Hanya para expert dengan jam terbang tinggi yang mampu multitasking ketika sedang berkegiatan bikin alis.Â
Level pemula hingga semenjana mau tidak mau harus konsentrasi penuh jika tidak mau hasil karyanya berantakan.
Mengingatkan diri untuk selalu bersyukur
Sebagaimana kegiatan berdandan pada umumnya, melukis alis pasti melibatkan cermin untuk melihat bayangan wajah kita.Â
Dengan melihat refleksi wajah kita setiap hari, setidaknya akan membuat kita selalu eling dan sadar bahwa hari ini pun kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menjalani hidup dan kehidupan yang lebih baik dari kemarin.
Mengasah kepekaan
Hal ini sengaja ditambahkan menjadi poin ke lima karena saya lebih suka bilangan ganjil. Kepekaan yang saya maksud tentu saja bukan sesuatu yang berhubungan dengan indra ke enam ataupun dunia lelembut.Â
Sebagai manusia yang dianugerahi rabun jauh yang lumayan parah, saya hampir tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik tanpa bantuan kaca mata.
Namun, rutinitas melukis alis yang selalu saya lakukan di pagi hari sebelum nyambut gawe sedikit banyak membantu saya meningkatkan kepercayaan diri bahwa saya juga bisa melakukan sesuatu dengan baik tanpa kacamata.Â
Memang awalnya sangat tidak mudah, saya hampir menempelkan mata saya di cermin agar bisa melihat bayangan alis saya dengan jelas. Tetapi lama kelamaan, saya pun makin mahir mengoperasikan pensil alis dengan benar dan mengenal physiognomy dengan lebih baik berlandaskan kepekaan yang makin terasah karena kebiasaan.
Demikianlah kira-kira lima keutamaan yang bisa saya dapatkan dari rutinitas melukis alis. Sekarang saya jadi lebih bisa berempati dengan para perempuan (pada umumnya) yang saklek harus "beralis" jika hendak menginjakkan kaki keluar rumah.Â