Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hujan Tiba, Kami Siaga

20 Januari 2022   20:51 Diperbarui: 20 Januari 2022   22:40 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Tiba, Kami Siaga

Musim penghujan yang sudah lama menghampiri kami, perasaan gelisah dan khawatir selalu menghantui, kami bahagia dengan tibanya musim penghujan, tanaman yang biasanya layu karena penguapan yang tinggi, kini terlihat hijau sempurna, para petani gembira menyambut musim tanam tiba, sampai anak-anak kecil di kampungku gembira menyambutnya, mereka bisa hujan-hujanan sambil main bola, semua gembira menyambutnya.

Namun ketika,  Intensitas curah hujan yang tinggi adalah salah satu faktor bencana banjir  di daerah kami. Sudah beberapa hari di Pekoren (tempat lembaga sekolah kami berdiri) hujan turun dengan deras, menjelang sore sudah mulai mendung, tidak berapa lama hujan pun turun dan malam hari sudah mulai reda.

Namun tidak dengan hujan sore kemaren, mulai siang sampai malam tak kunjung reda, bahkan semakin deras, hujan tambah deras bagaikan air yang di curahkan dari langit sepanjang sore hingga malam hari.

Kami sudah gelisah sekali, curah hujan yang tinggi kami semakin siaga, semua memantau dari kediaman masing-masing, melalui kamera pemantau yang tersambung pada ponsel operator. Sedangkan petugas keamanan bersiap-siap mangantisipasi kejadian yang lebih buruk lagi.

Berdasarkan pantauan kamera pemantau, air sudah masuk ruangan Kepala Sekolah, deretan ruang kelas, ruang guru, laboratorium, dan aula (deretan bagian utara), dan masuk ke deretan ruang kelas, mushola, kantin, UKS, dan gudang semuanya di terendam air dengan ketinggian air _+ 50 cm.

Dokpri
Dokpri

Semakin malam curah hujan semakin tinggi dan ketinggian air semakin meresahkan kami, kami sudah siap menyambutnya dan membuat strategi buat esok harinya. Kegiatan dalam satu komando Bapak Kepala Sekolah Bapak Mahudi, menginstruksikan kepada semua staf agar bersiap esok untuk bekerja sama membersihkan lingkungan sekolah kami yang kedatangan tamu di awal tahun 2022.

Musibah banjir melanda desa dan lembaga kami 6 tahun belakangan ini, entah apa penyebab utamanya, kami tak bisa menyalahkan siapa pun alih fungsi lahan, pembangunan pabrik, perumahan, atau jalan tol, karena semuanya meningkatkan perekonomian dan mobilitas masyarakat.

Dokpri
Dokpri

Alhamdulillah, bantuan tenaga guna membersihkan genangan air dan endapan lumpur pun berdatangan baik dari staf kantor UPT, Ketua PGRI Kecamatan Rembang, dan dari lembaga sekolah lainnya. Juga di bantu oleh siswa-siswa dari kelas atas seperti kelas 4,5, dan 6.

Upaya penanggulangan banjir sudah kami lakukan mulai menambah gorong-gorong air, menaikkan beberapa ruangan, dan bahkan membuat tembok penghalang di bagian belakang gedung sekolah untuk menahan hantaman air yang deras. Namun derasnya air tak mampu menahan dan menampung curah hujan yang tinggi.

Karena kami sudah sering sekali mengalami musibah banjir ini/ berlangganan jadi beberapa tip  yang sudah kami lakukan, di antaranya :

Dokpri
Dokpri

Mengamankan semua dokumen.

Mengapa ini kami prioritaskan, karena menyangkut kinerja pegawai, rapot (data siswa), dan dokumen lainnya, kami letakkan di tempat yang aman dan pada tempat yang lebih tinggi seperti lemari bagian atas.

Buku siswa kami letakkan di rak-rak dan lemari yang posisinya lebih tinggi.

Buku perangkat pembelajaran, dan alat peraga kami letakkan di tempat yang aman dan lebih tinggi.

Mengamankan barang elektronik.

Barang elektronik di lembaga sekolah sangat banyak, dan hampir semua data tersimpan di dalamnya, jadi barang elektronik kami letakkan di atas meja yang sudah kami persiapkan.

Pemasangan Kamera Pemantau di beberapa titik.

Tujuan pemasangan di beberapa tempat, agar kami bisa memantau kondisi lembaga dari  beberapa sudut/tempat.

Dengan demikian ketika kami kedatangan tamu (bencana), kami sudah siap. Harapan kami ke depannya, ada solusi terbaik buat kami, agar bencana ini tidak terus terulang.

Rembang, 20 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun