang mempunyai sangat banyak manfaat serta kandungan gizi yang baik dalam mencegah terjadinya stunting. Kandungan gizi yang terdapat pada buah pisang ambon protein, lemak, serat, mineral, dan karbohidrat. Pisang ambon mengandung vitamin dan mineral seperti vitamin C, B kompleks, B6, serotonin, kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Kandungan gizi yang lengkap pada pisang ambon dapat dijadikan alternaltif sebagai sumber nutrisi lengkap yang dapat ditambahkan dalam pengolahan makanan untuk melengkapi kebutuhan Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk tumbuh kembang anak (Almatsier, 2001 dalam Asih et al., 2018).
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2022. Kegiatan acara ini berupa demonstrasi bersama ibu - ibu kader posyandu dan ibu -- ibu yang datang keposyandu yang mempunyai anak balita di Posyandu Delima V Komplek Artharaya Blok III No. 1 RT. 24 dengan tema "Pembuatan dan Pemberian Produk MPASI Yang Tinggi Gizi Berbasis Pisang Ambon Untuk Mencegah Stunting".
Sebelum dan sesudah pembuatan dan pemberian produk dilakukan pre-test dan post-test yang bertujuan untuk evaluasi pemahaman seberapa besar ibu -- ibu memahami tentang Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tinggi gizi .
Sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pembagian jobsheet terlebih dahulu kepada ibu -- ibu posyandu Delima V, diharapkan jobsheet yang dibagikan dapat menarik perhatian, serta bermanfaat dan di praktekkan di rumah masing -- masing sebagai menu untuk makanan pendamping ASI (MPASI) yang tinggi gizi.
Setelah penyampaian materi dan pembagian jobsheet ibu -- ibu diberikan demontrasi bagaimana cara membuat Makanan Pendamping ASI (MPASI) dari bahan pisang ambon yang diolah menjadi pudding. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan dan digunakan. Alat -- alat yang digunakan yaitu: kompor, panci, sendok, blender, cup pudding dan bahan -- bahan yang digunakan yaitu: buah pisang ambon, agar -- agar sachet, gula pasir, susu kental manis dan telur ayam. Adapun cara pembuatan pudding pisang ambon yaitu : Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan ; Bersihkan dan pisahkan buah pisang dari kulitnya terlebih dahulu ; Haluskan 500 gr buah pisang ambon ; Masukan agar -- agar sachet dalam wadah, tambahkan 750 ml air, tambahkan gula pasir 250 gr, tambahkan susu kental manis 250 gr dan masukan 2 butir telur yang sudah dikocok terlebih dshulu ; Masukan buah pisang ambon yang sudah dihaluskan ; Tuang semua bahan yang sudah selesai kedalam panci, masak dengan api sedang sambil diaduk hingga mengental ; Lalu tuangkan adonan ke dalam wadah, diamkan sampai mengeras ; Puding siap dihidangkan. Puding disimpan didalam lemari es, puding dapat disimpan selama 2 -- 3 hari setelah pembuatan.
Kegiatan ditutup dengan pemberian produk MPASI berupa puding dari buah pisang ambon dan ditambah sesi dokumentasi bersama ibu -- ibu posyandu dan bidan desa. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi gizi berupa demonstrasi Pembuatan dan Pemberian Produk MPASI yang Tinggi Gizi Berbasis Bahan Pisang Ambon untuk Mencegah Stunting di Desa Berangas Timur dalam upaya pencegahan stunting.