Mohon tunggu...
Iin Nadliroh
Iin Nadliroh Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan (Fakultas Tarbiyah) -

Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islamic Parenting, Cara Orangtua Milenial Mengasuh Anak

10 Oktober 2018   04:41 Diperbarui: 11 Oktober 2018   07:43 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana sih orangtua melenial mengasuh anak, apalagi di zaman yang serba cepat seperti saat ini? Tapi, sebelum membahas tentang itu, kita tentu saja harus memahami ada berbagai alasan mengapa orang memutuskan untuk menikah. Ada yang menikah karena jatuh cinta, dijodohkan orangtua, dikejar usia, kesepian dan berbagai alasan lainnya. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat: 49
"...dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasang supaya kamu mengingat kebesaran Allah".
Ajaran Islam jelas menetapkan pernikahan adalah sebuah bentuk ibadah dan dalam pernikahan terdapat misi mulia manusia yaitu untuk melahirkan keturunan, seorang generasi yang akan melanjutkan peradaban. Tak jarang saya mendengar alasan utama menikah adalah untuk memiliki anak. Namun secara sadar, pasangan-pasangan ini memandang bahwa pernikahan akanmenjadi satu paket dngan kelahiran anak. Bukankah tujuan pernikahan adalah untuk melanjutkan keturunan? Masalahnya pemahaman untuk melanjutkan keturunan hanya berhenti sampai memiliki anak saja.

Sangat sedikit pasangan yang akan menikah berpikir tentang bagaimana membesarkan dan mendidik anak. Sebagian besar orang berpikir melahirkan anak, membesarkan dan mendidiknya adalah proses yang alamiah. Memang benar bahwa proses mengandung dan melahirkan adalah proses yang alamiah, namun tidak dengan proses membesarkan, merawat dan mendidiknya.
Apakah orangtua yang hidup di zaman milenial ini dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk menerapkan pola asuh yang sesuai dengan tantangan zaman? Saya rasa belum.

Faktanya adalah orang tua zaman now dibanjiri informasi yang pada akhirnya seringkali membingungkan dan malah salah jalan. Karena orangtua zaman ini berpanduan bukan lagi pada literature, kitab suci ataupun sumber-sumber ilmiah lainnya, melainkan Mbah Google. Memang informasi dapat diperoleh dengan mudah, tetapi orangtua juga harus belajar menyeleksi informasi dan dapat mengambil keputusan untuk menerapkan pola asuh yang paling tepat bagi anak dan keluarganya.

Lalu bagaimanakah sebaiknya mendidik dan mengasuh anak dengan baik menurut ajaran agama kita? Sebelum itu, mari kita ulas sedikit tentang bagaimana Al-Qur'an memandang seorang anak, yang harus deketahui oleh setiap orangtua agar mampu memberikan pendidikan yang tepat:


1. Anak adalah amanah bagi orangtuanya

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Anfaal: 28
"Dan ketauhilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar"
Dari ayat tersebut, sudah selayaknya kita menyadari sepenuh hati bahwa sejatinya anak bukanlah milik kita, mereka hanyalah amanah (cobaan) dari Allah kepada kita. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita mendidik anak sesuai dengan ketentuan yang telah Allah tetapkan. Sungguh kerugian bagi orangtua apabila anaknya jauh dari ajaran islam.


2. Anak sebagai generasi penerus

Anak sebagai penerus generasi kita selanjutnya. Di tangan dan pundak merekalah terdapat masa depan agama dan bangsa. Oleh karena itu, wajib bagi kita mendidik mereka dengan sepenuh jiwa dan raga agar terbentuk sebuah generasi penerus yang tangguh di masak yang akan datang. Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At-Tahrim: 6).


3. Anak adalah tabungan amal kita di Akhirat

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa yang akan menyelamatkan kita di hari akhir kelak adalah amalan kita selama di dunia. Namun, ada 3 hal yang pahalanya akan tetap bisa dirasakan meskipun kita telah meninggal dunia, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do'a anak yang sholeh. Anak yang sholeh hasil dari mendidik yang sesuai dengan ketentuan Allah adalah sebuah keuntungan bagi orangtuanya. Rasulullah SAW bersabda:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do'a anak yang sholeh" (HR. Muslim).


4. Anak adalah penghibur dan perhiasan dunia bagi orangtuanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun