Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Deadpool; Bukan Superhero dan Khusus Dewasa [Bukan Review]

11 Februari 2016   15:31 Diperbarui: 11 Februari 2016   15:54 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="tingkahnya mirip bocah, tapi bukan film bocah"]Kebodohan menyenangkan bagi saya adalah nonton film superhero. Iya, saya bilang ini adalah kebodohan, karena semua orang juga tahu kalau manusia berkekuatan super itu adalah apus-apus belaka. Tapi lha gimana, wong namanya juga orang cinta, kan ndak usah harus pkae alasan yang logis to, bukan begitu? awas kalo njawab buka, tak doakan tambah gendut.

Nah, balik lagi ke soal superhero. Kemarin saya menyempatkan diri untuk ngglundhung ke layar tancap demi menonton DEADPOOL. Film besutan sutradara Tim Miller yang berdurasi 108 menit ini dibintangi oleh Ryan Reynolds (Wade Wilson) alias Deadpool. Terus terang saja, saya tertarik nonton karena konon film ini adalah film superhero Marvel pertama yang mendapat ganjaran R Rated alias rating dewasa.

Menilik thriller yang saya lihat sebelumnya, Deadpool ini memang keluar pakem dari sosok superhero yang selama ini dipegang oleh Hollywood. Bahkan bisa dikatakan sosok berkostum ketat merah kombinasi hitam dengan dua pedang di belakang dan kadang nyangklong tas ransel imut berlogo hello kitty ini adalah anti hero.  Bisa dikatakan Deadpool bukanlah alter ego tokoh baik-baik seperti Peter Parker dengan Spidermannya atau jagoan Avenger lainnya. Deadpool bahkan tidak mengemban misi menyeamatkan umat manusia dari kehancuran. Ia hanya balas dendam, demi cinta dan demi muka.

***

Plotnya sederhana saja, dikisahkan Wade Wilson adalah seorang mercenary yang rela berbuat apa saja asal bayarannya sesuai. Tapi Wade bukan jenis prajurit sewaan yang cool dan keren seperti digambarkan di banyak film-film Hollywood lainnya. Wade adalah jenis manusia urakan yang sungguh menjengkelkan, selalu membuat keributan dimanapun dia berada. Kalau yang suka baca komik, pasti ngerti kalau nama Wade Wilson adalah parodi dari Slade Wilson alias Deathstroke , tokoh penjahat di DC komik. Dari sini saja sudah sangat menjengkelkan bukan.

Suatu hari, Wade akhirnya bertemu dengan Morena Baccari (Vanessa ),merekapun  jatuh cinta dan menikmati kebahagiaan bersama. Hingga tiba-tiba Wade divonis kanker dan tidak bisa bertahan hidup lebih lama lagi. Wade yang putus asa pun mengiyakan saja ketika ditawari kesembuhan oleh ilmuwan Inggris yang psiko Ed Skrein (Ajax ak.a Francis).Memang Wade sembuh dari kankernya bahkan dia pun kebal terhadap senjata apapun, tapi konsekuensinya wajah tampan dan tubuh kebanggaannya berubah menjadi buruk rupa.

Tak terima dengan kondisi yang menyedihkan, Wade pun bertekad balas dendam kepada Ajax. Apalagi setelah Ajax nekad menculik Vanessa. Dan pertumpahan darah segar pun  terjadi dimana-mana. Yach..darah, potongan tubuh, darah dan darah.

***

[caption caption="Colossus, Negasonix dan..Deadpool tentunya..tsaaahh"]

Okay Skip. Saya koq seperti pita kaset yang rusak dengan mengulang kata darah haha, eh tapi memang benar koq. Selama lebih dari 1,5 jam durasi, genangan darah tidak dapat dilepaskan dari alur cerita. Dalam berbagai promo filmnya dan juga review dari sumber terpercaya, Deadpool memang dibuat untuk konsumsi dewasa. Walaupun film ini mengambil superhero sebagai tokoh utamanya, namun tidak serta merta film ini bisa dilihat oleh remaja apalagi anak-anak usia sekolah dasar.

Selain genangan darah akibat pertempuran yang nggegirisi, rentetan pisuhan juga menghiasai di sepanjang film. Walaupun sebagai bangsa yang menjunjung budi pekerti luhur dan sopan santun, nudity dan scene yang uhuk ehem sudah habis dibabat gunting LSF.

Menurut saya sih, Deadpool ini keren. Ceritanya fresh, antimainstream dan dialognya yang penuh sindiran terasa cerdas. Ryan Reynolds sangat mulus dalam memerankan Wade /Deadpool. Hal ini juga seolah menjadi bukti keberhasilan kualitas aktingnya, setelah penampilannya yang kurang sip di Green Lantern maupun R.I.P.D.

Tapi sekali lagi, itu bagi saya lho ya, yang memang penggemar film action penuh darah. jadi saya sarankan bagi njenengan yang memang tidak suka film full blood, yo ndak usah nonton ini. Apalagi kalau njenengan sampai kurang kerjaan ngajak anak-anak buat nonton bareng hanya demi terlihat jadi ortu yang demokratis. Sungguh, film ini blas ndak cocok dengan anak-anak yang masih polos jiwanya.  Jadi kemarin itu memang saya sempat es teh es kopi dan esmosi ketika melihat bapak-ibu ketawa ketiwi sambil nggandeng anaknya keluar cinema. WHAT THE DUCKKKKKK!!!!!!!!!

***

[caption caption="ada yang ngamuk ngamuk...hissh, jangan bilang2 orangnya ya..takuutt"]

Okay, maapken saya karena sudah nyalahin bebek disini, tapi lha bagaimana to. Kemarin liat The Revenant ketemu krucil-krucil, liat Deadpool sami aja sami mawon. Hati saya itu suka sedih dan nelangsa, kasian liat anak-anak dicekokin racun sama ortu mereka sendiri, jian to..sakjane pada gimana sih mikirnya, atau saya saja yang memang kupret kuper.

Ya sudahlah, ngapain juga saya ngamuk-ngamuk, nanti dikira nyinyir, wong anak saja ndak punya. Sori ya, saya itu ndak sedang nyinyir, saya hanya lagi menebar kedengkian, iri hati dan provokasi. Sapa tau abis ini ada ortu bandel yang jadi terbuka hatinya untuk tidak lagi semena-mena nongton film dewasa bareng anak-anaknya.

Wis ah, gitu saja. Kalau ada yang mau baca yo syukur, kalau ada yang complain ya lebih bagus, kalau ada yang ngajak nonton hmm..gimana ya hahah, pokoknya yang pasti lagu-lagunya di film ini asyik banget euyyyyy WHAM !!!!!!!!!!!! *gak nyambung ya biarin*

 [caption caption="yang ngamuk lanjut lagi wakakaka..kabooorrr dilempar tomat"]

 

 

nb : makasih buat yang namanya dicomot sengaja tanpa ijin wakakakaka :)))

sumber gambar : www.imdb.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun