Di dalam sebuah keluarga salah satu yang membuat mereka menjadi lebih bahagia adalah kehadiran seorang anak. Bahkan jikalau pasangan suami istri yang sudah berkeluarga selama bertahun-tahun dan belum dikaruniai seorang anak atau keturunan, mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan seorang anak.Â
Maka dari itu bagi keluarga yang sudah dikaruniai seorang anak wajiblah bersyukur dan jangan pernah menyia-nyiakan keberadaan anak. Anak adalah segalanya bagi orang tua, anak adalah sumber kebahagiaan bagi keluarga dan orang tuanya. Yang membuat orang tua dan anak bahagia adalah rasa kebersamaan yang selalu ada setiap saat dan setiap waktu. Anak membutuhkan orang tua dan orang tua memerlukan kehadiran seorang anak karena anak merupakan sebuah karunia dari Tuhan yang sangat sempurna dan juga salah satu sumber kebahagiaan bagi kedua orang tuanya.
Salah satu kebersamaan yang membuat mereka merasa nyaman adalah dengan bermain dan bercanda. Namun tahukah anda jika bercanda bersama anak membuat anak lebih cerdas dan sehat. Loh kok bisa? Berikut penjelasannya.
1. Meningkatkan Aspek Kognitif
Melihat anak yang tertawa dengan bahagia merupakan salah satu kesenangan tersendiri untuk para orang tua, orang tua akan sangat puas melihat anaknya tertawa dengan tingkah polahnya yang lucu dan menggemaskan. Aspek kognitif tersebut meliputi motivasi, persepsi, memori, perhatian dan materi pembelajaran. Hal ini sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Prancis.
Selain itu, membuat anak tertawa juga bisa membantu mereka mempelajari tugas dan hal baru secara cepat dan benar. Dalam pembuktian ini para orang tua bisa ikut mengamati tingkah dan perilaku anak dalam bermain. Orang tua bisa merangsang tawa anak dengan menggodanya dan bercanda agar anak bisa tertawa lepas.
2. Mampu Mengulangi Tindakan Sendiri
Anak-anak yang bisa tertawa karena kelucuan orang dewasa ternyata juga berdampak positif bagi tingkat kecerdasannya. Anak-anak bisa lebih berhasil mengulangi perbuatan atau tindakan sendiri daripada anak yang tidak tertawa. Tetapi terkadang ada juga anak yang hanya tersenyum atau bahkan tidak merespon (diam saja) ketika diajak bercanda. Bisa jadi anak yang seperti itu sedikit temperamental sehingga orang tua harus berusaha lebih keras untuk membuat anaknya tertawa.
3. Mempunyai Keterampilan Sosial
Hal ini sering terjadi pada beberapa kasus anak-anak yang sering tertawa akan mempunyai keterampilan sosial yang lebih bagus dan tinggi daripada anak yang jarang tertawa. Berarti perkembangan kognitif anak lebih maju dan luas. Dengan kondisi seperti ini maka anak akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan membuat mereka bisa meniru tindakan orang lain.
Tapi ingat harus tetap berhati-hati dalam mengajak anak bercanda. Bersikaplah baik dan bijak agar perilaku yang tidak baik dari orang tua tidak sampai ditiru oleh anak. Bercanda juga bisa meningkatkan emosi positif anak. Intinya jangan pernah berhenti mengajak anak bermain dan bercanda. Hati senang anak pun semakin terasah kecerdasannya. Jangan terlalu berlebihan karena segala sesuatu yang berlebihan itu sangatlah tidak baik.
Semoga bermanfaat....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H