Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bersamamu Aku Mengerti Bahagia

13 November 2021   05:33 Diperbarui: 13 November 2021   05:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Karenamu Aku Mengerti Bahagia

Menikah adalah menyatukan dua manusia, menyatukan dua jiwa, menyatukan dua hati, menyatukan dua karakter, dan menyatukan dua pemikiran yang berbeda, perbedaan itulah yang membuat pernikahan kami menjadi indah, berwarna, dan penuh intrik (seperti sinetron).

Menikah adalah perjalanan panjang dan membosankan, juga melelahkan, apabila kita menjalaninya dengan keterpaksaan, bagaimana tidak, kita akan bersama dengan pasangan kita setiap hari dan waktu, makan bersama, beradu pendapat, rutinitas ini kadang membuat kita merasa sedih, merasa jenuh, merasa bosan, merasa kita yang paling tidak beruntung, akhirnya terjadilah pertengkaran, yang disebabkan oleh hal sepele.

            Perjalanan pernikahan ini menjadi indah, karena kami menjiwai makna pernikahan itu sendiri, menjalani kodrat sebagai hamba Allah, menjalani sebagai kodrat manusia yann harus melanjutkan keturunan sebagai khalifah di muka bumi ini.

Perjalanan pernikahan akan terasa indah apabila kita tahu dan menyadari peran kita sebagai hamba Allah yang harus berbakti dan menjalankan kewajiban-kewajiban sebagai hamba Allah yang bertaqwa, menjalani peran sebagai seorang suami dan peran sebagi seorang istri, kalau kita menjalankan peran ini in sya Allah pernikahan akan langgeng, bahagia dunia, dan akhirat, amin.

Dengan berjalannya waktu pernikahan, terciptalah cinta yang semakin menggelora semakin kuat dan indah, walau kami tak muda lagi, ada banyak trik yang aku lakukan sebagai seorang istri, sebagai ibu dari ke-tiga putra-putriku, sebagai partner, sebagai sahabat, dan sebagai motivator buat suami. Inilah yang aku dan suami lakukan :

Pertama, karena niat dulu kami menikah atas ridho orang tua dan ridho orang tua adalah ridho Allah, maka dengan mencari ridho itulah kami menjalani pernikahan ini dengan niat yang baik sesuai aturan Allah, Rasulullah, dan aturan hukum yang berlaku, kalau sudah ini tujuan kita maka pernikahan ini akan berjalan dengan bahagia, tenang, dan penuh kasih sayang.

Ke-dua, tingkatkan terus amal ibadah kita, baik itu sholat, baik sholat wajibnya, sholat sunnahnya, perbanyak doa, perbanyak dzikir, agar kita bisa menjalani pernikahan ini dengan menyadari posisi kita sebagai hamba Allah yang menjalani kehidupan ini sesuai dengan skenario Allah, karena apapun usaha kita yang begitu kuat, apabila Allah tidak menghendaki, maka akan sia-sialah usaha kita, dan apabila keyakinan ini kuat bahwa Allah sebagai Tuhan Yang maha Kuasa, maka kita akan menjalani kehidupan pernikahan ini dengan sabar, ikhlas dan tawakkal.

Ke-tiga, saling mengerti dan memahami satu sama lain, saling mendengarkan satu sama lain, saling menghibur satu sama lain, maka perjalanan pernikahan ini akan indah dan bahagia, kita ingin di hormati sebagai istri, maka suamipun ingin dihormati, kita ingin diperhatikan maka suamipun ingin diperhatikan oleh kita, kita ingin di dengarkan, maka suamipun sama ingin di dengarkan, kita ingin dimanja, maka suamipun ingin dimanja, begitulah, apapun keinginan kita, sama suamipun ingin juga, jangan bertindak egois, pahami posisi dan tanggung jawab masing-masing.

Ke-empat, saling terbuka dalam segala hal, jangan malu untuk bercerita, atau curhat ke suami atau pasangan kita, jangan ada celah diantara kita sampai curhat ke orang lain, walaupun itu keluarga, apalagi curhat ke media sosial, curhatlah ke pasangan kita, tapi carilah waktu yang tepat agar tidak timbul permasalahan baru, ada yang lebih penting juga, urusan ranjang yang harus dipahami berdua, seorang istri jangan malu minta duluan, atau memberikan kode kalau istri sedang ingin berdua, dan suami harus mengerti dan memahami kode-kode dari istri, dan isteripun sama, karena urusan yang satu ini, adalah kunci keharmonisan sebuah mahligai pernikahan.

Ke-lima, saling setia dalam segala situasi dan kondisi, jangan sampai kita menjadi pasangan yang mau enaknya saja, jangan tinggalkan pasangan kita ketika dia terpuruk, baik dalam pekerjaan atau dalam emosi, berikan dia kekuatan, berikan dia semangat, jangan tinggalkan dia. Jadilah pemberi dalam segala hal.

Ke-lima pesan diatas, adalah sebagian dari beberapa pesan, semoga apapun yang Allah takdirkan untuk kehidupan kita, pasti yang terbaik, jalani, dan jangan lupa bersyukur dalam hal apapun, tengoklah kehidupan orang lain yang lebih kurang beruntung dari kita, syukuri, apabila kita mempunyai suami, atau istri, banyak diluar sana yang belum atau tidak mempunyai suami atau istri, apabila kita mempunyai anak-anak yang lucu rawatlah, didiklah sesuai nasehat Luqman, karena anak-anak yang sholeh tumbuh dan berkembang dari orang tua yang sholeh dan sholehah, apabila kita hanya mempunyai rumah yang sederhana, banyak diluar sana yang belum mempunyai rumah, apabila kita mempunyai pekerjaan walau bukan seorang manager, banyak diluar sana yang berebut mencari pekerjaan, bersyukurlah selalu, dan janji Allah "barang siapa yang bersykur akan Aku tambah nikmatnya, dan apabila kufur maka azabKu sangat pedih ". semoga pesan diatas menjadi sedikit pengingat buat semuanya.

Kebahagiaan diraih bersama suami, istri, dan anak-anak bersama dalam ridlo Allah, bahagia dunia sampai akhirat amin.

                                                                                                   Bangil, 10 Juni 2021

                                                                                                   29th wedding anniversary

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun