Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wisata Edukasi yang Menginspirasi

1 April 2022   17:33 Diperbarui: 1 April 2022   18:17 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak berapa lama kami tiba di lokasi Candi Gunung Gangsir, karena jarak antara Lembaga Sekolah dengan lokasi Candi dekat, kami segera menemui petugas yang bertugas menjaga dan merawat lingkungan candi, setelah mengisi buku tamu, kami memasuki area candi, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan terlebih dahulu dengan air yang mengalir dan memakai masker.

Pada kesempatan ini kami tidak bisa menemui petugas yang memandu Wisata Edukasi ini, dan kami hanya berfoto dan memberi penjelasan sepengetahuan kami, tidak berapa setelah mengambil gambar, kemudian perjalanan kami lanjutkan ke arah selatan yakni daerah Prigen untuk melihat Candi Jawi,

Beberapa menit kemudian, Kami tiba di lokasi Candi Jawi, Kami menemui petugas dan mengisi buku tamu yang sudah tersedia, dan kami sangat bersyukur di Candi Jawi kami dipertemukan dengan Bapak Solikhin, beliau adalah petugas yang mewakili unit kerja candi Gunung Gangsir, Candi Jawi, dan Pemandian Sumber tete. 

Beliau adalah pemandu yang luar biasa yang menjelaskan kepada kami dengan gamblang, setelah berkeliling mengitari halaman Candi yang sejuk dan asri, dengan dikelilingi parit yang berisi beragam jenis ikan, dan tumbuhan teratai membuat parit semakin berwarna dengan hadirnya bunga teratai yang berwarna ungu dan merah muda. Setelah mengitari parit dan halaman yang asri kami berkumpul dan siap menyimak penjelasan dari Bapak Solikhin.

"Selamat menikmati candi Jawi yang eksotis" (sapaan pertama yang menarik yang disampaikan oleh Bapak Sulikhin, Beliau menjabat sebagai Juru Pelihara (JuPel) Cagar Budaya dengan Wilayah Kerja di Candi Jawi, Dusun Jawi, Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen,  Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dan Candi Jawi teletak di dusun Jawi, Desa Candi Wates  kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang terletak di kaki gunung Welirang pada ketinggian 283 meter di atas permukaan laut. Candi Jawi dikelilingi oleh gunung Arjuna dan Penanggungan. Dan lingkungan sekitar candi cukup sejuk.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri

Candi Jawa atau Candi Jawi/Jajawa atau jawa-jawa yang terdapat dalam kakawin Negarakertagama merupakan sebuah bangunan suci agama Hindu -- Buddha yang dibangun sekitar tahun 1300 Masehi, yang dimaksud sebagai candi Pendharmaan (penghormatan kepada seseorang yang kita agungkan) raja Kertanegara (yang meninggal pada tahun 1292), raja terakhir dari kerajaan Singasari 1222-1292 yang berpusat di Jawa Timur.

Candi Jawi menempati lahan  yang cucukpluas, sekitar 40x60 meter, yang dikelilingi oleh pagar bata setinggi 2 meter. Bangunan candi dikelilingi oleh parit yang saat ini dihiasi oleh bunga teratai. Ketinggian candi ini sekitar 24,5 meter, panjang 14,2 meter, dan lebar 9,5 meter, 

Di depan candi ini terdapat teras rendah dengan reruntuhan batu, di belakang candi terdapat reruntuhan bangunan yang terbuat dari bata merah, bangunan tersebut tadinya adalah sebuah gapura, namun menurut penjaga candi tidak ada keterangan yang bisa di dapat mengenai bentuk dan fungsinya semula, sehingga tidak ada pemugaran kembali.

Bentuk tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah, dengan atap perpaduan antara stupa dan kubus bersusun yang meruncing pada puncaknya. Bentuk atap candi Jawi adalah segi empat, makin ke atas makin kecil. Atap candi yang terdiri dari 3 tingkatan pada bagian atap ditutup dengan mahkota yang berbentuk dagoba/stupa. Dagoba tersebut biasanya merupakan puncak dari bangunan suci agama Budha. 

Antefik menghiasi sudut-sudut dan bagian tengah candi. Jenis batu bagian atap berlainan dengan batu-batu bagian bawah (bagian kaki candi). Batu-batu atap sebagian besar adalah batu putih, sedangkan bagian kaki candi adalah batu hitam (andesit)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun