Hal ini tak luput diangkat menjadi issue oleh Greengrass. Kita sebagai manusia modern kekinian penghamba gadget dan internet seolah disuguhi sebuah kenyataan, begitu telanjangnya kita dihadapan kecanggihan teknologi karena privasi hanya tinggal kenangan masa lampau. Ibarat apapun yang kita lakukan di ujung dunia sekalipun bisa dipantau dengan detail hanya dengan menekan sebuah tombol. Kesempurnaan teknologi yang berubah mengerikan ketika jatuh ditangan orang yang salah.
Jason Bourne mungkin bukan yang paling fenomenal, tapi film ini sudah memberi saya banyak hal. Matt Damon sang pemeran utama yang sudah berusia 46 tahun masih terlihat bugar dan meyakinkan untuk berperan sebagai agen spionase, Julia Stiles pun bermain prima sebagai Nicky parsons seperti di film-film sebelumnya.
Alicia Vikander yang didapuk sebagai direktur cyber juga bermain meyakinkan, begitupula dengan actor senior Tommy Lee Jones yang meski sudah sepuh tapi tetap kharismatik dan menyebalkan sebagai antagonis disini. Semua berakting pas sesuai porsinya. Kredit saya berikan untuk Vincent Cassel yang berperan sebagi asset. Sungguh, mas asset ini begitu dingin, kejam dan njelehi. Pingin saya lempar sama parutan kelapa.
Kita memang tidak bisa mengubah kesalahan-kesalahan yang telah terjadi di masa lalu, tapi setidaknya kita bisa berusaha menjadikan masa depan lebih berarti dengan perbuatan-perbuatan baik.
Akhir kata, selamat menonton bagi para pemburu kenangan. Gak rugi lah saya jamin. Tapi ingat, film ini diganjar rating 17+ oleh LSF. Jadi ya harap bijaksana untuk tidak mengajak anak-anak ya. sudah ah, saya mau bobok dulu, siapa tahu nanti mimpi diajak bertualang oom Bourne membongkar kebobrokan politisi negeri sendi…..…ahh saya sudah mimpi ternyata.
-----------00o00--------------
Remembering everything doesn’t mean you know everything
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H