Mohon tunggu...
Iin Nadliroh
Iin Nadliroh Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan (Fakultas Tarbiyah) -

Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bapak, Bolehkah Aku Tetap Menjadi Putri Kecilmu?

5 November 2017   20:48 Diperbarui: 5 November 2017   20:51 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak, kalau boleh aku jujur terkadang aku berfikir untuk berhenti dan menyerah, menghancurkan semua impianku. Seringkali keluhan keluar tidak sengaja keluar dari mulutku, tentang bagaimana sulitnya hidup di perantauan, tentang betapa kejamnya pergaulan dan tentang sulitnya bertahan jauh dari bapak dan ibu. Tidak jarang aku melamun memikirkan bapak dan ibu, bagiaman bahagianya aku ketika dulu selalu berada disamping kalian, bagaiamana indahnya masa kanak-kanakku, bagaimana nyamannya aku ketika berada tidur diantara bapak dan ibu.

Aku ingin sekali menjadi putri kecilmu yang selalu bapak gendong, yang selalu bapak suapi, yang selalu bapak ajak bercanda. Bapak betapa aku merindukanmu dan semua masa kecilku.

Bapak, betapa aku ingin selalu menjadi kecil untuk bisa berada  di sisimu

Bapak, aku rindu saat tanganmu mengangkatku ke udara lelu memelukku dengan erat

Bapak, aku rindu akan panggilan sayangmu padaku ketika aku kecil

Bapak, aku rindu khawatirmu ketika aku menangis minta di gendong

Aku rindu Bapak, aku rindu jadi putri kecilmu, aku rindu setiap waktu yang telah habis bersamamu

Bapak, izinkan aku tetap menjadi putri kecilmu yang tak akan pernah tumbuh dewasa. Dimanapun dan bagaimanapun aku mencintaimu, Bapak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun