Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahagia Jalan Menuju Kesuksesan

31 Agustus 2021   20:32 Diperbarui: 31 Agustus 2021   20:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dari jawaban yang saya dapatkan, saya bisa membuat kesimpulan bahwa : Anando mengalami ketunalarasan dalam perilaku, hal ini di sebabkan oleh pola asuh yang tidak sesuai karena ayah dan ibu sering bertengkar, gangguan emosi dimana ia tidak dapat mengendalikan emosi, dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

  • Strategi atau pendekatan yang saya lakukan adalah :
  •  
  • Karena lembaga kami terdaftar sebagai sekolah inklusif, maka kami harus bisa menerima siswa yang berkebutuhan khusus, kita harus menerima dengan kelapangan jiwa, menjadikan mereka bagian dari sekolah kami, kami tidak membedakan satu sama lain (walau kenyataannya berbeda), Anando selalu dalam pengawasan kami.
  • Memberikan pendidikan dan penjelasan kepada semua peserta didik agar tidak membedakan Anando, justeru Anando adalah anak yang istimewa.
  • Memanggil kedua orang tuanya agar apa yang diharapkan bisa terwujud, bisa melaksanakan apa yang memang di harapkan oleh kita dan juga Anando, yaitu lingkungan yang bisa menerima dia apa adanya, tidak memicu kemarahan, bahkan menjadikan Anando sebagai pria dewasa yang di hargai.
  • Dalam pembelajaran di kelas, saya tidak mengistimewakan Anando, tetapi saya terus memberikan motivasi dengan sering melemparkan pertanyaan, memberikan pujian ketika jawaban Anando benar, atau memberikan semangat ketika jawaban Anando kurang tepat, juga melibatkan Anando dalam setiap kegiatan di kelas, seperti merapikan buku, menghapus papan tulis, dan membersihkan ruangan kelas.

    • Bagaimana Hasilnya?
  • Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan dan di luar perkiraan saya, karena waktu lebih cepat dari yang saya targetkan. Saya bersyukur kepada Allah karena kebaikan-Nya, saya diberikan kemudahan dalam menangani masalah ini, kerjasama dari orang tua, dan lingkungan baik sekolah maupun lingkungan dimana Anando tinggal sangat membantu sekali. Dengan pengawasan, pendekatan kasih sayang, Anando sudah mengalami kemajuan, Anando sudah pandai mengendalikan emosinya, sudah mau berinteraksi dengan teman sebayanya, sudah tidak usil, bahkan sekarang Anando bisa menyapa kami guru-gurunya, teman-temannya, bahkan orang-orang di sekitar sekolah seperti Pak Satpam dan Bu Kantin. Hasil akademik nya pun Anando sudah banyak kenaikan, berada di atas rata-rata.

    • Pesan yang ingin saya sampaikan.
  •  Untuk semua sahabat pendidik dimanapun berada, Anak adalah karunia Allah SWT, anugerah terbaik, anugerah terindah, dimana Allah menciptakan manusia kelebihan dan sekaligus kekurangannya. Janganlah melihat kekurangan seseorang sebagi aib yang harus di jauhi, melainkan kekurangan itu harus kita lengkapi agar dia merasa sempurna, rangkullah dia agar merasa nyaman, karena dia merasa guru adalah manusia sempurna (semua anak beranggapan bahwa guru itu hebat). Semanagt menjadi orang tua kedua bagi anak-anak generasi emas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun