Ah ya sudahlah, saya ini orang awam yang céték pengetahuan agamanya koq ndadak nggaya urun pendapat segala. Saya cuma bisa berharap, sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang, masjid besar di dekat rumah bapak kembali ramai, kembali semarak, kembali bergairah seperti apa yang pernah dia capai di masa lalu. Jangan sampai masjid itu malah jadi tiada dan beralih fungsi hanya karena tidak ada penggemarnya lagi.
Tapi caranya bagaimana, lha itu saya yang ndak tahu dan ndak bisa ngasih solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H