Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Kompasianival 2015] Ngglundhung Tiada Akhir

16 Desember 2015   12:21 Diperbarui: 16 Desember 2015   12:21 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="rusuh di booth PK"][/caption]

Sebenarnya sudah banyak kawan yang menuliskan reportase tentang kompasianival 2015 kemarin, tapi koq rasanya ndak afdol kalau saya ndak ikutan. Sekedar nambahin tulisan sampah di blog keroyokan yang sungguh adiluhung ini. Jadi kalau njenengan bukan bener-bener priyayi yang selo waktunya, maka saya sarankan untuk segera mengklik tanda silang di ujung atas kanan layar, karena bisa dipastikan tidak ada sesuatu yang menarik, aktual apalagi inspiratif dari artikel ini. Namun walaupun tidak bermanfaat, setidaknya tulisan saya penuh mudharat yang berguna untuk menyesatkan seluruh umat .

Mungkin karena sudah khatam dalam mengikuti acara kompasianival, bayangkan saja dari 2010 saya ndak pernah absen datang, akibatnya tahun ini saya merasa agak berat untuk ngglundhung ke acara tahunan yang  besar nan megah berskala nasional ini. Ndilalahnya koq di hari sabtunya saya juga masih disibukkan dengan kegiatan di dunia nyata, walhasil saya baru bisa setor muka di hari minggu, hari kedua sekaligus hari terakhir perhelatan luar biasa.

Kalau boleh jujur sih, hanya ada satu alasan kenapa kaki ini masih saja melangkah ke kompasianival 2015, hanya ingin ketemu sama teman-teman, ngobrol, ngakak, ngglundhung, mbully dan kegiatan-kegiatan yang dipandang tidak penting oleh sebagian khalayak intelektual. Kebetulan lagi di tahun ini, komunitas Planet Kenthir yang sudah resmi dinyatakan bubar malah pasang booth. Saya juga bingung sama para penghuninya, sudah ndak punya andil dan kontribusi memajukan kompasiana, tapi koq ya pede banget buat eksis dan pamer narsis di hadapan massa kompasianer. Ah tapi yang namanya kenthirer, yo mesti ndak waras dan ndak punya malu.

***

[caption caption="gak tahu tuh, mbak yang tutupan tas itu entah siapa wakakaka"]

[/caption]

Datang di siang yang terik, saya langsung nyungsep ke booth komunitas yang ternyata ada di arena parkir Mall. Saya pikir booth itu ada di dalam, seperti kompasianival 2012 dulu. Tapi yang namanya ketemu teman, mau panas, mau hujan, yang penting hati senang, perut kenyang. Saya clingak-clinguk cari booth PK karena mau ngecek keadaan pak rete dan bunsel yang sudah berjaga dari hari pertama, takutnya beliau-beliau sedang kelaparan terus malah makan orang kan bisa berabe.

Tapi ternyata sebelum sampai ke booth PK, saya sudah ketemu dengan teman-teman  lainnya. Karena kuping saya yang partikelir, saya sempat ndak dengar waktu dipanggil sama dara jabar yang datang dengan adam Heinz suaminya dan bayi sehatnya Geizi. Setelah itu sayapun ketemu tante ariyani na yang memang sudah janjian sebelumnya. Tante yang sayang ponakan ini datang sambil membawa buah tangan untuk mengatasi perut keroncongan.

Berhenti sebentar di booth rangkat, ketemu lagi dengan banyak kawan lama, ada tante ranti, bunda yetty, mbak asih, mbak el fitri, acik, dewa, pak edi, kak jingga dan masih banyak lagi . Sayang otak saya yang kurang sesendok ini hanya sanggup mengingat sebagiannya saja, hiks maafkan daku. Get well soon ya kak jingga.

[caption caption="booth PK yang merangkap tempat penitipan anak"]

[/caption]

Dasar saya selebritis penuh kudis, belum sempat sampai booth PK, saya ketemu lagi dengan beberapa kawan. Ada mbak kodel fidelia yang tetap saja cantik meski kalo foto monyong-monyong, terus ketemu mbak indah noing, mas rahab, juga tante marla di KPK. Luar biasa mereka masih saja bisa jualan rujak dan dawet segitu banyaknya dengan harga cuma-cuma.

Setelah kehebohan di tengah cerianya sinar matahari, maka kesempatan ngadem datang juga, ngglundhunglah saya di booth PK yang sudah digelari karpet cantik bersahaja ala bunselsa. Tak lama kemudian datanglah punggawa KYB yang berkeliling mencari mangsa untuk diwawacanda. Mbak Uni Dessy juragan jengki dan Oom-oom berambut gondrong coret bernama keren Babeh Helmi datang ke booth, mbak yayat juragan knalpot ampek anem gak ikut rombongan,mungkin sedang moles motor pas itu.Dengan pertanyaan dan jawaban yang sama-sama absurd kami pun ngakak dan bully-bullyan. Saat itu kumendan kenthir Ngkong ragile sudah datang hingga membuat situasi menjadi lebih ora nggenah.

[caption caption="masih pada seger"]

[/caption]

Satu persatu kawan silih berganti, ada afriska, bunga ilalang, teh lilih, ci kim foeng, mbak maria, pak dan bu Tjip, Daeng Armand, Yos Mo, RDP dan kita masih saja berhahahihi, ora jelas pokoknya. Dan pas lewat fiksiana koq ternyata ada penampakan mbak-mbak seksi, woo ternyata itu mak langit, akhirnya ketemu juga penampakannya, trnyata bliyo punya wajah ndak cuman punggung wekekeke.

***

Akhirnya sore tiba, keceriaan pun harus segera diakhiri. Embuh saya sudah nggambleh sepanjang apa hari itu, pokoknya maturnuwun terimakasih buat semua yang sudah mau ketemu dan guyon bareng saya. Sebagai kompasianer veteran yang lama ndak aktif, saya sungguh bangga dan bahagia masih bisa ketemu rekan kompasianer, sampai saya ndak peduli lagi dengan acara yang berlangsung di panggung utama. Eh tapi memang panggung utama ndak gitu ramai dan hingar bingar seperti biasa, banyak kursi yang kosong, padahal narasumbernya yo keren-keren. Mungkin para peserta sudah lelah dengerin orang ngomong dan lebih memilih ngariung bareng komunitas walau harus berpanas dan hujan-hujanan. Ahh menjadi manusia yang bersahaja memang lebih menyenangkan koq.

[caption caption="yang tengah ngaku2, berkat dialah kedua kompasianer di samping kiri dan kanan jadi menang"]

[/caption]

Akhirnya saya ucapkan selamat kepada seluruh pemenang kompasianer ter-ter an, semoga tetap semangat berkarya dan memberi inspirasi kepada semuanya, jangan ngilang karena kutukan kompasiana ya hehe. Buat yang sedang silang pendapat dan (lagi-lagi) terpecah karena masalah undangan maem-maem sama pak presiden, sudahlah oom tante, daripada ngabisin energy berantem mending nonton bareng sama saya.

[caption caption="jadi sebenere yang menang siapa, koq ada penampakan kong ragile segala wakakaka"]

[/caption]

Oh ya kelupaan, selamat buat admin dan seluruh panitia yang sudah sangat sukses menyelenggarakan hajatan kompasianival 2015, hal ini terbukti dengan meriahnya acara pemberian penghargaan ke kompasianer pemenang yang hampir semuanya justru diwakili oleh orang lain. Bukti kemeriahan apalagi yang sanggup njenengan sangkal kalau kaya gini?

Jadi ingat sebuah kalimat sakti yang pernah diucap salah satu petinggi, kalau  ndak suka disini  yasudah sana pergiii, ndak sah nyinyir2…hahahaha

***

Semua foto adalah hasil colongan tanpa ijin dari babeh, afris, RDP, bunsel,mba uni, suhe, pak rete, tante na dan tentunya admin K :p

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun