Mohon tunggu...
Indira P.m
Indira P.m Mohon Tunggu... -

life is about moving on, accepting changes and looking forward to what makes me stronger and more complete

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rantau 1 Muara

3 Juni 2013   20:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:35 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber ilustrasi cover : www.goodreads.com)

Judul buku : Rantau 1 Muara

Pengarang : A.Fuadi

Halaman : 407  halaman

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : cetakan pertama, Mei 2013

Harga : Rp. 75.000

Rantau satu muara, merupakan buku ketiga dari trilogi negeri 5 menara.Sebuah hasil karya yang indah seorang penulis berdarah Minang, Ahmad Fuadi.Dalam novel ini, A.Fuadijuga menekankan kalimat penyemangat. Jika pada novel pertama dan kedua Fuadi menekankan kalimat Man Jadda Wajada (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) dan Man Shabara Zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung), kali ini di novel terakhir, dia mengusungMan Sara Ala Darbi Washala (siapa yangberjalan di jalannya akan sampai ditujuan)

Alif fikri akhirnya berhasil menyelesaikan studinya di Jurusan Hubungan Internasional Unpad Bandung. Semangat mudanya yang masih mendidih dan kebanggaan atas prestasi yang dimilikinya membuatnya percaya diri untuk menapaki dunia kerja. Namun hal itu tidak berlangsung lama, krisis ekonomi yang dialami indonesia mulai mematahkan satu-persatu semangatnya. Berbagai penolakan dari setiap lamaran pekerjaan yang dikirimnya datang bertubi-tubi. Di saat rasa putus asa mulai menghampirinya Alif teringat kepada Amak (Ibu) dan adik-adiknya dikampung. Sebagai anak laki-laki satu-satunya ia menyadari tanggung jawab yang ada di pundaknya. Selain itu Randai, Sahabat sekaligus rivalnya dari kecil mengintimidasinya sekaligus memberinya lecutan semangat baru.

Alif akhirnya berhasil diterima bekerja sebagai jurnalis di salah satu tempat kerja yang pernah terbersit dalam impiannya sewaktu bersekolah di pesantren PM, sebuah majalah berita nasional yang prestisius, majalah Derap. Ia merasakan euforia bekerja yang menyenangkan selama bekerja di Derap. Apalagi, di sinilah pada akhirnya ia merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Seorang rekan kerja bernama Dinara berhasil merebut hatinya. Hanya saja kesempurnaan yang miliki Dinara membuat rasa minder dan grogi acap kali menghampiri tiap kali berhadapan dengan Dinara. Berulang kali Alif mencoba mencari kesempatan untuk mengutarakan isi hatinya namun selalu saja gagal. Ia sama sekali tidak bisa membaca bagaimana isi hati Dinara yang sesungguhnya.

Di tengah kebingungannya dalam memendam rasa cinta kepada Dinara, Alif kembali berusaha untuk mendapatkan impiannya yang lain. Yaitu melanjutkan kuliah S-2 di USA.Semangatnya kembali dilecutoleh Randai yang akan melanjutkan kuliah di Jerman. Persahabatan mereka adalah persahabatan yang kompetitif, bersaing secara sehat. Alif akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa dan kuliah di George Washington University. Kepergiannya ke USA membuatnya harus meninggalkan Dinara dengan kisah yang masih tanpa kejelasan.

Di Washington, Alif mendapatkan teman-teman baru. Sekaligus kakak angkat bernama Garuda yang selalu membantunya. Selama di sanalah Alif semakin meyakini perasaanya pada Dinara. Dengan keputusan bulat ia menyatakannya pada Dinara, tidak tanggung-tanggung, pernyataannya bukan hanya sebagai kekasih. Tetapi sebagai pendamping hidup selamanya. Kebahagiaannya membucah saat Dinara menyambut rasa cintanya. Dan disinilah perjuangan mereka untuk meyakinkan orang tua Dinara dimulai. Hingga pada akhirnya mereka menikah dan ia memboyong Dinara ke Washington DC. Mereka menjalani kehidupan yang bahagia di tengah segala keterbatasan finansial. Tapi bermodalkan keyakinan, cinta dan kasih sayang berbagai halangan dapat mereka selesaikan bersama.

Alif akhirnya berhasil mendapatkan titel Master dan bekerja di ABN ( American Broadcasting Network) pekerjaan yang sama dengan Dinara, istrinya. kemampuan Finansial mereka pun semakin membaik. Namun tragedi 11 September 2001, membuat Alif harus kehilangan kakak angkatnya. Hal ini membuat luka dan rasa kehilangan yang mendalam. Hingga pada akhirnya ia mencoba untuk meresapi kembali tentang makna hidup yang telah ia jalani. Dan disanalah ia akhirnya bertemu pada pilihan yang membingungkan. Permintaaan dari sang istri tercinta tentang tujuan akhir mereka atau tawaran menggiurkan yang tidak akan datang dua kali. Kemana tujuan terakhirnya, kemana ia akan bermuara...?

Novel ini Berkisah tentang kelanjutan perjalanan dan perjuangan Alif Fikri dalam pencarian mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya. Tujuan di mana ia akan berkarya setelah menyelesaikan kuliahnya, tujuan dalam perjuangan mendapatkan cintanya dan tujuan terakhir di mana hidupnya nanti akan bermuara. Semuanya dikemas secara apik dengan bahasa ringan namun tetap indah dan penuh makna menjadi kesatuan yang saling berkorelasi satu sama lain membentuk sebuah kisah yang menarik dan layak baca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun