Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pantai Banyu Meneng, Destinasi Wisata yang Eksotis

26 Mei 2022   20:59 Diperbarui: 27 Mei 2022   03:01 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Banyu Meneng Destinasi Wisata yang Eksotis

dokpri
dokpri

Pandemi yang berkepanjangan, banyak agenda yang terunda, baik agenda yang bersifat pribadi atau bersifat umum, Alhamdulillah dengan berjalannya waktu, pandemi yang sudah berangsur pulih, dan kita sudah  terbiasa dan membiasakan diri dengan protokol kesehatan, dan kini setelah Pemerintah memberikan kelonggaran untuk melakukan beragam aktivitas, maka kami mengagendakan kegiatan wisata, dan tujuan wisata pada kesempatan ini, adalah wisata alam pantai,  pantai yang akan kita tuju adalah pantai yang berada di wilayah selatan kabupaten Malang, bercerita tentang wisata pantai di Malang, tak akan pernah habisnya, karena di Malang banyak sekali pantai, diantaranya: Pantai Balekambang, Pantai Tiga Warna, Pantai Ngentup, Pantai Banyu Meneng, dan tujuan kami adalah Pantai Banyu Meneng.

Berangkat dari Bangil Kabupaten Pasuruan sekitar pukul 7 pagi setelah semua tim berkumpul, kami berangkat menggunakan kendaran minibus, dan pastinya kendaraan yang akan Kami gunakan layak pakai, karena keselamatan dan keamanan berkendara nomor satu, dan medan yang akan kami lewati  belum memadai/kurang baik apalagi pada musim hujan.

Perjalanan diperkirakan mencapai 3 jam lebih dengan jarak 122,5 KM. apabila kami menggunakan jalur tol Pandaan-Malang, hanya saja pada perjalanan kali ini Kami menggunakan jalur bawah, Kami ingin menikmati hiruk pikuknya pasar Singosari dan pasar Lawang, yang sudah lama tidak kami lewati semenjak ada tol Pandaan-Malang, rute yang kami lewati mulai kota Malang-Gadang-Bululawang-Krebet-Gondang Legi lanjut melewati jalur lingkar selatan lalu  blok  kanan melewati jalan makadam dan masuk menuju pantai Kondang Merak, tidak lama (kurang lebih 100 meter) ke arah barat kita akan sampai di Pantai Banyu Meneng.

dokpri
dokpri

Setelah 3 jam lebih perjalanan akhirnya kami tiba di lokasi Pantai Banyu Meneng (air yang tenang: dalam bahasa Jawa), mengapa di sebut demikian, karena air lautnya yang tenang, dan cocok untuk berenang atau bermain pasir di tepi pantai, dan beberapa pantai di laut selatan yang terkenal dengan ombaknya yang ganas, maka ombak besar yang menerjang pantai Banyu Meneng  akan  terhalang oleh bukit-bukit karang, setelah membayar tiket masuk sebesar 12. 000,00/orang dan membayar parkir untuk kendaraan kami, Kami segera mencari tempat yang strategis,  dalam perjalanan kali ini,  kami membawa bekal dari rumah, mulai bekal makanan, minuman, dan tikar yang akan Kami gunakan untuk duduk di tepi Pantai/di bawah pohon rindang, sambil pandangan mata jauh ke lepas pantai yang berwarna biru, hemm.

Sungguh luar biasa kebesaran Allah, panorama yang indah dan eksotis, hamparan laut yang berwarna biru, hamparan pasir putih dan  bersih, deretan pohon yang rindang, menambah suasana asri, sejuk, dan sangat memanjakan mata, di hutan yang menghadap pantai, hiduplah sekelompok kera yang bisa kita lihat secara langsung dari jarak dekat ketika kita akan ke kamar mandi umum atau musala, di sebelah barat ada bukit karang dan  bisa kita jadikan tempat untuk berswafoto.

dokpri
dokpri
Setelah menggelar tikar, kami bersiap berenang, atau hanya bermain pasir, bahkan hanya berswafoto saja. Suasana siang ini sangat ramai karena di ujung sana ada beberapa komunitas yang sedang melaksanakan kegiatan outbond dengan mendirikan beberapa tenda, di tengah arena ada alunan musik, yang menambah shahdu suasana, dan banyak pengunjung yang terdiri dari beberapa anggota keluarga.

Memandang hempasan ombak yang menerjang bukit karang, membuat kita enggan beranjak dari tepi pantai, sambil merasakan terjangan ombak yang mengenai kaki bahkan membasahi pakaian kami, sungguh wisata yang tak terlupakan, harapan Kami, suatu hari nanti Kami bisa kembali berkunjung ke Pantai Banyu Meneng ini, dan keadaan tetap asri, sejuk, dan bersih (pengunjung bisa bersahabat dengan alam dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan lebih baiknya lagi sampah bisa di bawa keluar dari kawasan pantai, agar pantai tetap lestari).

dokpri
dokpri

Selama dalam perjalanan pulang, Kami tak henti-hentinya membicarakan keeindahan pantai banyu Meneng, dan pantai-pantai yang Kami lewati, tujuan Kami selanjutnya adalah alun-alun kota Malang, dan setelah melaksanakn sholat mahgrib berjamaah di masjid alun-alun kota malang, Kami melanjutkan perjalanan pulang dengan rupa rasa bahagia.

Pasuruan, 26 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun