Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[LOMBA PK] Restorasi Bikin Film Makin Seksi

24 Agustus 2016   09:15 Diperbarui: 13 September 2016   09:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cantikan aslinya daripada posternya, sumprit :p

Tak mau film legenda karya asli anak bangsa musnah begitu saja, rumah produksi SA film dengan produser Yoki. P Sofyan pun mengambil estafet restorasi. Didukung dengan sumberdaya dan sumber dana yang luar biasa, akhirnya film Tiga Dara bisa kembali hadir ke tengah masyarakat.

Kalau mau dirunut,perjalanan restorasi film Tiga Dara hingga sampai sekarang adalah sebuah proses panjang yang tidak mudah. Kerusakan yang diderita film ini terlalu kronis.Penyakit yang dalam bahasa kerennya disebut Vinegar syndrome harus membuat proses restorasi dilakukan dengan sangat teliti dan berhati-hati, apalagi seluloid yang keritingnya mengalahkan mie instan ini adalah satu-satunya didunia. Sehingga salah sedikit perlakuan bisa berakibat kegagalan total yang bikin modyar.

Proses restorasi sebagian besar dilakukan di L’Immagine Ritrovata, Bologna Italia dan memakan waktu hingga 17 bulan. Sungguh bukan waktu yang singkat. Belum lagi kalau ngomongin soal biaya, 3 Milyar adalah total biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat film ini kembali layak tonton. Sungguh bukan angka yang kecil untuk industri perfilman Indonesia, apalagi kalau dikalkulasikan buat beli endog asin,pasti sudah bisa buat nyetor ke pedagang warteg seantero Indonesia.

Namun , semua perjuangan itu pun akhirnya berbuah manis. Film yang menjadi warisan dan kebanggan bangsa kita akhirnya bisa dinikmati dengan kualitas audio visual yang baik, utuh dan kinclong, formatnya 4K, serasa nonton film baru lho,jernih tiada tara..Semoga kelak akan lebih banyak koleksi film lawas anak negeri yang direstorasi.Kalau boleh request sih,gimana kalo restorasi filmnya budhe Suzanna terus dijadiin tiga dimensi gitu,biar hantunya jadi lebih kece.

Sudah sepantasanyalah kerja kreatif merestorasi film , seperti yang sudah dilakukakan rumah produksi SA film patut kita apresiasi yang setinggi-tingginya. Film dan produk kesenian lainnya adalah juga bagian dari sebuah kebudayaan yang menjadi kebanggaan suatu bangsa. Film Indonesia sudah mulai bangkit dari sisi kualitas dan kuantitas namun hendaknya juga tidak melupakan film lawas. Inventarisasi film djadoel yang mendesak untuk diselamatkan harus segera dilakukan. Restorasi nantinya akan menjadi sebuah pilihan sekaligus kebutuhan, untuk mengembalikan warisan dan aset negeri agar dapat dinikmati oleh semua masyarakat lintas generasi.Butuh kerja keras dan kerjasama dengan semua pihak agar ide besar ini bisa terlaksana dengan baik.

Film bukanlah sekedar adegan berisi gambar bergerak dan dialog suara, ia juga bisa dijadikan sebuah representasi perjalanan  suatu bangsa seperti yang terlihat di Tiga Dara.Kita bisa melihat Jakarta tempo dulu dengan bangunan dan alat transportasi yangsangat berbeda dengan sekarang. Kita juga bisa belajar pola interaksi antar masyarakat , budaya dan pergaulan urban di tahun lima puluhan.

Film adalah aset dan warisan yang harus dijaga bersama. Restorasi sebagai salah satu upaya pelestarian sebuah film  harus mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat sehingga kelak film Indonesia akan menjadi raja di rumah sendiri.

Udah dulu yes, daripada berantem karena provokasi ndak jelas, mbok ya mending liat film, biar bisa melek wawasan dikit. Biar njenengan ndak hobi marah-marah tanpa alasan kaya si itu tuh…heuheuheu

pajang logo PK ah, biar makin kinclong dan dimenangin juri, uhuk :p
pajang logo PK ah, biar makin kinclong dan dimenangin juri, uhuk :p
Artikel ini sengaja ditulis demi memeriahkan Lomba Planet Kenthir  dan karena tergiur lihat hadiahnya yang seabreg. Awas aja kalau jurinya nggak menangin tulisan saya. Nanti saya kutuk kalian jadi waras semua baru tahu rasa. Maafken kalo djudulnya ndak nyambung, namanya juga kenthir.

sumbergambar : kompas.com;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun