Jejakku di Tepian Desa
Sudah  hampir 2 dasa warsa aku melewati jalan ini, tidak terasa memang, mungkin karena aku menyukai profesiku sebagai pendidik. 11 KM  bukan jarak tempuh yang pendek, memerlukan waktu kurang lebih 35 menit.Â
Aku tinggal di sebuah kota kecamatan, sedangkan tempat tugasku berada di kecamatan lain, persisnya di kecamatan Rembang, sedangkan lembaga kami tempatku mengabdi ada di belakang komplek pabrik PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang). Aku bisa melewati jalan Raya tapi jaraknya lebih jauh, karena memutar, jadi aku lebih memilih lewat jalan desa dan udaranya sangat sejuk.
Sama dengan suasana di pagi ini, jalan desa yang bagian sisi kiri kanan hamparan sawah nan luas dan sejuk, aku berhenti sejenak ketika aku lihat mereka (para petani sawah) lagi asyik mencangkul pematang sawah, mereka tak menghiraukan hiruk pikuknya dunia, mereka tidak tahu berapa nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, mereka tidak tahu berita siapa saja pejabat yang OTT, yang mereka tahu menggarap sawah untuk memenuhi kebutuhan sampai panen tiba, kadang mereka harus berhutang buat membeli pupuk atau harus mencari pupuk yang sulit untuk didapatkan bahkan langka.
Tidak demikian dengan kita, kita tidak tahu dari mana beras yang kita makan setiap harinya, jagung yang sudah jadi popcorn yang bisa kita beli di supermarket dengan banyak varian rasa, kita tinggal mengambil beraneka jenis sayur di rak supermarket, dan kadang kita bilang sayurnya tidak segar. Betapa tidak bersyukurnya kita dengan apa yang sudah tersedia di depan kita tanpa harus bersusah payah menanam dan merawat sampai tiba panen.
Aku bersyukur sampai hari ini alam masih bersahabat dan menyediakan tanah yang subur, dan masih banyak petani yang mau menggarap lahannya.
Tidak berapa lama sampailah aku di gerbang sekolah, lembaga di mana aku mengabdikan diri dengan tujuan ikut andil mencerdaskan generasi emas bangsa.Â
Besar harapan dengan berbagai program dari Kemendikbud Ristek yaitu Guru Merdeka Belajar, Guru Penggerak, Assesment Kompetensi Minimum (AKM), dan Program Guru Belajar dan Berbagi, akan menghasilkan Pendidik yang mampu menggerakkan ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pancasila, dan Peserta Didik yang berkarakter Pancasila.
Â