Mohon tunggu...
Maeni Chaerani
Maeni Chaerani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa prodi PGSD Universitas Pamulang

hobi baking

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Metode TPS dan Pengaruhnya dalam Pembentukan Karakter Siswa

20 Desember 2023   02:40 Diperbarui: 20 Desember 2023   03:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, Pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat didalam dunia pendidikan untuk dapat bekerja maksimal dengan penuh rasa tanggung jawab serta menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2013 bab I pasal 1. Pendidik harus menciptakan suasana belajar secara aktif agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya.

Sesuai perkembangan zaman, seorang guru dituntut untuk mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang dianggap sesuai dengan karakter siswanya. Salah satu metode pembelajaran TPS yaitu Think Pair Share, salah satu bentuk kooperatif yang dirancang untuk meningkatkan pola interaksi siswa sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar siswa.

Metode Think Pair Share pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman di Universitas Maryland pada tahun 80-an. Menurut Huda (2015) TPS adalah model pembelajaran yang memberi waktu bagi siswa untuk dapat berfikir secara individu maupun berpasangan. Metode ini memberikan waktu pada siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan yang diberikan guru. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing setelah itu dijabarkan atau menjelaskan di ruang kelas.

Perkembangan era digital sekarang berdampak pada karakter siswa yang individualisme, acuh dengan sekitarnya dan kadang cenderung apatis, hal ini merupakan salah satu dampak panjang dari wabah covid yang menjadikan siswa terbiasa menggunakan gawai secara berlebihan, sehingga terbiasa berinteraksi di dunia maya.

Berdasarkan dampak permasalahan tersebut, menurut penulis metode Think Pair Share bisa menjadi salah satu refrensi para pendidik untuk membentuk karakter yang dapat bersosialisasi, mempunyai rasa empati dan simpati serta bersemangat dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dan hasil yang maksimal.

Pembelajaran metode Think Pair Share merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, melibatkan siswa belajar secara aktif dalam suasana berpasang-pasangan atau berkelompok untuk memecahkan masalah belajar dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain, hal ini menjadikan siswa saling tergantung satu dengan yang lain seingga membangkitkan rasa percaya diri siswa saat mereka berhasil menjawab soal atau tugas yang diberikan.

Tahapan metode Think Pair Share, guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, lalu guru menyajikan informasi kepada siswa tentang materi pembahasan, guru mengorganisasi pembagian kelompok belajar sesuai dengan role, setelah terbentuk siswa mulai aktif berdiskusi, peran guru membimbing jalannya diskusi, tahapan selanjutnya adalah evaluasi tentang materi yang dibahas, tahapan terakhir adalah memberikan penghargaan bagi kelompok unggul.

Pembelajaran kooperatif metode Think Pair Share dapat mengoptimaliasisikan partisipasi siswa sehingga muncul jawaban-jawaban secara spontan yang dapat didiskusikan secara berpasang-pasangan atau berkelompok sehingga menambah wawasan dan pengetahuan dari setiap siswa, tentu saja peran guru sebagai pembimbing, fasilitator dan motivator, tetap harus menjaga agar pembahasan tidak melebar serta membantu siswa yang kesulitan sehingga target pembelajran dapat tercapai.

Metode Think Pair Share yang mengharuskan siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain sehingga terjalin hubungan baik, saling ketergantungan, saling percaya, saling memberi semangat dan memotivasi sehingga diharapkan terbentuk karakter siswa yang mandiri, percaya diri, mudah bersosialisasi, optimis dan bersemangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun