Mohon tunggu...
Iin Nadliroh
Iin Nadliroh Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan (Fakultas Tarbiyah) -

Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Hebat?

4 November 2018   12:56 Diperbarui: 5 November 2018   05:13 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear Ayah Bunda yang hebat..

Anak-anak kita sudah semakin besar, sepertinya masih baru kemarin mereka sangat bergantung kepada kita. Sekarang mereka sudah masuk di sekolah dasar.  Masa SD, masa di mana mereka akan terlihat semakin cerdas karena banyak pengalaman yang mereka dapat dan mereka alami di lingkungan sekolah. 

Selama di masa ini, Ayah Bunda pasti akan melihat banyaknya perkembangan mulai dari fisik, psikis, emosi dan spiritual pada anak. Memang ketika masa awal SD masih banyak sifat-sifat yang terbawa ketika mereka kecil, namun pada akhir masa SD mereka akan mulai memasuki masa pubertas awal atau masa remaja.

Pendampingan Ayah dan Bunda pada masa-mas itu sangatlah penting. Meskipun para pendidik di sekolah mempunyai peranan yang besar, namun peran keluarga adalah yang pertama dan paling utama dalam membantu anak mengembangkan diri dan mewujudkan potensi mereka.

Selain untuk mengembangkan diri dan mewujudkan potensi, peran Ayah Bunda yang tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melalui metode ACB yaitu ajarkan, contohkan dan biasakan.
Berikut beberapa cirri-ciri anak sekolah dasar:

1. Senang bermain terutama mereka yang di kelas-kelas awal
2. Aktif bergerak masih belum bisa duduk diam pada waktu yang lama
3. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar
4. Senang bekerja dalam kelompok dan mulai tidak bergantung pada kehadiran orang dewasa
5. Mulai mencari sendiri hal-hal yang mereka ingin tahu
6. Anak SD kelas akhir (kelas 4, 5, 6) mulai memasuki masa pubertas
7. Senang berteman dan berharap semua aktivitasnya ada yang menemani.

Banyak sekali bentuk-bentuk dukungan yang bisa diberikan oleh orang tua di rumah dalam rangka menumbuh kembangkan budi pekerti yang baik dan mengembangkan potensi anak. Setiap keluarga pasti memiliki cara-cara tersendiri untuk mendidik anak-anaknya di rumah. 

Pengasuhan yang baik harus dilanjutkan, sebaliknya pengasuhan yang tidak sesuai dengan perkembangan anak maupun perkembangan zaman harus dirubah. Oleh karena itu sebagai orang tua perlu juga untuk belajar cara mengasuh anak yang baik, karena perilaku yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula.

1. Tanamkan sikap disiplin dan tanggungjawab
Sebagai orang tua, kita dituntut untuk dapat menanamkan sikap disiplin dan tanggungjawab kepada anak. Meskipun tidak mudah untuk membiasakan anak-anak dengan kedua sikap tersebut, tetapi kita sebagai orang tua harus terus berusaha semaksimal mungkin agar anak terbiasa dengan sikap itu. Untuk mengajari anak sikap disiplin dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

a. Berlakukan peraturan-peraturan dalam lingkungan rumah. Beri teguran jika anak melakukan kesalahan, bila perlu berikan hukuman yang wajar agar mereka tidak mengulanginya lagi. Saat kita menegur harus juga disertai dengan alasan kenapa dia tidak boleh melakukan hal tersebut.

b. Ajari mereka menghargai waktu sehingga bisa membedakan kapan waktu untuk bermain, belajar, istirahat dan lain sebagainya.

c. Ajarilah anak untuk rajin beribadah tepat waktu. Dengan mengajarkan anak disiplin beribadah tepat waktu berarti orang tua telah membentuk kepribadian dan akhlak anak-anak mengikuti agamanya seperti yang diriwatkan oleh Abu Dawud "Perintahkan anak-anak kalian untuk sholat saat berumur 7 tahun dan pukullah mereka jika tidak sholat saat berumur 10 tahun dan pisahkanlah mereka dari temoat tidur". Pukulan yang dimaksud adalah pukulan yang memperingatkan mereka bukan pukulan yang menyiksa.

d. Berikan beberapa tugas pada anak. Dengan tugas yang dibebankan kepada anak diharapkan nantinya anak akan terasah rasa tanggingjawabnya terhadap tugas yang telah dibebankan kepadanya. Namun dalam memberikan tugas harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan tugas yang diberikan tidak terlalu berat dan sesuai dengan usia anak.

e. Ajarkan anak untuk tidak berputus asa. Dampinglah anak dalam melakukan tugasnya. Bila mereka mengalami kesulitan tanyakan padanya apakah dia membutuhkan bantuan, jika mereka bisa melakukannya sendiri maka orang tua cukup mendampinginya saja. Berikan apresiasi disaat anak berhasil menyelesaikan pekerjaan atau tanggungjawabnya.

f. Biarkan anak belajar mengambil keputusan. Sebagai orang tua sebaiknya jangan terlalu otoriter terhadap anak, alangkah baiknya jika dalam mendidik anak berikan mereka keleluasaan dalam menentukan pilihannya sendiri. Keleluasaan disini bukan berarti anak bebas melakukan apa saja, namun keleluasaan disini dalam hal yang berkaitan dengan keputusan yang akan diambil oleh anak yang bersifat positif.

2. Ajarkan pendidikan seks dini kepada anak
Pada usia ini, orang tua sebaiknya sudah memberikan pendidikan seksual kepada anak. Pendidikan ini meliputi upaya memberikan informasi tentang masalah seksual biasanya mengajarkan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agar tidak terjadi penyalahgunaan organ seksual. Mengingat zaman sekarang banyak terjadi kasus pelecehan seksual terutama terjadi pada anak-anak. Beberapa hal yang bisa orang tua ajarkan kepada anak, antara lain:

a. Anak diajari bersuci sehingga anak mampu bersuci dari hadast tanpa bantuan orang lain sekalipu itu keluarganya.

b.Biasakan anak untuk menutup aurat

c.Ajarkan pada anak tentang adab pergaulan lawan jenis

d.Mengenalkan anggota tubuh yang harus dilindungi dan tidak boleh ada orang lain yang melihat maupun menyentuhnya.

3. Pesiapan masa akil baligh
Masa akil balig adalah masa transisi antara masa anak-anak ke masa remaja. Bimbingan orang tua kepada anak pada masa-masa ini sangatlah diperlukan karena perubahan fisik, psikis dan mulai berfungsinya organ reproduksi bisa sangat mengejutkan mereka. Apa yang harus dilakukan orang tua ketika masa ini datang?

a. Orang tua perlu menyampaikan kepada anak kita bahwa perubahan-perubahan tersebut normal terjadi ketika memasuki masa pubertas.

b. Jelaskan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dan apa yang harus dilakukan anak, misalnya dengan menjaga kebersihan dan makan-makanan yang seimbang.

c. Sangat penting bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak lebih lanjut tentang mulai berfungsinya organ reproduksi ketika anak telah mengalami menstruasi (perempuan) dan mimpi basah (laki-laki).

d. Latih anak untuk mulai mempunyai rasa tanggungjawab yang lebih besar terhadap dirinya maupun lingkungannya.

e. Sampaikan juga dari sisi agama, tanggungjawab yang melekat pada anak ketika organ reproduksi telah berfungsi.

f. Dorong anak untuk mencari informasi tentang pubertas dari buku atau internet.

g. Pisahkan kamar tidur anak laki-laki dan perempuan.

Mengasuh anak merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi semua oorang tua. Seiring dengan bertambahnya usia anak, Ayah dan Bunda  harus terus belajar dan mendmapingi mereka agar menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur dan berprestasi.

Semoga Ayah dan Bunda di seluruh dunia tetap bersemangat dalam membimbing anak-anak dengan penuh ketulusan, keikhlasan dan rasa cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun