Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suicide Squad, Saat Penjahat Berperang Melawan Kejahatan [Bukan Review]

8 Agustus 2016   07:49 Diperbarui: 8 Agustus 2016   08:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terjadi bila sekomplotan penjahat ditugaskan untuk memberantas kejahatan?

***

Itulah plot utama film terbaru garapan David Ayer yang diilhami dari komik berjudul sama terbitan DC. Yach, suicide  squad memang berkisah tentang sekelompok penjahat yang sengaja dbentuk secara rahasia oleh pemerintah dengan tugas utama melindungi dunia -baca USA- dari ancaman mahluk metahuman.

Alkisah, dunia dirasa semakin tidak aman untuk manusia biasa. Sejak serangan Superman yang mbalela beberapa waktu lalu -yang untungnya bisa diselesaikan baik-baik berkat kerjasama dan koordinasi dengan Batman- para tentara manusia seakan tidak berdaya jika harus melawan manusia berkekuatan super. Kekhawatiran itu akhirnya menemukan solusinya, setelah Amanda Waller (Viola Davis) menawarkan dibentuknya sebuah pasukan khusus yang terdiri dari penjahat-penjahat super yang sudah berhasil dilumpuhkan. Mereka, para criminal ini diwajibkan tunduk terhadap aturan-aturan yang dibuat jika ingin tetap selamat.

Ide gila ini akhirnya disetujui, maka bergabunglah Deadshot (Will Smith), Harley Queen (Margot Robbie), Diablo (Jay Hernandez), Captain Boomerang (Jay Courtney), Killer Croc (Adewele Agbaje). Mereka harus bisa bekerjasama dalam menuntaskan misi dibawah supervise Rick  Flag (Joel Kinnaman)

Ancaman perdana yang harus mereka hadapi adalah murkanya mahluk super bernama Enchantress (Cara Delevingne) yang menginginkan dunia beserta seluruh mahluk didalamnya hancur dan tunduk dibawah kekuasaannya. Selain itu, pasukan bunuh diri ini juga masih harus menghadapi kemurkaan Joker (Jared Leto) kekasih Harley yang ingin membebaskan pacarnya.

Bagaimana cerita berakhir, sebaiknya njenengan pirsani sendiri mumpung filmnya masih nongkrong di layar tancap.

***

Jujur saja, saya menonton Suicide Suad dengan ekspektasi yang biasa saja. Beberapa kali membaca review dan menilik rating IMDB yang tidak begitu bagus membuat saya hanya mau menikmati film ini dengan rileks dan nyaman. Jared Leto menjadi satu magnet juga sih sebenarnya, meski apesnya ternyata saya hanya bisa menikmati paras kece si oom Leto selama beberapa detik saja, karena sisanya terbalut dalam antiknya wajah Joker.

Dengan banyaknya tokoh yang ditampilkan, saya merasa semua tokoh diperankan dengan fokus  dan porsi yang pas. Sedikit latar belakang ditampilkan untuk memberi tambahan informasi bagi penonton yang sama sekali tidak mengerti sejarah Suicide Squad, dan lagi-lagi menurut saya strategi ini berhasil dieksekusi dengan baik.

Totalitas prima jajaran departemen acting, dipadukan dengan efek digital yang mulus menjadikan durasi sepanjang dua jam tidak melelahkan mata. Saya dimanjakan dengan berbagai aksi memukau, guyon kasar, adegan berantem yang ciamik dan kejutan tak terduga lainnya. meski begitu, harus saya akui bahwa karakter Harley Queen yang diperankan dengan sangat appik oleh Margot Robbie terus menerus mempesona sepanjang film. Penjahat psikopat ini jadi begitu menarik untuk dikenal lebih jauh. Jangan-jangan nanti banyak mahluk adam selepas melihat film ini malah jadi terobsesi dengan wanita berkarakter crazy, naughty, bitchy seperti mbak Harley heuheheu siapa tahu lho ya.

***

Ahh.. tiba-tiba pikiran jahil bergelayut dalam pikiran. Bagaimana jika Suicide Squad direalisasikan dalam kehidupan nyata. Kita kumpulkan para penjahat kelas kakap dan berkemampuan tinggi , kemudian kita doktrin, ancam dan pegang kelemahan masing-masing agar tidak berani macam-macam. Kemudian setelah terbentuk, lepaskan mereka untuk menangkap para penjahat yang masih berkeliaran. Koruptor, pelaku kejahatan seksual, provokator kerusuhan, pembunuh berantai, begal motor sampai teroris.

Kalau mereka gagal melakukan misinya tinggal ledakkan mereka, atau kalau apesnya mereka tertangkap maka pemerintah tinggal menyangkal dan kambing hitamkan mereka, wong mereka sejatinya juga penjahat. Masyarakat mana yang mau percaya kalau penjahat bisa memberantas kejahatan. Bukankah kejahatan itu selalu berlawanan dengan kebaikan, dan sekalinya jadi penjahat, maka mereka akan selalu jahat, selalu dan selamanya. Koq saya malah keinget sama cerita dimana preman-preman bertato yang seringkali tergeletak tanpa nyawa ditembak secara misterius di zaman simbah. Apa benar mereka baru saja melakukan tindak kejahatan makanya didor, atau mereka semacam tumbal agar citra ketegasan dan perang terhadap kejahatan benar-benar dirasakan masyarakat.

***

Dunia tak melulu soal hitam dan putih, ada abu-abu diantara persinggungan keduanya. Manusia akan selalu mengalami perubahan dalam hidup dan kehidupannya. Jangan senang dulu kalau sekarang njenengan adalah orang baik, siapa tahu di akhir kehidupan nanti tiba-tiba njenengan menjelma menjadi mahluk kejam, dzalim dan egois. Begitupun jangan terlalu larut bersedih jika saat ini njenengan belum jadi manusia baik. Masih ada waktu untuk berubah jika memang mau, karena tak ada yang tak mungkin di dunia. Ahh..kenapa malah jadi ngelantur ya.

Akhirnya, selamat menonton bagi yang tertarik. Tak ada lagi yang bisa diperdebatkan sepanjang sudah menyangkut selera. Menurut saya sih  film ini layak tonton hehe, namun perlu diingat karena LSF sudah mengganjar rating D17+ ya hendaknya bisa dipatuhi kalau mau acara nontonnya jadi menyenangkan. Sudah dulu ah, kali ini tak banyak spoiler dan guyon ndak mutu yang bisa saya tulis. Maklum saya lagi dalam fase krisis humor level internesyenel hiks

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun